Kronologi Penganiayaan Santri di Pesawaran Lampung, Nomor 3 Sangat Keterlaluan

Selasa, 07 Januari 2025 - 11:28 WIB
loading...
Kronologi Penganiayaan...
Kronologi penganiayaan santri yang oleh pengasuh pondok pesantren di Pesawaran, Lampung terungkap. Awalnya korban dan dua temannya dipergoki mencuri uang. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
PESAWARAN - Kronologi penganiayaan terhadap A, santri berusia 13 tahun yang dilakukan oleh pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Pesawaran, Lampung terungkap. Awalnya korban dan dua temannya dipergoki mencuri uang.

Kasat Reskrim Polres Pesawaran Iptu Devrat Aolia Afrat menuturkan, penganiayaan santri itu terjadi pada Sabtu (4/1/2025) lalu. Sebelum dianiaya, korban diduga mengambil uang atas perintah temannya.



"Dari hasil pengakuan korban A, peristiwa ini berawal A dan dua rekannya yakni AZ dan AD bermain. Kemudian AZ menyuruh korban dan AD untuk mencuri uang di kamar terlapor atau pelaku yakni HD," ujarnya, Selasa (7/1/2025).


Berikut Kronologi Penganiaayan Santri di Pesawaran

1. Kepergok Curi Uang

Devrat menjelaskan aski pencurian yang dilakukan korban dan kedua temannya kemudian dipergoki oleh pelaku. Pelaku berhasil menangkap korban yang berusaha kabur.
"Jadi pas masuk itu dipergoki, tapi teman-teman korban ini berhasil kabur. Sementara si A ini tertangkap oleh terlapor," ujarnya.


2. Korban Diikat


Saat itu, pelaku langsung mengambil tali dan mengikat tubuhnya sambil disuruh mengakui perbuatan yang dilakukannya.

Saat korban sudah terikat, lanjut Devrat, pelaku menganiaya dengan cara memukuli korban di beberapa bagian tubuh, terutama wajah.

3. Dianiaya dengan Pisau Panas


Tak hanya itu, kata Devrat, pelaku juga memanaskan pisau yang kemudian ditempelkan ke kulit korban.

"Di sini dia diikat dan dianiaya, korban mendapatkan sejumlah penganiayaan mulai dari dipukul, membenturkan kepalanya ke lantai dan menempelkan pisau yang dipanaskan terlebih dahulu dengan menggunakan korek gas," ungkap Defrat.

4. Luka di Sekujur Tubuh


Atas penganiayaan tersebut, korban mengalami sejumlah luka. Antara lain lebam pada wajah, bibir bagian atas yang pecah, serta bagian kulit yang terkelupas.

"Hal ini mengakibatkan korban mengalami luka lebam di bagian wajah sebelah kiri, bibir sebelah kiri, luka bakar melepuh dibagian punggung, pinggang, lengan kanan bagian atas, dada sebelah kanan, dan kaki sebelah kanan," tutur Devrat.

Tak terima atas penganiayaan yang dialami putranya, ayah korban kemudian membuat laporan ke Mapolres Pesawaran.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4540 seconds (0.1#10.140)