Pilkada Pangandaran, Waketum PKB Ingatkan Rakyat Jangan Salah Pilih Pemimpin

Rabu, 16 September 2020 - 19:42 WIB
loading...
Pilkada Pangandaran, Waketum PKB Ingatkan Rakyat Jangan Salah Pilih Pemimpin
akil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid. Foto/SINDOnews/Abdul Rochim
A A A
PANGANDARAN - Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengingatkan masyarakat memggunakan hak pilihnya dan tidak salah dalam memilih pemimpin dalam Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ) Serentak 2020 pada 9 Desember mendatang.

Politikus yang akrab disapa Gus Jazil ini mengatakan, jika dulu memilih pemimpin dilakukan melalui sistem perwakilan, sejak era Reformasi, rakyat bisa menentukan pemimpin yang diinginkan. (BACA JUGA: Polisi Usut Emak-emak di Sumedang Gunting Bendera Merah Putih )

Karena itu, Gus Jazil menyarankan agar memilih pemimpin yang memiliki latar belakangan pemahaman agama mumpuni dan dari kalangan santri. (BACA JUGA: Pascapenikaman Syekh Ali Jaber, Polda Jabar Siap Beri Pengamanan Ekstra kepada Ulama )

"Jangan tertipu anggapan santri tidak bisa memimpin. Santri sudah teruji, pernah menjadi Presiden Gus Dur. Cuma orang lain nggak terima maka diturunkan. Itu luka yang mendalam makanya Indonesia kualat," kata Gus Jazil saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar di Pondok Pesantren Asy-Syujaa'iyyah, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (16/9/2020).

Menurut Gus Jazil, salah satu warisan ulama adalah kemerdekaan Indonesia. Di era dulu, kata Gus Jazil, kalangan santri sering dihalang-halangi, santri tidak bisa menjadi pemimpin. (BACA JUGA: Terungkap, Ini Motif Emak-emak di Sumedang Menggunting Bendera Merah Putih )

"Itu cukup dulu saja karena kalau dilacak dalam sejarah, kemerdekaan diperjuangkan oleh para alim ulama. Kita memiliki saham seri A dalam pendirian Republik ini," ujar Gus Jazil. (BACA JUGA: Resahkan Masyarakat, Polisi Tindak Tegas Remaja Konvoi di Tengah Jalan )

Karena itu, Gus Jazil berpesan kepada para calon kepala daerah, khususnya yang diusung PKB agar jika terpilih dalam Pilkada Serentak 2020, jangan pernah melupakan jasa para ulama dan pesantren.

"Saya doakan Pak Supratman (calon Wakil Bupati Pangandaran), menjadi kepala daerah. Pangandaran lahir karena perjuangan ulama maka kalau terpilih jangan lupakan, jangan sisihkan santri dan ulama. Berikanlah tempat terhormat," tutur dia.

Dalam Pilkada Pangandaran 2020, PKB berkoalisi dengan Partai Golkar mengusung pasangan Adang Hadari-Supratman (Aman). Pasangan ini akan menghadapi pasangan Jeje Wiradinata-Ujang Endin (Juara) yang diusung PDIP, PKS, Demokrat, PPP, Perindo, Hanura, dan Gerindra.

"Baik buruknya bupati Pangandaran bergantung satu menit di TPS, dan itu dipertanggungjwabkan sejak memilih," ungkap Wakil Ketua Umum DPP PKB ini.

Gus Jazil juga mengingatkan bahwa PKB-NU tidak bisa dipisahkan karena NU lahir dari NU. Dan politik tidak bisa dipisahkan dari agama.

"Politik dan agama tak bisa dipisahkan. Kalau mau dipisahkan seperti Turki, kita bisa menjadi negara sekuler. Kita negara Pancasila, tak bisa memisahkan negara dengan politik karena ada anggapan untuk memisahkan agama dengan negara," kata Gus Jazil.

Menurut dia, agama jika ditopang dengan politik maka akan kuat, dan politik jika ditopang agama maka akan lestari. "Makanya NU mendirikan partai karena agama tidak bisa dipisahkan dengan politik," urainya.

Karena itu, Gus Jazil minta agar NU bisa menjadi kompas untuk menunjukkan mana pilihan calon yang tepat. "Jangan biarkan terserah warga karena NU dan ulama itu kompas, jangan terserah," tandas dia.

pada 2019 lalu, ungkap Gus Jazil, PKB berhasil mengajak parpol di Senayan untuk memutuskan UU Pesantren. "Artinya pesantren punya akses yang sama di hadapan negara," tutur Gus Jazil.

Karena itu, dia berharap jika paslon yang diusung PKB terpilih maka harus dibuat Peraturan Daerah (perda) tentang Pesantren. "Sehingga ponpes tak melulu bicara proposal karena mestinya negara memberikan prioritas. Kalau perlu ada menteri pesantren, itu misi PKB," pungkas dia.
(awd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1033 seconds (0.1#10.140)