Gerakan Pakai Masker, Hendi Ingatkan Masyarakat Taati Protokol Kesehatan
loading...
A
A
A
SEMARANG - Pemkot Semarang melaunching gerakan pakai masker . Langkah ini dilakukan untuk menekan persebaran COVID-19.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mendorong masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan dan meningkatkan kesadaran dalam memakai masker menilik angka penderita COVID-19 di Kota Semarang masih tinggi.
"Memang kesadaran memakai masker di Kota Semarang cukup baik, tapi masih ada saja yang belum memakai masker. Maka kita harus saling mengingatkan. Kalau alasannya tidak punya masker, kami bagikan masker gratis," kata Hendrar Prihadi dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Senin (14/9/2020).
Lebih jauh wali kota yang akrab disapa Hendi ini, menyatakan, bahwa upaya penanganan COVID-19 yang paling utama adalah memutus mata rantai virus yang salah satunya dapat dilakukan dengan 3 M. Yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Kita masih terus belajar yang namanya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, salah satu upayanya yaitu memakai masker. Ini yang harus terus kita sosialisasikan kepada masyarakat," ucapnya.
Hendi menuturkan, jika pemakaian masker mempunyai masa efektif yaitu empat jam. Sehingga setelah dipakai selama empat jam, masker sebaiknya diganti. Tidak hanya itu, apabila masker terasa lembab atau setelah makan, baiknya masker diganti.
"Pengetahuan semacan ini Saya rasa harus terus disosialisasikan kepada masyarakat. Jadi masyarakat dapat memakai masker dengan baik dan benar,” tutur Hendi. (Baca: Kekeringan Parah, Warga Gunungkidul Terpaksa Beli Air dari Wonogiri).
Di samping itu, Hendi juga mengingatkan kepada seluruh pelaku kuliner di kota Semarang untuk benar-benar ketat dalam menerapkan SOP Protokol Kesehatan.
"Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, ikutilah SOP protokol kesehatan, perlu kedisiplinan dan keseriusan untuk kita putus bersama mata rantai persebaran COVID-19," pungkasnya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mendorong masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan dan meningkatkan kesadaran dalam memakai masker menilik angka penderita COVID-19 di Kota Semarang masih tinggi.
"Memang kesadaran memakai masker di Kota Semarang cukup baik, tapi masih ada saja yang belum memakai masker. Maka kita harus saling mengingatkan. Kalau alasannya tidak punya masker, kami bagikan masker gratis," kata Hendrar Prihadi dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Senin (14/9/2020).
Lebih jauh wali kota yang akrab disapa Hendi ini, menyatakan, bahwa upaya penanganan COVID-19 yang paling utama adalah memutus mata rantai virus yang salah satunya dapat dilakukan dengan 3 M. Yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Kita masih terus belajar yang namanya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, salah satu upayanya yaitu memakai masker. Ini yang harus terus kita sosialisasikan kepada masyarakat," ucapnya.
Hendi menuturkan, jika pemakaian masker mempunyai masa efektif yaitu empat jam. Sehingga setelah dipakai selama empat jam, masker sebaiknya diganti. Tidak hanya itu, apabila masker terasa lembab atau setelah makan, baiknya masker diganti.
"Pengetahuan semacan ini Saya rasa harus terus disosialisasikan kepada masyarakat. Jadi masyarakat dapat memakai masker dengan baik dan benar,” tutur Hendi. (Baca: Kekeringan Parah, Warga Gunungkidul Terpaksa Beli Air dari Wonogiri).
Di samping itu, Hendi juga mengingatkan kepada seluruh pelaku kuliner di kota Semarang untuk benar-benar ketat dalam menerapkan SOP Protokol Kesehatan.
"Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, ikutilah SOP protokol kesehatan, perlu kedisiplinan dan keseriusan untuk kita putus bersama mata rantai persebaran COVID-19," pungkasnya.
(nag)