Kawanan Tawon Teror Warga, Petugas PMI Turun Tangan
loading...
A
A
A
BUKITTINGGI - Lima orang warga di Kota Bukittinggi , Sumatera Barat diserang kawanan tawon di dua lokasi berbeda.
Tawon yang bersarang di pohon pada ketinggian sekitar 15 meter di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Bukittinggi Sumatera Barat mulai meresahkan warga sekitar.
Sabtu (29/8/2020) pagi seorang warga usai sarapan di wisata kuliner depan Masjid Al-Hanif kawasan lapangan antin diserang tawon yang diduga bersarang di pohon tersebut.(Baca juga : 5 Rumah di Belakang Stadion Ateh Ngarai Bukittinggi Ludes Terbakar )
Warga sekitar menyebutkan tawon telah lama bersarang di pohon pelindung pinggir jalan namun sejak enam bulan belakangan sarang tawon terlihat terus membesar hingga akhirnya menyerang pengunjung.
Sementara di Kelurahan Sarojo, Kecamatan Campago Guguak Bulek dalam tiga hari belakangan empat orang warga disengat kawanan tawon yang bersarang di sela-sela atap rumah milik warga setempat.
Menurut Hanafi, warga setempat, tawon telah menyengat orang dewasa dan dikhawatirkan akan menyerang anak-anak yang kerap bermain di lapangan di sekitar lokasi.
“Ini sudah meresahkan masyarakat dan sudah banyak yang kena sengat tawon tiga hari belakangan ini,” terangnya.(Baca juga : Keterlaluan, Pasangan Pengemis Ini Minta Sumbangan di Jalan untuk Beli Sabu )
Sementara itu petuga PMI Kota Bukittinggi dengan alat pelindung diri menyemprotkan racun serangga untuk melumpuhkan kawanan tawon yang mulai keluar dari sarangnya karena terusik. Besarnya ukuran sarang tawon yang mencapai lebih dari satu meter membuat petugas terpaksa membobol atap rumah untuk mengambil seluruh sarang yang menempel pada sisi bawah atap.
“Tadi satu di lapangan kantin di pohon kayu yang cukup tinggi sekitar 15 hingga 20 meter, di lokasi pertama itu warga sudah ada yang jadi korban tadi pagi dan kebetulan di situ ada food court pelanggannya yang jadi korban. Yang ke dua di atap rumah memang tidak terlalu tinggi tapi sarang tawon nya cukup besar sekitar satu meter, dan di sini juga sudah ada korban yang disengat oleh tawon ini makanya masyarakat minta bantu kepada pmi untuk melakukan evakuasi,” terang Kepala Markas PMI Kota Bukittinggi Ahmad Jais.
Tawon yang bersarang di pohon pada ketinggian sekitar 15 meter di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Bukittinggi Sumatera Barat mulai meresahkan warga sekitar.
Sabtu (29/8/2020) pagi seorang warga usai sarapan di wisata kuliner depan Masjid Al-Hanif kawasan lapangan antin diserang tawon yang diduga bersarang di pohon tersebut.(Baca juga : 5 Rumah di Belakang Stadion Ateh Ngarai Bukittinggi Ludes Terbakar )
Warga sekitar menyebutkan tawon telah lama bersarang di pohon pelindung pinggir jalan namun sejak enam bulan belakangan sarang tawon terlihat terus membesar hingga akhirnya menyerang pengunjung.
Sementara di Kelurahan Sarojo, Kecamatan Campago Guguak Bulek dalam tiga hari belakangan empat orang warga disengat kawanan tawon yang bersarang di sela-sela atap rumah milik warga setempat.
Menurut Hanafi, warga setempat, tawon telah menyengat orang dewasa dan dikhawatirkan akan menyerang anak-anak yang kerap bermain di lapangan di sekitar lokasi.
“Ini sudah meresahkan masyarakat dan sudah banyak yang kena sengat tawon tiga hari belakangan ini,” terangnya.(Baca juga : Keterlaluan, Pasangan Pengemis Ini Minta Sumbangan di Jalan untuk Beli Sabu )
Sementara itu petuga PMI Kota Bukittinggi dengan alat pelindung diri menyemprotkan racun serangga untuk melumpuhkan kawanan tawon yang mulai keluar dari sarangnya karena terusik. Besarnya ukuran sarang tawon yang mencapai lebih dari satu meter membuat petugas terpaksa membobol atap rumah untuk mengambil seluruh sarang yang menempel pada sisi bawah atap.
“Tadi satu di lapangan kantin di pohon kayu yang cukup tinggi sekitar 15 hingga 20 meter, di lokasi pertama itu warga sudah ada yang jadi korban tadi pagi dan kebetulan di situ ada food court pelanggannya yang jadi korban. Yang ke dua di atap rumah memang tidak terlalu tinggi tapi sarang tawon nya cukup besar sekitar satu meter, dan di sini juga sudah ada korban yang disengat oleh tawon ini makanya masyarakat minta bantu kepada pmi untuk melakukan evakuasi,” terang Kepala Markas PMI Kota Bukittinggi Ahmad Jais.
(nun)