3 Kali Lela Disiksa Ibu Kandungnya Karena Pengaruh Sabu

Rabu, 26 Agustus 2020 - 11:16 WIB
loading...
3 Kali Lela Disiksa Ibu Kandungnya Karena Pengaruh Sabu
YT seorang ibu kandung dan kekasihnya AT pelaku penyiksaan anak di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah ternyata adalah pemuja sabu-sabu. Foto iNews TV/Normansyah
A A A
SAMPIT - YT dan kekasihnya AT di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah tega menyiksa Lela bocah 6 tahun yang merupakan anak kandungnya sendiri. Akibat perlakukan keji dari ibu kandungnya Lela mengalami patah pada lengan kiri, luka di wajah dan lebam.

Berdasarkan pemeriksaan aksi keji yang dilakukan YT ini karena terpengaruh mengonsumsi sabu. Dimana YT dan AT kerap berpesta sabu dengan alasan untuk menenangkan diri. (Baca: Ibu kandung Penganiaya Bocah 6 Tahun Sering Pesta Sabu Bersama Kekasihnya)

"Kalau sudah terpengaruh narkoba akalnya sudah tidak sehat lagi sehingga anak sendiri pun dia siksa. Dari hasil pemeriksaan kami penyiksaan terjadi mulai tanggal 17 Agustus, 19 Agustus dan 21 Agustus. Sehingga ada tiga kali penyiksaan yang dialami oleh Ananda Lela Ini kemungkinan besar karena terpengaruh dari sabu yang dikonsumsinya bersama AT pasangan kumpul kebonya," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin, Rabu (26/8/2020).

Menurut dia, kedua pasangan kumpul kebo YT dan kekasihnya AT ini ternyata sering menggelar pesta sabu ini.

Kapolres menegaskan, dari pengakuan tersangka YT dirinya saat hendak kabur ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan lebih dulu mengkonsumsi sabu. Sehingga saat ditangkap di Kota Palangkaraya hingga tiba di Sampit masih di bawah pengaruh narkoba.

"Akibat kedua pelaku sering mengonsumsi barang haram tersebut membuat mereka tidak terkontrol bahkan tanpa ada rasa kasihan keduanya menganiaya anak malang tersebut dengan keji,” timpal Kapolres. (Bisa dklik: Ini Motif Penyiksaan Anak di Sampit Oleh Ibu Kandung dan Kekasihnya)

Selain fokus terhadap penyidikan kasus penganiayaan, Polres Kotawaringin Timur, kata Kapolres, juga fokus terhadap kesembuhan kesehatan dan trauma psikologis anak perempuan yang masih berusia lima tahun tersebut pasca dianiaya oleh ibu kandung sendiri dan kekasih ibunya.

“Penanganan penyembuhan korban terutama tangan kirinya yang patah dan juga psikis bocah malang tersebut juga jadi prioritas kita," pungkas AKBP Abdoel Harris Jakin.
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5073 seconds (0.1#10.140)