Protes Buka Tutup Jalan, Pedagang Pasar Baru Botram di Tengah Jalan Ottista
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sebagai bentuk protes terhadap kebijakan buka tutup ruas jalan, sejumlah pedagang dan karyawan Pasar Baru Trade Center menggelar botram atau makan bersama di tengah Jalan Otto Iskandardinata (Ottista), Kota Bandung , Jawa Barat, Sabtu (19/9/2020).
Dalam video yang beredar terlihat para pedagang dan karyawan Pasar Baru Bandung duduk bersila di atas aspal jalan. Mereka menyantap makanan yang dibawa dari rumah. (BACA JUGA: Operasi Yustisi Digelar 14 Hari di Bandung, Razia Warga Tak Pakai Masker )
Di bagian lain terlihat toko-toko di kawasan Pasar Baru buka seperti biasa. Namun tak tampak aktivitas jual beli karena tidak ada pembeli yang datang. Sementara, warga hanya berlalu lalang di sekitar kawasan itu karena Jalan Ottista ditutup dari arus lalu lintas kendaraan. (BACA JUGA: 5 Jalan di Bandung Buka Tutup 2 Jam Sekali Mulai Hari Ini, Ada Apa? )
Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru (HP2B) Bandung Iwan Suhermawan mengatakan, penutupan jalan sangat berdampak terhadap aktivitas ekonomi di Pasar Baru Trade Center dan sekitarnya. (BACA JUGA: Kasus COVID Naik, Polisi: Jangan Keluar Rumah Bila Tak Penting )
Kondisi pasca-Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Agustus 2020 lalu, sama sekali belum pulih. Tapi kini pedagang harus menghadapi kenyataan pahit, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerapkan kebijakan buka tutup di Jalan Ottista dan sekitarnya.
"Kebijakan ini sangat berdampak terhadap aktivitas ekonomi di Pasar Baru, menyebabkan pembeli sepi. Sebelum jalan ini ditutup pun kami sudah sangat berat. Kondisi pasca-PSBB kemarin belum pulih. Ditambah penututupan jalan, kami (para pedagang Pasar Baru) jadi tambah berat," kata Iwan kepada SINDOnews, Sabtu (19/9/2020).
Selain aksi botram di tengah jalan, ujar Iwan, HP2B Bandung akan melayangkan nota protes ke Pemkot Bandung dan Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung terkait penutupan Jalan Ottista. "Ïnsya Allah hari Senin (21/9/2020), kami akan membuat nota protes ke Pemkot dan Gugus Tugas Covid 19 Kota Bandung," ujar Iwan.
Seperti diberitakan sebelumnya, mulai Jumat (18/9/2020) hingga 14 hari ke depan, lima ruas jalan di Kota Bandung menerapkan sistem buka tutup. Polrestabes Bandung meminta, masyarakat tidak keluar rumah bila tidak ada urusan penting.
Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya mengatakan, sistem buka tutup lima ruas jalan di Bandung adalah upaya mengendalikan kasus COVID-19 di Kota Bandung. Saat ini warga yang terpapar terus meningkat, dan cenderung naik usai akhir pekan.
"Imbauan kami, jangan berkerumun. Kalau tidak penting jangan keluar rumah untuk menekan angka penyebaran COVID-19. Ada buka tutup ini juga karena ada kenaikan COVID-19," kata Ulung, Jumat (18/9/2020).
Lima ruas jalan yang dilakukan buka tutup itu antara lain, Otto Iskandardinata (Ottista)-Suniaraja sampai Ottista-Asia Afrika. Kemudian, dari simpang Jalan Asia Afrika-Tamblong sampai Asia Afrika-Cikapundung Barat.
Dari Jalan Purnawarman-RE Martadinata (Riau) sampai dengan Purnawarman-Wastukancana, Jalan Merdeka-Riau sampai dengan Jalan Merdeka-Aceh, dan dari Jalan Merdeka-Aceh sampai dengan Jalan Merdeka-Jawa.
"Penutupan jalan akan dilaksanakan per dua jam, yaitu jam 09.00 WIB sampai jam 11.00, kemudian jam 14.00 sampai jam 16.00 dan 22 sampai jam 06.00 pagi. Ini untuk mengingatkan bahwa pandemi ini masih ada," kata Wali Kota Bandung Oded M Danial.
Dalam video yang beredar terlihat para pedagang dan karyawan Pasar Baru Bandung duduk bersila di atas aspal jalan. Mereka menyantap makanan yang dibawa dari rumah. (BACA JUGA: Operasi Yustisi Digelar 14 Hari di Bandung, Razia Warga Tak Pakai Masker )
Di bagian lain terlihat toko-toko di kawasan Pasar Baru buka seperti biasa. Namun tak tampak aktivitas jual beli karena tidak ada pembeli yang datang. Sementara, warga hanya berlalu lalang di sekitar kawasan itu karena Jalan Ottista ditutup dari arus lalu lintas kendaraan. (BACA JUGA: 5 Jalan di Bandung Buka Tutup 2 Jam Sekali Mulai Hari Ini, Ada Apa? )
Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru (HP2B) Bandung Iwan Suhermawan mengatakan, penutupan jalan sangat berdampak terhadap aktivitas ekonomi di Pasar Baru Trade Center dan sekitarnya. (BACA JUGA: Kasus COVID Naik, Polisi: Jangan Keluar Rumah Bila Tak Penting )
Kondisi pasca-Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Agustus 2020 lalu, sama sekali belum pulih. Tapi kini pedagang harus menghadapi kenyataan pahit, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerapkan kebijakan buka tutup di Jalan Ottista dan sekitarnya.
"Kebijakan ini sangat berdampak terhadap aktivitas ekonomi di Pasar Baru, menyebabkan pembeli sepi. Sebelum jalan ini ditutup pun kami sudah sangat berat. Kondisi pasca-PSBB kemarin belum pulih. Ditambah penututupan jalan, kami (para pedagang Pasar Baru) jadi tambah berat," kata Iwan kepada SINDOnews, Sabtu (19/9/2020).
Selain aksi botram di tengah jalan, ujar Iwan, HP2B Bandung akan melayangkan nota protes ke Pemkot Bandung dan Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung terkait penutupan Jalan Ottista. "Ïnsya Allah hari Senin (21/9/2020), kami akan membuat nota protes ke Pemkot dan Gugus Tugas Covid 19 Kota Bandung," ujar Iwan.
Seperti diberitakan sebelumnya, mulai Jumat (18/9/2020) hingga 14 hari ke depan, lima ruas jalan di Kota Bandung menerapkan sistem buka tutup. Polrestabes Bandung meminta, masyarakat tidak keluar rumah bila tidak ada urusan penting.
Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya mengatakan, sistem buka tutup lima ruas jalan di Bandung adalah upaya mengendalikan kasus COVID-19 di Kota Bandung. Saat ini warga yang terpapar terus meningkat, dan cenderung naik usai akhir pekan.
"Imbauan kami, jangan berkerumun. Kalau tidak penting jangan keluar rumah untuk menekan angka penyebaran COVID-19. Ada buka tutup ini juga karena ada kenaikan COVID-19," kata Ulung, Jumat (18/9/2020).
Lima ruas jalan yang dilakukan buka tutup itu antara lain, Otto Iskandardinata (Ottista)-Suniaraja sampai Ottista-Asia Afrika. Kemudian, dari simpang Jalan Asia Afrika-Tamblong sampai Asia Afrika-Cikapundung Barat.
Dari Jalan Purnawarman-RE Martadinata (Riau) sampai dengan Purnawarman-Wastukancana, Jalan Merdeka-Riau sampai dengan Jalan Merdeka-Aceh, dan dari Jalan Merdeka-Aceh sampai dengan Jalan Merdeka-Jawa.
"Penutupan jalan akan dilaksanakan per dua jam, yaitu jam 09.00 WIB sampai jam 11.00, kemudian jam 14.00 sampai jam 16.00 dan 22 sampai jam 06.00 pagi. Ini untuk mengingatkan bahwa pandemi ini masih ada," kata Wali Kota Bandung Oded M Danial.
(awd)