Warga Desa Anrang Kembali Dapat BLT dari Pemerintah Pusat
loading...
A
A
A
BULUKUMBA - Pemerintah Desa Anrang, Kecamatan Rilau kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dalam rangka penanganan dampak wabah COVID-19. Penyaluran BLT ini merupakan lanjutan dari program BLT sebelumnya sebesar Rp600 ribu perbulan selama 3 bulan. Baca : Desa Bontonyeleng Kembali Salurkan BLT COVID-19 Tahap IV
Hanya saja, khusus penyaluran kali ini, nilai BLT nya seperdua dari nilai sebelumnya yakni sebesar Rp300 ribu. Tak hanya besaran BLT yang berubah, sebanyak 3 persen dari 157 penerima, juga terganti
“Setelah kita verifikasi kembali, ada sekitar 3 persen dari jumlah tersebut kita ganti oleh karena sudah dinilai tidak layak mendapat BLT ,” ungkap Sekretaris Desa Anrang, Syakir kepada SINDOnews. Baca Juga : Uang BLT Banyak Dipakai Buat Konsumsi Rokok
Sementara itu, Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto yang hadir menyerahkan BLT secara simbolis, berharap bantuan yang diterima masyarakat dapat dibelanjakan untuk kebutuhan rumah tangga sekaligus sebagai upaya menjaga perputaran uang di masyarakat sehingga roda ekonomi tetap terjaga.
“Sejatinya anggaran BLT ini sebelumnya diperuntukkan untuk pembangunan desa, namun karena adanya COVID-19 maka dialihkan membantu kehidupan warga yang terdampak. Memang tidak ada apa-apa yang terlihat, karena anggaran tersebut masuk di dapurta semua,” tandas Tomy. Baca Lagi : Larangan Umrah Siap Dicabut, Umrah akan Dilakukan Secara Bertahap
Hanya saja, khusus penyaluran kali ini, nilai BLT nya seperdua dari nilai sebelumnya yakni sebesar Rp300 ribu. Tak hanya besaran BLT yang berubah, sebanyak 3 persen dari 157 penerima, juga terganti
“Setelah kita verifikasi kembali, ada sekitar 3 persen dari jumlah tersebut kita ganti oleh karena sudah dinilai tidak layak mendapat BLT ,” ungkap Sekretaris Desa Anrang, Syakir kepada SINDOnews. Baca Juga : Uang BLT Banyak Dipakai Buat Konsumsi Rokok
Sementara itu, Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto yang hadir menyerahkan BLT secara simbolis, berharap bantuan yang diterima masyarakat dapat dibelanjakan untuk kebutuhan rumah tangga sekaligus sebagai upaya menjaga perputaran uang di masyarakat sehingga roda ekonomi tetap terjaga.
“Sejatinya anggaran BLT ini sebelumnya diperuntukkan untuk pembangunan desa, namun karena adanya COVID-19 maka dialihkan membantu kehidupan warga yang terdampak. Memang tidak ada apa-apa yang terlihat, karena anggaran tersebut masuk di dapurta semua,” tandas Tomy. Baca Lagi : Larangan Umrah Siap Dicabut, Umrah akan Dilakukan Secara Bertahap
(sri)