Warga Tanggamus Lampung Diserang Buaya, Tangan Kirinya Nyaris Putus

Senin, 05 Oktober 2020 - 11:32 WIB
loading...
Warga Tanggamus Lampung Diserang Buaya, Tangan Kirinya Nyaris Putus
Amin, korban serangan buaya. Tangan kirinya nyaris putus. Foto/INEWSTv/Indra Siregar
A A A
TANGGAMUS - Warga Kabupaten Tanggamus, Lampung kembali menjadi korban serangan buaya . Kali ini buaya rawa sepanjang tiga meter menyambar tangan Amin (24) saat sedang menarik jaring ikan di areal sawah, tepian anak Sungai Semaka.

Korban Amin, warga Pekon Tugupapak, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, terluka parah di bagian tangan kirinya nyaris putus. Korban sempat dirawat di puskesmas, kini rawat jalan di rumahnya. (BACA JUGA: Viral, Pemuda Buka Pintu Belakang Mobil Melaju di Jalan Tol Ditilang Polisi )

Kronologi peristiwa itu berawal saat korban Amin memasang jaring di tepian sungai pada Sabtu (3/10/2020) pagi. Saat akan diangkat, tiba-tiba seekor buaya menyambar tangan kiri Amin. (BISA DIKLIK: Merak Hijau di Kebun Binatang Bandung Bertelur 14 Butir, 2 Sudah Menetas )

Beruntung Amin bisa menyelamatkan diri sehingga nyawanya tak melayang. Dibantu kakaknya, Amin dengan sekuat tenaga meronta melepaskan gigitan predator air tersebut. (BISA DIBACA: 13 Provokator Bentrok di Tuapukan Kupang Ditangkap Polisi, Barang Bukti Alat untuk Perang Diamankan )

Meski kasus buaya menyerang warga yang beraktivitas di deket sungai sering terjadi, tapi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung hingga saat ini belum bisa mengatasinya.

Kakak korban, Andi, mengatakan, beruntung gigitan buaya. "Untung bisa lepas. Kalau tidak mungkin putus tangan adik saya karena ukuran buaya cukup besar kira-kira tiga meter panjangnya," kata Andi.

Menurut Andit, buaya sudah dua kali menyerang warga di lokasi yang sama.
Sebelumnya, serang buaya menyerang warga di lahan sawah. Tapi karena air kurang lancar, sawah itu jarang ditanami lagi.

Apalagi kondisinya saat ini sudah seperti danau. Warga berharap ada tindakan dari pemerintah segera melakukan normalisasi sungai agar lahan sawah tersebut dapat di manfaatkan seperti dulu. "Dulunya lahan ini adalah sawah tapi sekarang seperti danau karena terjadi pendangkalan di hilir sungai," kata Andi.
(awd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1379 seconds (0.1#10.140)