Gelombang Unjuk Rasa, Kapolda Jabar: Tolong Damai, Jangan Anarkistis
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gelombang aksi massa buruh dan mahasiswa memprotes disahkannya Omnibus Law atau Undang-undang Cipta Kerja berlangsung di beberapa daerah Jawa Barat .
Di Kota Bandung, unjuk rasa terkonsentrasi di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro. Gelombang massa baik mahasiswa maupun buruh mulai memenuhi kawasan yang berdekatan dengan kantor Pemprov Jabar, Gedung Sate itu, sejak Selasa (6/10/2020) hingga Kamis (8/10/2020).
Otomatis, kawasan Jalan Diponegoro dan sekitarnya ditutup. Arus lalu lintas dialihkan. Bagi pengguna jalan yang hendak menuju Pusdai Jabar, Surapati, dan sekitarnya, dialihkan ke jalan lain. Mereka bisa melalui Jalan Citarum atau Jalan Trunojoyo kemudian ke arah Pasteur berbelok di bawah flyover Pasupati. (BACA JUGA: Sadis, 3 Pria Sandera 3 Bocah Laki-laki Lalu Diperkosa )
Menyikapi aksi massa ini, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengimbau agar menyampaikan aspirasi secara tertib. Jangan melakukan tindakan anarkistis, merusak fasilitas umum, dan melawan petugas. (BACA JUGA: Pria Pembawa Ular yang Ancam Kadis PUPR Terancam Hukuman 9 Tahun )
Selain itu Kapolda juga mengimbau agar mahasiswa dan buruh yang berunjuk rasa tetap menaati protokol kesehatan. Jangan sampai aksi unjuk rasa justru memunculkan klaster baru sebaran COVID-19. (BACA JUGA: Polrestabes Bandung Pastikan Usut Perusakan Mobil COVID Hunter )
"Ingat jaga protokol kesehatan. Jangan sampai ada klaster baru gara-gara tidak jaga protokol kesehatan. Kami siap melayani masyarakat yang akan melaksanakan demo," kata Kapolda di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Rabu (7/10/2020).
"Tolong berdamai lah. Sampaikan aspirasi dengan cara baik agar didengar oleh semuanya. Kita jaga Bandung supaya tetap kondusif. Itu saja," tandas Irjen Pol Rudy.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi Adrimulan Chaniago mengatakan, polisi telah menyiapkan pengamanan demo hari ini sesuai standar operasional prosedur (SOP). "Kami mengimbau demo tertib untuk menjaga keamanan Kota Bandung. Ini (Kota Bandung) kan milik mereka juga," tutur Kabid Humas.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa mahasiswa yang diduga disusupi kelompok pemuda berpakaian hitam-hitam berujung ricuh. Kericuhan berawal saat massa melempar benda-benda keras ke arah Gedung DPRD Jabar dan petugas TNI-Polri yang berjaga.
Massa yang hendak masuk ke dalam gedung juga merangsek dan terlibat aksi dorong dengan aparat. Setelah azan Magrib usai, sesuai aturan aksi unjuk rasa hanya diizinkan sampai pukul 18.00 WIB, polisi pengendalian massa dari Sat Sabhara Polrestabes Bandung memukul mundur massa dengan menembakkan gas air mata.
Di Kota Bandung, unjuk rasa terkonsentrasi di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro. Gelombang massa baik mahasiswa maupun buruh mulai memenuhi kawasan yang berdekatan dengan kantor Pemprov Jabar, Gedung Sate itu, sejak Selasa (6/10/2020) hingga Kamis (8/10/2020).
Otomatis, kawasan Jalan Diponegoro dan sekitarnya ditutup. Arus lalu lintas dialihkan. Bagi pengguna jalan yang hendak menuju Pusdai Jabar, Surapati, dan sekitarnya, dialihkan ke jalan lain. Mereka bisa melalui Jalan Citarum atau Jalan Trunojoyo kemudian ke arah Pasteur berbelok di bawah flyover Pasupati. (BACA JUGA: Sadis, 3 Pria Sandera 3 Bocah Laki-laki Lalu Diperkosa )
Menyikapi aksi massa ini, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengimbau agar menyampaikan aspirasi secara tertib. Jangan melakukan tindakan anarkistis, merusak fasilitas umum, dan melawan petugas. (BACA JUGA: Pria Pembawa Ular yang Ancam Kadis PUPR Terancam Hukuman 9 Tahun )
Selain itu Kapolda juga mengimbau agar mahasiswa dan buruh yang berunjuk rasa tetap menaati protokol kesehatan. Jangan sampai aksi unjuk rasa justru memunculkan klaster baru sebaran COVID-19. (BACA JUGA: Polrestabes Bandung Pastikan Usut Perusakan Mobil COVID Hunter )
"Ingat jaga protokol kesehatan. Jangan sampai ada klaster baru gara-gara tidak jaga protokol kesehatan. Kami siap melayani masyarakat yang akan melaksanakan demo," kata Kapolda di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Rabu (7/10/2020).
"Tolong berdamai lah. Sampaikan aspirasi dengan cara baik agar didengar oleh semuanya. Kita jaga Bandung supaya tetap kondusif. Itu saja," tandas Irjen Pol Rudy.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi Adrimulan Chaniago mengatakan, polisi telah menyiapkan pengamanan demo hari ini sesuai standar operasional prosedur (SOP). "Kami mengimbau demo tertib untuk menjaga keamanan Kota Bandung. Ini (Kota Bandung) kan milik mereka juga," tutur Kabid Humas.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa mahasiswa yang diduga disusupi kelompok pemuda berpakaian hitam-hitam berujung ricuh. Kericuhan berawal saat massa melempar benda-benda keras ke arah Gedung DPRD Jabar dan petugas TNI-Polri yang berjaga.
Massa yang hendak masuk ke dalam gedung juga merangsek dan terlibat aksi dorong dengan aparat. Setelah azan Magrib usai, sesuai aturan aksi unjuk rasa hanya diizinkan sampai pukul 18.00 WIB, polisi pengendalian massa dari Sat Sabhara Polrestabes Bandung memukul mundur massa dengan menembakkan gas air mata.
(awd)