Legenda Sumur Bandung dan Kisah None Belanda Temani Wisatawan
loading...
A
A
A
Para pengunjung yang hendak melihat Sumur Bandung atau mengambil airnya, tutur dia, tak dipungut biaya. Satpam hanya meminta pengunjung menitipkan identitas diri mereka, seperti kartu tanda penduduk (KTP) atau Surat Izin Mengemudi (SIM).
Karena legenda dan cerita-cerita mistis yang melingkarinya, Sumur Bandung pernah dijadikan lokasi uji nyali oleh sebuah acara di televisi. "Tapi dua kali jadi lokasi uji nyali tak muncul penampakan (makhluk astral)," kata Pian.
Pian pun mengaku selama 17 tahun bertugas menjaga kantor UID PLN Jawa Barat, dirinya tak pernah melihat atau bertemu dengan makhluk astral di lokasi Sumur Bandung. "Walaupun jaga malam, saya tidak pernah mengalami atau menemui hal-hal mistis atau gaib di sekitar sini," ujar Pian.
Tongkat Sang Bupati Bandung
Konon, pada 25 Mei 1811, Bupati Bandung Raden Adipati Wiranatakusumah II menancapkan tongkat di sebuah lahan kosong di tepi Sungai Cikapundung dan Postweg atau Jalan Pos kini Jalan Asia Afrika, yang masih ditumbuhi pepohonan lebat.
Kisah lain menyebutkan Bupati RA Wiranatakusumah II bukan menancapkan tongkat melainkan sebatang nyere (lidi). Tanah yang ditusuk lidi itu memencarkan air sehingga dibuatlah sumur dalam semalam.
Ketika itu, ibu kota Kabupaten Bandung baru pindah dari Krapyak kawasan Dayeuhkolot ke wilayah agak ke utara, saat ini lokasi Pendopo Wali Kota Bandung dan Alun Alun Bandung, Jalan Dalem Kaum.
Dari lubang bekas tongkat sang Bupati itu memancar air sangat jernih. Lalu, Bupati Bandung memerintahkan di titik dia menancapkan tongkat tersebut dibuatkan sumur. Akhirnya, sumur tersebut diberi nama Sumur Bandung. Situs Sumur Bandung ini menjadi bagian dari penanda lahirnya Kota Bandung.
Sebenarnya, selain di kawasan Kantor UID PLN Jawa Barat, terdapat pula sebuah sumur di Jalan Alun Alun Timur atau depan Alun Alun Bandung. Sumur itu pun sama dibuat pada masa yang sama dengan Sumur Bandung dan atas perintah Bupati Bandung RA Wiranatakusumah II.
Teras belakang gedung Kantor UID PLN Jawa Barat lokasi Sumur Bandung. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
Namun sayang, sumur tua tersebut kini sudah tidak ada, rata tanah seiring pembangunan pusat perbelanjaan di kawasan itu. Apalagi kini, pusat perbelanjaan yang berdiri di atas sumur tua itu pun telah dirobohkan.
Karena legenda dan cerita-cerita mistis yang melingkarinya, Sumur Bandung pernah dijadikan lokasi uji nyali oleh sebuah acara di televisi. "Tapi dua kali jadi lokasi uji nyali tak muncul penampakan (makhluk astral)," kata Pian.
Pian pun mengaku selama 17 tahun bertugas menjaga kantor UID PLN Jawa Barat, dirinya tak pernah melihat atau bertemu dengan makhluk astral di lokasi Sumur Bandung. "Walaupun jaga malam, saya tidak pernah mengalami atau menemui hal-hal mistis atau gaib di sekitar sini," ujar Pian.
Tongkat Sang Bupati Bandung
Konon, pada 25 Mei 1811, Bupati Bandung Raden Adipati Wiranatakusumah II menancapkan tongkat di sebuah lahan kosong di tepi Sungai Cikapundung dan Postweg atau Jalan Pos kini Jalan Asia Afrika, yang masih ditumbuhi pepohonan lebat.
Kisah lain menyebutkan Bupati RA Wiranatakusumah II bukan menancapkan tongkat melainkan sebatang nyere (lidi). Tanah yang ditusuk lidi itu memencarkan air sehingga dibuatlah sumur dalam semalam.
Ketika itu, ibu kota Kabupaten Bandung baru pindah dari Krapyak kawasan Dayeuhkolot ke wilayah agak ke utara, saat ini lokasi Pendopo Wali Kota Bandung dan Alun Alun Bandung, Jalan Dalem Kaum.
Dari lubang bekas tongkat sang Bupati itu memancar air sangat jernih. Lalu, Bupati Bandung memerintahkan di titik dia menancapkan tongkat tersebut dibuatkan sumur. Akhirnya, sumur tersebut diberi nama Sumur Bandung. Situs Sumur Bandung ini menjadi bagian dari penanda lahirnya Kota Bandung.
Sebenarnya, selain di kawasan Kantor UID PLN Jawa Barat, terdapat pula sebuah sumur di Jalan Alun Alun Timur atau depan Alun Alun Bandung. Sumur itu pun sama dibuat pada masa yang sama dengan Sumur Bandung dan atas perintah Bupati Bandung RA Wiranatakusumah II.
Teras belakang gedung Kantor UID PLN Jawa Barat lokasi Sumur Bandung. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
Namun sayang, sumur tua tersebut kini sudah tidak ada, rata tanah seiring pembangunan pusat perbelanjaan di kawasan itu. Apalagi kini, pusat perbelanjaan yang berdiri di atas sumur tua itu pun telah dirobohkan.