Produksi Film Darah Pemuja Syetan, Sutradara Libatkan Ikatan Keluarga Gunungkidul
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Sutradara kenamaan Indra Tirtana menggandeng Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) untuk memproduksi film 'Darah Pemuja Syetan'. IKG dilibatkan untuk memasok pemain dan beberapa kontribusi lain dalam menyukseskan film ini.
Sutradara Film Darah Pemuja Syetan, Indra Tirtana menambahkan darah pemuja setan ini merupakan sinopsis yang dia susun Berdasarkan pengalaman pribadi dan beberapa kru film yang sering bekerjasama dengan dirinya.
Pengalaman pertama yaitu 2 tahun lalu dirinya secara langsung menyaksikan ritual pesugihan.
“Ternyata ritual pesugihan itu ada dan memang berhasil sekarang orang itu jadi sahabat saya namun sekarang sudah tidak lagi. Saya heran kok bisa ya,” ungkap sutradara yang pernah menelorkan film Misteri Hantu Seluler ini, Selasa (11/6/2024).
Peristiwa kedua yaitu tahun 2009 yang lalu. Saat itu dirinya bersama kru tengah memproduksi sebuah film di wilayah Wonosobo Jawa Tengah. Saat itu dirinya bersama para kru memang harus bermalam di Wonosobo
Mereka kemudian menyewa sebuah hotel namun tiba-tiba Hotel tempatnya menginap bersama para kru hilang seketika di pagi hari. sore hari usai memproduksi sebuah film dirinya bersama dengan para kru menginap di sebuah hotel dan keesokan harinya hilang.
“Lha terus saya semalam menginap di mana?. Itu aneh” ungkapnya heran.
Dua peristiwa tersebut lantas dia susun menjadi sebuah sinopsis beberapa tahun yang lalu. Dan sinopsis tersebut sampailah ke IKG yang lantas seperti ini untuk mendukung pembuatan film dengan Judul Darah Pemuja Setan ini.
Dia memilih Gunungkidul sebagai lokasi pembuatan film karena dirinya memiliki keinginan untuk mengangkat Gunungkidul setara dengan kota-kota yang lain. Indra berharap Gunungkidul bisa memiliki sekolah film yang dimanfaatkan oleh warga setempat untuk belajar
Ketua IKG Jabodetabek Edy Sukirman menyebut IKG akhirnya memutuskan memproduksi film sendiri sebagai jawaban keprihatinan mereka selama ini. Banyak produsen film hanya menggunakan Gunungkidul sebagai lokasi syuting tanpa membawa dampak positif.
cukup banyak produsen film yang booming menggunakan Gunungkidul sebagai lokasi syutingnya. Salah satunya adalah film KKN Desa Penari yang mengambil lokasi film di Kalurahan Getas Kapanewon Playen.
Hanya saja, tidak ada dampak positif yang dirasakan oleh Kabupaten Gunungkidul. Hanya segelintir orang yang merasakan dampaknya, di antaranya adalah warga lokal yang dijadikan sebagai pemain figuran namun setelah itu tidak ada efek berkelanjutan.
”Banyak lokasi yang dijadikan untuk pembuatan film seperti Gua Pindul pantai selatan dan beberapa tempat lainnya namun tidak memberi dampak positif terhadap Gunung Kidul. Dia datang, jual dan sudah,” ungkapnya.
Dan dalam film produksi pertama mereka kali ini yaitu darah Pemuda setan melibatkan ikg dan warga Gunungkidul secara menyeluruh. Karena dengan melibatkan IKG seluruh Indonesia banyak potensi yang bakal dimaksimalkan nantinya.
Dalam produksi film Darah pemuja setan kali ini akan melibatkan banyak UMKM seniman dan juga tokoh warga Gunung Kidul seperti Lurah Dukuh ataupun tokoh budaya lainnya. Mereka bakal dilibatkan secara langsung menjadi pemain tidak hanya sekedar figuran semata.
Dia mengakui jika film kali ini memang berbentuk agak lain dari film yaitu berbau dengan mistis. Alasannya memang tidak lepas dari bisnis yang bakal mereka incar. Karena berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh tim film yang berbau mistis masih laku di Indonesia.
Sutradara Film Darah Pemuja Syetan, Indra Tirtana menambahkan darah pemuja setan ini merupakan sinopsis yang dia susun Berdasarkan pengalaman pribadi dan beberapa kru film yang sering bekerjasama dengan dirinya.
Pengalaman pertama yaitu 2 tahun lalu dirinya secara langsung menyaksikan ritual pesugihan.
“Ternyata ritual pesugihan itu ada dan memang berhasil sekarang orang itu jadi sahabat saya namun sekarang sudah tidak lagi. Saya heran kok bisa ya,” ungkap sutradara yang pernah menelorkan film Misteri Hantu Seluler ini, Selasa (11/6/2024).
Peristiwa kedua yaitu tahun 2009 yang lalu. Saat itu dirinya bersama kru tengah memproduksi sebuah film di wilayah Wonosobo Jawa Tengah. Saat itu dirinya bersama para kru memang harus bermalam di Wonosobo
Mereka kemudian menyewa sebuah hotel namun tiba-tiba Hotel tempatnya menginap bersama para kru hilang seketika di pagi hari. sore hari usai memproduksi sebuah film dirinya bersama dengan para kru menginap di sebuah hotel dan keesokan harinya hilang.
“Lha terus saya semalam menginap di mana?. Itu aneh” ungkapnya heran.
Baca Juga
Dua peristiwa tersebut lantas dia susun menjadi sebuah sinopsis beberapa tahun yang lalu. Dan sinopsis tersebut sampailah ke IKG yang lantas seperti ini untuk mendukung pembuatan film dengan Judul Darah Pemuja Setan ini.
Dia memilih Gunungkidul sebagai lokasi pembuatan film karena dirinya memiliki keinginan untuk mengangkat Gunungkidul setara dengan kota-kota yang lain. Indra berharap Gunungkidul bisa memiliki sekolah film yang dimanfaatkan oleh warga setempat untuk belajar
Ketua IKG Jabodetabek Edy Sukirman menyebut IKG akhirnya memutuskan memproduksi film sendiri sebagai jawaban keprihatinan mereka selama ini. Banyak produsen film hanya menggunakan Gunungkidul sebagai lokasi syuting tanpa membawa dampak positif.
cukup banyak produsen film yang booming menggunakan Gunungkidul sebagai lokasi syutingnya. Salah satunya adalah film KKN Desa Penari yang mengambil lokasi film di Kalurahan Getas Kapanewon Playen.
Hanya saja, tidak ada dampak positif yang dirasakan oleh Kabupaten Gunungkidul. Hanya segelintir orang yang merasakan dampaknya, di antaranya adalah warga lokal yang dijadikan sebagai pemain figuran namun setelah itu tidak ada efek berkelanjutan.
”Banyak lokasi yang dijadikan untuk pembuatan film seperti Gua Pindul pantai selatan dan beberapa tempat lainnya namun tidak memberi dampak positif terhadap Gunung Kidul. Dia datang, jual dan sudah,” ungkapnya.
Dan dalam film produksi pertama mereka kali ini yaitu darah Pemuda setan melibatkan ikg dan warga Gunungkidul secara menyeluruh. Karena dengan melibatkan IKG seluruh Indonesia banyak potensi yang bakal dimaksimalkan nantinya.
Dalam produksi film Darah pemuja setan kali ini akan melibatkan banyak UMKM seniman dan juga tokoh warga Gunung Kidul seperti Lurah Dukuh ataupun tokoh budaya lainnya. Mereka bakal dilibatkan secara langsung menjadi pemain tidak hanya sekedar figuran semata.
Dia mengakui jika film kali ini memang berbentuk agak lain dari film yaitu berbau dengan mistis. Alasannya memang tidak lepas dari bisnis yang bakal mereka incar. Karena berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh tim film yang berbau mistis masih laku di Indonesia.
(ams)