Karamah Sunan Gunung Jati, Hidupkan Ayam yang Dipanggang dan Jadikan Ki Kuwu Memeluk Islam

Selasa, 24 September 2024 - 07:03 WIB
loading...
Karamah Sunan Gunung...
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah konon memiliki kesaktian atau karomah dari Allah SWT sebagai waliyullah. Foto/Istimewa
A A A
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah konon memiliki kesaktian atau karamah dari Allah SWT sebagai waliyullah. Dari beberapa karamah itu konon di antaranya menghidupkan ayam yang tengah dipanggang, hingga lolos dari upaya pembunuhan oleh salah satu penguasa wilayah di bawah Kerajaan Pajajaran bernama Ki Kuwu Sangkanurip.

Saat itu Syarif Hidayatullah yang terkenal dengan Sunan Gunung Jati atau Syekh Maulana tengah berjalan-jalan dan tak sengaja bertemu Ki Kuwu Sangkanurip. Saat itu Ki Kuwu Sangkanurip tengah menyadap tuak secara berlebihan sehingga ditegurlah oleh Syarif Hidayatullah.



Ternyata teguran itu membuat Ki Kuwu naik pitam dan menghentikan proses penyadapan tuaknya dan mengejar Syarif Hidayatullah. Pada "Sajarah Wali Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati: Naskah Mertasinga" terjemahan Amman N Wahju mengisahkan sambil mengejar Sunan Gunung Jati, Ki Kuwu Sangkanurip pun memaki-maki waliyullah itu.

Setelah berjumpa, Ki Sangkan mencoba menangkapnya akan tetapi Sunan Gunung Jati dapat mengelak dan menghindar dari cambuk dan goloknya. Beberapa kali upaya Ki Kuwu untuk menghabisi Sunan Gunung Jati dengan cambuk dan goloknya gagal. Tetapi Sunan Gunung Jati terus bersabar dan tak membalas balik ulah Ki Kuwu.

Sejurus kemudian Sunan Gunung Jati meminta Ki Kuwu untuk melihat di belakangnya. Suatu keanehan pun muncul ketika Ki Kuwu Sangkan menengok ke belakang dan dilihatnya di lapangan sudah penuh dengan uang dinar.

Ki Sangkan berubah pikirannya, hatinya tertarik untuk mengambil uang-uang dinar itu. Sunan Gunung Jati lalu pergi meninggalkannya, kembali menuju Puri. Uang dinar itu awalnya tak ada, tetapi ketika Sunan Gunung Jati dikejar Ki Kuwu tiba-tiba uang itu muncul.

Dari sanalah Ki Kuwu berpikir orang yang dihadapinya baru saja bukanlah orang sembarangan. Tetapi Ki Kuwu tak mampu mengejar Sunan Gunung Jati yang telah meninggalkannya karena tertarik dengan uang-uang yang berserakan. Padahal niat hati Ki Kuwu ingin mengabdi kepada Sunan Gunung Jati.

Sunan Gunung Jati yang sudah mengetahui isi hati Ki Sangkan yang akan mengabdi itu sengaja berjalan-jalan lagi. Ia pun berjumpa kembali dengan Ki Kuwu Sangkanurip. Lalu Syarif Hidayatullah menyapa dan mereka saling memberi hormat. Syekh Maulana dipersilakan duduk, seraya berkata "Tuanku yang sejati hamba mohon dimaafkan".

Dijawablah oleh Sunan Gunung Jati, "Insya Allah". Kemudian Ki Sangkan menjamunya dengan panggang induk ayam yang tengah mengeram, yang menurut Ki Sangkan rasanya akan gurih sekali. Syekh Maulana berkata, "Mengapakah kakek lakukan semua itu, induk ayam tengah mengeram kakek sembelih tanpa belas kasihan".

Kemudian ayam di atas panggangan itu dijampi oleh Sunan Gunung Jati, tiba-tiba ayam itu hidup kembali dan lari berkeok-keok dari panggangan. Ki Sangkan segera sadar bahwa itulah berkahnya Syekh Maulana yang sudah mashur di Gunung Jati sebagai Wali mulia yang dikasihi oleh Tuhan Maha Kuasa.



Setelah itu Sunan Gunung Jati pun pulang kembali ke Sela Cendana yang terletak di sebelah barat Puri, yang pada waktu itu belum dibangun ke arah selatannya. Sementara Ki Kuwu Sangkanurip akhirnya mengakui karamah Sunan Gunung Jati dan tunduk dengan mengikuti ajaran Islam.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1696 seconds (0.1#10.140)