5 Rumah di Belakang Stadion Ateh Ngarai Bukittinggi Ludes Terbakar
loading...
A
A
A
BUKITTINGGI - Kebakaran menghanguskan 5 unit rumah di pemukiman padat penduduk, belakang Stadion Ateh Ngarai, Kota Bukittinggi , Sumatera Barat, Senin (22/6/2020). Musibah kebakaran diduga dipicu api dari lilin yang digunakan untuk penerangan di salah satu rumah yang tidak dialiri listrik.
Kobaran api menghanguskan lima unit rumah semi permanen di RT 04 RW 01 Kelurahan Kayu Kubu, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi. Salah seorang warga, Elda Wati (45) menyebutkan bahwa kebakaran terjadi beberapa saat sebelum hujan deras mengguyur kawaan ini. (Baca juga: Kisah 39 Wisatawan yang Selamat usai Terombang Ambing 3 Jam di Perairan Pulau Mursala)
Dia menuturkan, kebakaran diketahui karena ada yang melihat kepulan asap dari rumah yang terbakar. Hanya dalam waktu singkat api dengan cepat membesar tanpa terkendali dan merembet ke 4 rumah lainnya. “Kami lihat keluar di belakang api sudah besar, bu Eli itu bersorak ke kami, rupanya lima rumah sudah terbakar, kasur tempat tidur habis semua. Api diduga berasal dari rumah di belakang, rumah itu sudah reot juga tapi ada orang yang tinggal di situ. Dia sering pakai lilin untuk penerangan karena tidak ada listrik. Baru kemarin kami beritahu jangan pakai lilin,” katanya. (Baca juga: Rombongan Paus Orca Ini Terekam Kamera Muncul di Biak Papua)
Sebanyak tujuh unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) dari Bukittinggi dibantu Damkar Kabupaten Agam diturunkan ke lokasi untuk memadamkan api. Mobil pemadam terpaksa melintasi lapangan sepak bola agar cepat sampai di lokasi. Api berhasil dikendlikan satu jam kemudian.
Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran. Tidak ada korban jiwa maupun korban yang terluka dalam kejadian ini. Sedangkan kerugian materi yang ditimbulkan diperkirakan cukup besar karena banyak barang yang tak berhasil diselamatkan.
Kobaran api menghanguskan lima unit rumah semi permanen di RT 04 RW 01 Kelurahan Kayu Kubu, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi. Salah seorang warga, Elda Wati (45) menyebutkan bahwa kebakaran terjadi beberapa saat sebelum hujan deras mengguyur kawaan ini. (Baca juga: Kisah 39 Wisatawan yang Selamat usai Terombang Ambing 3 Jam di Perairan Pulau Mursala)
Dia menuturkan, kebakaran diketahui karena ada yang melihat kepulan asap dari rumah yang terbakar. Hanya dalam waktu singkat api dengan cepat membesar tanpa terkendali dan merembet ke 4 rumah lainnya. “Kami lihat keluar di belakang api sudah besar, bu Eli itu bersorak ke kami, rupanya lima rumah sudah terbakar, kasur tempat tidur habis semua. Api diduga berasal dari rumah di belakang, rumah itu sudah reot juga tapi ada orang yang tinggal di situ. Dia sering pakai lilin untuk penerangan karena tidak ada listrik. Baru kemarin kami beritahu jangan pakai lilin,” katanya. (Baca juga: Rombongan Paus Orca Ini Terekam Kamera Muncul di Biak Papua)
Sebanyak tujuh unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) dari Bukittinggi dibantu Damkar Kabupaten Agam diturunkan ke lokasi untuk memadamkan api. Mobil pemadam terpaksa melintasi lapangan sepak bola agar cepat sampai di lokasi. Api berhasil dikendlikan satu jam kemudian.
Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran. Tidak ada korban jiwa maupun korban yang terluka dalam kejadian ini. Sedangkan kerugian materi yang ditimbulkan diperkirakan cukup besar karena banyak barang yang tak berhasil diselamatkan.
(shf)