Produksi Film Darah Pemuja Syetan, Sutradara Libatkan Ikatan Keluarga Gunungkidul
loading...
A
A
A
Dia memilih Gunungkidul sebagai lokasi pembuatan film karena dirinya memiliki keinginan untuk mengangkat Gunungkidul setara dengan kota-kota yang lain. Indra berharap Gunungkidul bisa memiliki sekolah film yang dimanfaatkan oleh warga setempat untuk belajar
Ketua IKG Jabodetabek Edy Sukirman menyebut IKG akhirnya memutuskan memproduksi film sendiri sebagai jawaban keprihatinan mereka selama ini. Banyak produsen film hanya menggunakan Gunungkidul sebagai lokasi syuting tanpa membawa dampak positif.
cukup banyak produsen film yang booming menggunakan Gunungkidul sebagai lokasi syutingnya. Salah satunya adalah film KKN Desa Penari yang mengambil lokasi film di Kalurahan Getas Kapanewon Playen.
Hanya saja, tidak ada dampak positif yang dirasakan oleh Kabupaten Gunungkidul. Hanya segelintir orang yang merasakan dampaknya, di antaranya adalah warga lokal yang dijadikan sebagai pemain figuran namun setelah itu tidak ada efek berkelanjutan.
”Banyak lokasi yang dijadikan untuk pembuatan film seperti Gua Pindul pantai selatan dan beberapa tempat lainnya namun tidak memberi dampak positif terhadap Gunung Kidul. Dia datang, jual dan sudah,” ungkapnya.
Dan dalam film produksi pertama mereka kali ini yaitu darah Pemuda setan melibatkan ikg dan warga Gunungkidul secara menyeluruh. Karena dengan melibatkan IKG seluruh Indonesia banyak potensi yang bakal dimaksimalkan nantinya.
Dalam produksi film Darah pemuja setan kali ini akan melibatkan banyak UMKM seniman dan juga tokoh warga Gunung Kidul seperti Lurah Dukuh ataupun tokoh budaya lainnya. Mereka bakal dilibatkan secara langsung menjadi pemain tidak hanya sekedar figuran semata.
Dia mengakui jika film kali ini memang berbentuk agak lain dari film yaitu berbau dengan mistis. Alasannya memang tidak lepas dari bisnis yang bakal mereka incar. Karena berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh tim film yang berbau mistis masih laku di Indonesia.
Lihat Juga: Bukan di Meksiko! Ini di Pantai Slili Gunungkidul, De Flava Resto & Bar yang Kids Friendly
Ketua IKG Jabodetabek Edy Sukirman menyebut IKG akhirnya memutuskan memproduksi film sendiri sebagai jawaban keprihatinan mereka selama ini. Banyak produsen film hanya menggunakan Gunungkidul sebagai lokasi syuting tanpa membawa dampak positif.
cukup banyak produsen film yang booming menggunakan Gunungkidul sebagai lokasi syutingnya. Salah satunya adalah film KKN Desa Penari yang mengambil lokasi film di Kalurahan Getas Kapanewon Playen.
Hanya saja, tidak ada dampak positif yang dirasakan oleh Kabupaten Gunungkidul. Hanya segelintir orang yang merasakan dampaknya, di antaranya adalah warga lokal yang dijadikan sebagai pemain figuran namun setelah itu tidak ada efek berkelanjutan.
”Banyak lokasi yang dijadikan untuk pembuatan film seperti Gua Pindul pantai selatan dan beberapa tempat lainnya namun tidak memberi dampak positif terhadap Gunung Kidul. Dia datang, jual dan sudah,” ungkapnya.
Dan dalam film produksi pertama mereka kali ini yaitu darah Pemuda setan melibatkan ikg dan warga Gunungkidul secara menyeluruh. Karena dengan melibatkan IKG seluruh Indonesia banyak potensi yang bakal dimaksimalkan nantinya.
Dalam produksi film Darah pemuja setan kali ini akan melibatkan banyak UMKM seniman dan juga tokoh warga Gunung Kidul seperti Lurah Dukuh ataupun tokoh budaya lainnya. Mereka bakal dilibatkan secara langsung menjadi pemain tidak hanya sekedar figuran semata.
Dia mengakui jika film kali ini memang berbentuk agak lain dari film yaitu berbau dengan mistis. Alasannya memang tidak lepas dari bisnis yang bakal mereka incar. Karena berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh tim film yang berbau mistis masih laku di Indonesia.
Lihat Juga: Bukan di Meksiko! Ini di Pantai Slili Gunungkidul, De Flava Resto & Bar yang Kids Friendly
(ams)