Nestapa Warga Monggot Grobogan Puluhan Tahun Tak Punya WC, Terpaksa Buang Air Besar di Hutan
loading...
A
A
A
Selama ini untuk keperluan mandi, warga membuat kamar mandi di belakang rumah dengan menggunakan bahan seadanya yakni penutup terpal atau plastik.
Sementara, Mbah Harjo Marno yang sudah tinggal di Desa Monggot selama delapan puluh tiga tahun mengaku belum pernah merasakan toilet yang nyaman dan layak untuk digunakan.
Selama ini ia selalu lari ke sungai yang lokasinya berada di belakang rumah.
Namun karena sungai sudah mengering dan kondisi kesehatannya yang sudah menurun, ia memilih menggunakan jamban darurat.
Mengetahui kondisi warga daerah hutan yang sangat memprihatinkan dan jauh dari kata layak dan sehat, pihak Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan Gundih, Grobogan membantu pembangunan jamban dan septictank.
Kepala Administratur Perhutani KPH Gundih, Haris Setiana mengungkapkan bahwa tujuan pemberian bantuan sanitasi untuk warga miskin adalah untuk memberikan edukasi tentang pentingnya hidup sehat.
Dia menjelaskan, jumlah kepala keluarga yang belum memiliki jamban dan kamar mandi sama sekali mencapai ratusan. Saat ini baru puluhan kepala keluarga yang dibantu. Kondisi mereka kini sangat memprihatinkan dan harus segera untuk segera mendapat bantuan.
Warga juga berharap agar pemerintah daerah juga ikut membantu mengentaskan kemiskinan dan menjalankan program hidup sehat di tengah masyarakat miskin.
Sementara, Mbah Harjo Marno yang sudah tinggal di Desa Monggot selama delapan puluh tiga tahun mengaku belum pernah merasakan toilet yang nyaman dan layak untuk digunakan.
Selama ini ia selalu lari ke sungai yang lokasinya berada di belakang rumah.
Namun karena sungai sudah mengering dan kondisi kesehatannya yang sudah menurun, ia memilih menggunakan jamban darurat.
Mengetahui kondisi warga daerah hutan yang sangat memprihatinkan dan jauh dari kata layak dan sehat, pihak Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan Gundih, Grobogan membantu pembangunan jamban dan septictank.
Kepala Administratur Perhutani KPH Gundih, Haris Setiana mengungkapkan bahwa tujuan pemberian bantuan sanitasi untuk warga miskin adalah untuk memberikan edukasi tentang pentingnya hidup sehat.
Dia menjelaskan, jumlah kepala keluarga yang belum memiliki jamban dan kamar mandi sama sekali mencapai ratusan. Saat ini baru puluhan kepala keluarga yang dibantu. Kondisi mereka kini sangat memprihatinkan dan harus segera untuk segera mendapat bantuan.
Warga juga berharap agar pemerintah daerah juga ikut membantu mengentaskan kemiskinan dan menjalankan program hidup sehat di tengah masyarakat miskin.
(shf)