Pakar Hukum Agraria UGM Sebut Salah Dalam Memutus Status Lahan Risikonya Berat
loading...
A
A
A
Era 2000-an, kata dia, air laut mulai sering menggenangi daratan, bahkan mengancam keberadaan empang yang menjadi tumpuan hidup warga. "Karena abrasi memuat empang-empang itu menghilang," tambah Rudianto.
Rudianto menyatakan, perubahan wilayah membuat sebagian besar warga memiliki empang memilih untuk tidak lagi merawatnya. Sebab usaha itu sia-sia jika nantinya harus digusur oleh air laut yang terus bergerak maju.
“Desa Kohod menjadi saksi bisu. Dulu, wilayah ini adalah rumah penduduk yang menggantungkan hidupnya pada laut dan empang. Kini, mereka menghadapi kenyataan pahit. Tanah milik mereka tergerus alam,” keluh Rudianto.
Dampak abrasi memang merugikan rakyat. Pemantiknya bisa macam-macam. Terutama karena menghilangnya hutan mangrove yang salah satu fungsinya mencegah abrasi.
Pada 1980 hingga 1990, masih telihat banyak sawah di Desa Marga Mulya, Kabupaten Tangerang, Banten. Daerah ini dikenal sebagai penghasil semangka. Warga mendapat berkah ekonomi yang lumayan, kala itu. Kini, lahan semangka di sana menghilang ditelan abrasi.
Artiya jangan pernah remehkan soal abrasi. Sedikitnya 50 juta rakyat Indonesia yang tinggal di pesisir Pulau Jawa, terancam menjadi korban abrasi. Berdasarkan data Kemenko Perekonomian 2024, dampak kerugian ekonomi akibat abrasi mencapai Rp2,1 triliun. Diprediksi akan naik 500% menjadi Rp10 triliun dalam 10 tahun ke depan.
Rudianto menyatakan, perubahan wilayah membuat sebagian besar warga memiliki empang memilih untuk tidak lagi merawatnya. Sebab usaha itu sia-sia jika nantinya harus digusur oleh air laut yang terus bergerak maju.
“Desa Kohod menjadi saksi bisu. Dulu, wilayah ini adalah rumah penduduk yang menggantungkan hidupnya pada laut dan empang. Kini, mereka menghadapi kenyataan pahit. Tanah milik mereka tergerus alam,” keluh Rudianto.
Dampak abrasi memang merugikan rakyat. Pemantiknya bisa macam-macam. Terutama karena menghilangnya hutan mangrove yang salah satu fungsinya mencegah abrasi.
Pada 1980 hingga 1990, masih telihat banyak sawah di Desa Marga Mulya, Kabupaten Tangerang, Banten. Daerah ini dikenal sebagai penghasil semangka. Warga mendapat berkah ekonomi yang lumayan, kala itu. Kini, lahan semangka di sana menghilang ditelan abrasi.
Artiya jangan pernah remehkan soal abrasi. Sedikitnya 50 juta rakyat Indonesia yang tinggal di pesisir Pulau Jawa, terancam menjadi korban abrasi. Berdasarkan data Kemenko Perekonomian 2024, dampak kerugian ekonomi akibat abrasi mencapai Rp2,1 triliun. Diprediksi akan naik 500% menjadi Rp10 triliun dalam 10 tahun ke depan.
(cip)