Kisah Jenderal Kopassus AM Hendropriyono Ketemu Mantan Musuh Bebuyutan Bong Kee Chok saat Reuni

Minggu, 01 Desember 2024 - 12:46 WIB
loading...
A A A
Kode hijau kecepatan merayap 10 meter/menit. Kode kuning, kecepatan merayap 5 meter/menit dan kode merah yang berarti berhenti.

Baru setengah jam merayap, Hendropriyono mendengar suara mendesis yang cukup keras. Suara tersebut ternyata berasal dari seekor ular Cobra cukup besar yang berada tak jauh dari posisinya.



Menghadapi ancaman ular mematikan, dia dan pasukannya memilih dia tak bergerak. Mereka "membeku" selama beberapa saat hingga ular Cobra tak mampu mengendus dan akhirnya melintas pergi.

Ketegangan belum berakhir, kali ini setelah merayap selama 5 jam di tengah malam yang dingin dan gelap gulita, mertua dari mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa ini akhirnya bisa mendekati sasaran.

“Tak terasa sudah lebih lima jam lamanya kami merayap. Saya lihat arloji menunjukkan waktu pukul 22.25 berarti masih jauh untuk membuka serangan pada jam 04.00. Berarti kami harus membeku lumayan lama di malam hari yang gelap dan dingin,” tuturnya.

Setelah menunggu cukup lama, target yang diburu pun akhirnya datang. Tanpa menunggu lama, Hendropriyono bersama anak buahnya langsung melakukan penyergapan ke dalam markas musuh.

Duel maut antara Hendropriyono dengan Sukirjan alias Siauw Ah San tidak terelakkan. Dalam pertarungan tersebut, jari kelingking mantan Pangdam Jaya ini nyaris putus akibat terkena sabetan bayonet.

Pangkal paha kiri Hendropriyono juga kena tusuk bayonet hingga terluka menganga.

Dalam duel maut satu lawan satu itu, Hendropriyono akhirnya berhasil mengalahkan musuhnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1305 seconds (0.1#10.140)