Kapolda Babel Irjen Pol Hendro Pandowo Jenguk Korban Bullying di RS Siaga Raya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kapolda Bangka Belitung (Babel) Irjen Pol Hendro Pandowo mengunjungi RS Siaga Raya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Hendro menjenguk remaja asal Babel, Amel (12) yang diduga menjadi korban bullying atau perundungan.
Kapolda Babel Irjen Pol Hendro Pandowo mengatakan, awalnya mengetahui kondisi Amel berasal dari salah satu media yang ada di Bangka Belitung. Hendro mengaku merasa terpanggil untuk membantu. Kala itu, belum bisa berkunjung langsung ke RS tempat Amel dirawat di RS kawasan Bangka Belitung karena sedang menghadiri Rapat Pimpinan TNI/Polri di Jakarta.
Hendro lalu memerintahkan Kapolres Belitung Timur untuk menjenguk ke rumah sakit sambil melakukan video call dengan Amel dan orang tuanya. Saat itu, psikis Amel belum benar-benar pulih, sedangkan kedua orang tua Amel tak mampu berkata-kata dan terus menangis.
"Dari media itu, tertulis orang tua Amel mencari donasi karena akan dirujuk ke Jakarta. Setelah mengetahui itu, saya perintahkan Kapolres Belitung Timur, AKBP Indra F Dalimunthe untuk datang ke rumah sakit umum melihat kondisi Amel langsung," ujar Hendro, Kamis (6/2/2025).
Hendro juga langsung menghubungi pihak RS Siaga Raya yang ada di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan untuk memastikan perawatan untuk Amel. Setelah dipastikannya siap untuk Amel menjalani perawatan, Hendro kembali berkoordinasi dengan Kapolres Belitung Timur dan pihak rumah sakit di Bangka Belitung untuk segera merujuk Amel ke Jakarta.
"Saya minta bantuan pengawalan hingga memastikan ambulans, berangkat menuju pesawat ke Jakarta, langsung dibawa hari Jumat, 31 Januari 2025, sampai di UGD sementara memastikan ketersediaan kamar," tutur Hendri.
Momen inilah menjadi pertemuan pertama Hendro dengan Amel, di sela-sela kesibukannya Rapim TNI/Polri, Hendro langsung menyambangi Amel di RS Siaga Raya Jakarta Selatan. Hendro juga telah menyiapkan kamar untuk Amel dan keluarganya.
Selama dua hari menjalani perawatan, terlihat kondisi Amel mulai membaik. Dokter menyatakan tidak ada tulang yang patah, hanya tulang ekor yang retak. Melihat kondisi kesehatan Amel, Hendro pun mengenalkan orang kepercayaannya yang menjadi ahli urut tradisional di keluarganya selama bertahun-tahun.
Amel hingga saat ini masih dilakukan perawatan serta pengobatan tradisional. Hendro pun memastikan kondisi Amel setiap harinya meski melalui video call karena Hendro tak bisa setiap saat memantau langsung.
"Ini sebagai tugas pokok, saya sedang fokus juga penanganan tugas pokok memberantas geng motor, tapi di satu sisi tugas membantu masyarakat tak boleh terlewatkan. Saya bayangkan Amel itu sakitnya luar biasa. Dikasih painkiller pun masih kesakitan juga. Jadi, apa pun saya perjuangkan untuk mengobati Amel. Saya juga berupaya menenangkan keluarga. Orang tua Amel yang sebelumnya menangis, sudah tersenyum kembali," katanya.
Hendro berharap, kondisi Amel bisa terus berangsur pulih dan tak ada lagi kasus bullying yang terjadi dalam dunia pendidikan Babel. Baginya, semua berkontribusi untuk memberantas kasus bullying.
Kapolda Babel Irjen Pol Hendro Pandowo mengatakan, awalnya mengetahui kondisi Amel berasal dari salah satu media yang ada di Bangka Belitung. Hendro mengaku merasa terpanggil untuk membantu. Kala itu, belum bisa berkunjung langsung ke RS tempat Amel dirawat di RS kawasan Bangka Belitung karena sedang menghadiri Rapat Pimpinan TNI/Polri di Jakarta.
Hendro lalu memerintahkan Kapolres Belitung Timur untuk menjenguk ke rumah sakit sambil melakukan video call dengan Amel dan orang tuanya. Saat itu, psikis Amel belum benar-benar pulih, sedangkan kedua orang tua Amel tak mampu berkata-kata dan terus menangis.
"Dari media itu, tertulis orang tua Amel mencari donasi karena akan dirujuk ke Jakarta. Setelah mengetahui itu, saya perintahkan Kapolres Belitung Timur, AKBP Indra F Dalimunthe untuk datang ke rumah sakit umum melihat kondisi Amel langsung," ujar Hendro, Kamis (6/2/2025).
Hendro juga langsung menghubungi pihak RS Siaga Raya yang ada di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan untuk memastikan perawatan untuk Amel. Setelah dipastikannya siap untuk Amel menjalani perawatan, Hendro kembali berkoordinasi dengan Kapolres Belitung Timur dan pihak rumah sakit di Bangka Belitung untuk segera merujuk Amel ke Jakarta.
Baca Juga
"Saya minta bantuan pengawalan hingga memastikan ambulans, berangkat menuju pesawat ke Jakarta, langsung dibawa hari Jumat, 31 Januari 2025, sampai di UGD sementara memastikan ketersediaan kamar," tutur Hendri.
Momen inilah menjadi pertemuan pertama Hendro dengan Amel, di sela-sela kesibukannya Rapim TNI/Polri, Hendro langsung menyambangi Amel di RS Siaga Raya Jakarta Selatan. Hendro juga telah menyiapkan kamar untuk Amel dan keluarganya.
Selama dua hari menjalani perawatan, terlihat kondisi Amel mulai membaik. Dokter menyatakan tidak ada tulang yang patah, hanya tulang ekor yang retak. Melihat kondisi kesehatan Amel, Hendro pun mengenalkan orang kepercayaannya yang menjadi ahli urut tradisional di keluarganya selama bertahun-tahun.
Amel hingga saat ini masih dilakukan perawatan serta pengobatan tradisional. Hendro pun memastikan kondisi Amel setiap harinya meski melalui video call karena Hendro tak bisa setiap saat memantau langsung.
"Ini sebagai tugas pokok, saya sedang fokus juga penanganan tugas pokok memberantas geng motor, tapi di satu sisi tugas membantu masyarakat tak boleh terlewatkan. Saya bayangkan Amel itu sakitnya luar biasa. Dikasih painkiller pun masih kesakitan juga. Jadi, apa pun saya perjuangkan untuk mengobati Amel. Saya juga berupaya menenangkan keluarga. Orang tua Amel yang sebelumnya menangis, sudah tersenyum kembali," katanya.
Hendro berharap, kondisi Amel bisa terus berangsur pulih dan tak ada lagi kasus bullying yang terjadi dalam dunia pendidikan Babel. Baginya, semua berkontribusi untuk memberantas kasus bullying.
(cip)