Terungkap! Praktik Bullying Dokter Muda Ternyata Sudah Puluhan Tahun Terjadi

Kamis, 15 Agustus 2024 - 07:36 WIB
loading...
Terungkap! Praktik Bullying...
Mahasiswi Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang diduga bunuh diri di tempat kosnya di Lempongsari, Kota Semarang. Foto/Istimewa
A A A
SEMARANG - Beredar kisah viral di media sosial X tentang seorang dokter muda RSUD Kardinah Tegal diduga meninggal dengan cara bunuh diri. Ironisnya, dokter tersebut sebelum ditemukan tewas menjadi korban perundungan.

Kisah ini diungkapoleh akun X @bambangsuling11.Diketahui, dokter muda tersebut merupakan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) bernama dr. Aulia Risma Lestari (30).



Belum diketahui secara pasti apakah dokter muda tersebut memang mengalami perundungan atau tidak, tapi yang jelas polisi sudah memastikan korban menyuntikkan obat penenang ke tubuhhnya.

Praktik perundungan di kalangan dokter ini ternyata menjadi masalah serius yang tak kunjung usai. Bahkan sudah terjadi selama puluhan tahun. Hal ini pernah diungkap oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin dalam program Seputar iNews RCTI.

Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa praktik ini kerap dilakukan dengan dalih sebagai salah satu cara untuk membentuk karakter dokter yang tangguh baik secara fisik maupun mental. Padahal, hal itu bisa dibentuk tanpa harus dengan cara kekerasan.



Selain itu, seharusnnya dalam institusi pendidikan dokter juga harus diutamakan untuk menanamkan rasa empati agar bisa diaplikasikan kepada pasien, bukan malah melakukan kekerasan.

“Perundungan ini biasanya digunakan dengan alasan bahwa kita mesti membentuk karakter dokter-dokter mudanya. Saya setuju karakter dokter-dokter itu harus dibentuk tapi bukan hanya dengan kekerasan,” kata Budi Gunadi dikutip iNews TV, Kamis (15/8/2024).

“Namun untuk bisa mencapai atau membentuk ketangguhan yang bersangkutan tapi yang juga harus dibentuk rasa empatinya kepada pasien, cara komunikasinya. Bukan dengan kekerasan,” sambung Budi.



Bahkan, Kemenkes juga sempat menemukan kasus dimana tindak kekerasan yang dilakukan oleh dokter senior kepada dokter peserta pendidikan kedokteran spesialis di salah satu rumah sakit ternyata bisa berbuntut panjang, berdampak pada pasien.

Setelah ditelurusi, seorang peserta PPDS merasa stress karena mendapatkan perlakuan tak menyenangkan serta beban kerja yang berat sehingga berdampak pada kinerjanya. Dia menjadi kasar hingga memberikan pelayanan yang buruk kepada pasien.

“Ada dokter yang memberikan layanan yang sangat buruk dan kasar kepada pasiennya, setelah kita cek ternyata yang bersangkutan adalah peserta didik yang kemudian stress karena memang mendapatkan perlakuan dan juga jam kerja yang sangat jauh di luar normal,” ungkapnya.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1478 seconds (0.1#10.140)