Hasil Swab Negatif COVID-19, Polisi Pulangkan Puluhan Demonstran
loading...
Jajaran Polrestabes Makassar saat melepas 30 demonstran yang dinyatakan negatif COVID-19 di RS Bhayangkara. Foto: Sindonews/Faisal Mustafa
A
A
A
MAKASSAR - Penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar , akhirnya melepaskan 30 orang demonstran yang ditangkap pasca unjuk rasa penolakan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja , Kamis, (8/10/2020).
Mereka resmi dilepaskan polisi, Selasa (13/10/2020) sekira pukul 12.00 Wita. 30 demonstran ini juga sebelumnya telah menjalani swab test di Rumah Sakit Bhayangkara. Hasilnya semua dinyatakan negatif COVID-19.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar , Kompol Agus Khaerul mengatakan, semua pendemo yang umumnya warga sipil ini menjalani karantina selama empat hari di rumah sakit yang berlokasi di Jalan Andi Mappaodang, Kecamatan Tamalate itu.
"Semuanya kita pulangkan, setelah swab hasilnya negatif dan sudah diperiksa penyidik hasilnya 30 orang ini tidak ada keterlibatan langsung di sana (saat unjuk rasa). Tetapi kemungkinan diamankan petugas di lapangan, karena ada di lokasi," jelas Agus di RS Bhayangkara .
Puluhan orang yang dilepaskan, terdiri dari sepuluh mahasiswa, sembilan pelajar, empat buruh harian, tiga juru parkir, satu karyawan swasta, satu orang pedagang, satu orang pegawai honorer PDAM, dan seorang pengemudi ojek daring. Tiga di antaranya terdapat anak di bawah umur.
Mereka diserahkan langsung ke pihak keluarga yang telah menunggu di halaman RS Bhayangkara . Rasa haru nampak di wajah anggota keluarganya, setelah 30 orang tersebut dianggap tak terlibat tindak pidana dalam unjuk rasa berujung bentrokan itu.
Diketahui, 30 orang tersebut merupakan bagian dari 250 orang yang ditangkap petugas Jajaran Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar. Usai aksi unjuk rasa di sejumlah titik di Kota Makassar yang berakhir bentrokan.
Mereka diamankan di 14 titik wilayah di Makassar, di antaranya, Jalan Pettarani, Urip Sumoharjo, Rappokalling, Veteran, Maccini Raya, Boulevard, Pengayoman, Sultan Alauddin, Kelapa Tiga, dan sekitar Polsek Rappocini.
Mereka resmi dilepaskan polisi, Selasa (13/10/2020) sekira pukul 12.00 Wita. 30 demonstran ini juga sebelumnya telah menjalani swab test di Rumah Sakit Bhayangkara. Hasilnya semua dinyatakan negatif COVID-19.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar , Kompol Agus Khaerul mengatakan, semua pendemo yang umumnya warga sipil ini menjalani karantina selama empat hari di rumah sakit yang berlokasi di Jalan Andi Mappaodang, Kecamatan Tamalate itu.
"Semuanya kita pulangkan, setelah swab hasilnya negatif dan sudah diperiksa penyidik hasilnya 30 orang ini tidak ada keterlibatan langsung di sana (saat unjuk rasa). Tetapi kemungkinan diamankan petugas di lapangan, karena ada di lokasi," jelas Agus di RS Bhayangkara .
Puluhan orang yang dilepaskan, terdiri dari sepuluh mahasiswa, sembilan pelajar, empat buruh harian, tiga juru parkir, satu karyawan swasta, satu orang pedagang, satu orang pegawai honorer PDAM, dan seorang pengemudi ojek daring. Tiga di antaranya terdapat anak di bawah umur.
Mereka diserahkan langsung ke pihak keluarga yang telah menunggu di halaman RS Bhayangkara . Rasa haru nampak di wajah anggota keluarganya, setelah 30 orang tersebut dianggap tak terlibat tindak pidana dalam unjuk rasa berujung bentrokan itu.
Diketahui, 30 orang tersebut merupakan bagian dari 250 orang yang ditangkap petugas Jajaran Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar. Usai aksi unjuk rasa di sejumlah titik di Kota Makassar yang berakhir bentrokan.
Mereka diamankan di 14 titik wilayah di Makassar, di antaranya, Jalan Pettarani, Urip Sumoharjo, Rappokalling, Veteran, Maccini Raya, Boulevard, Pengayoman, Sultan Alauddin, Kelapa Tiga, dan sekitar Polsek Rappocini.
(agn)
Explore More