Sungai Batanghari Meluap, 3 Desa di Muaro Jambi Dikepung Banjir
loading...
A
A
A
MUARO JAMBI - Sejak beberapa hari ini, Sungai Batanghari kembali meluap. Tidak hanya memutus akses jalan, tapi tiga desa di wilayah Kabupaten Muaro Jambi, Jambi terendam banjir.
Akibatnya, warga harus beraktivitas dengan menggunakan perahu. Bahkan bagi warga yang menggunakan kendaraan harus menambah biaya sewa angkut kendaraan.
Salah satu wilayah yang terendam banjir di Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muarojambi, Jambi akses jalan yang berada di desa terputus diterjang banjir.
Luapan air Sungai Batanghari yang diperkirakan sebatas 1 meter terlihat begitu derasnya memutus akses jalan desa. Akibatnya tiga desa harus terisolir.
”Desa Dusun Mudo, Rukam dan Sekumbung terendam banjir karena meluapnya Sungai Batanghari,” ujar Lina, warga setempat, Senin (28/4/2024).
Diakuinya, warga terpaksa menggunakan sarana transportasi perahu untuk beraktivitas sehari-harinya. ”Pake motor dak bisa, jadi harus menggunakan perahu. Jalan warga terputus, banjir kemarin sempat tiga bulan putus,” tuturnya.
Warga lainnya, Abdullah menambahkan, banjir yang terjadi di wilayahnya adalah yang kedua kalinya. ”Hal ini mengganggu perekonomian warga, seperti memanen sawit dan sayuran tidak bisa lagi,” imbuhnya.
Menurutnya, ketinggian air lebih dari 1 meter. Abdullah berharap pihak pemerintah daerah adanya perbaikan jalan dan tanggul sehingga tidak terjadi banjir setiap tahunnya.
Akibatnya, warga harus beraktivitas dengan menggunakan perahu. Bahkan bagi warga yang menggunakan kendaraan harus menambah biaya sewa angkut kendaraan.
Salah satu wilayah yang terendam banjir di Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muarojambi, Jambi akses jalan yang berada di desa terputus diterjang banjir.
Luapan air Sungai Batanghari yang diperkirakan sebatas 1 meter terlihat begitu derasnya memutus akses jalan desa. Akibatnya tiga desa harus terisolir.
”Desa Dusun Mudo, Rukam dan Sekumbung terendam banjir karena meluapnya Sungai Batanghari,” ujar Lina, warga setempat, Senin (28/4/2024).
Diakuinya, warga terpaksa menggunakan sarana transportasi perahu untuk beraktivitas sehari-harinya. ”Pake motor dak bisa, jadi harus menggunakan perahu. Jalan warga terputus, banjir kemarin sempat tiga bulan putus,” tuturnya.
Warga lainnya, Abdullah menambahkan, banjir yang terjadi di wilayahnya adalah yang kedua kalinya. ”Hal ini mengganggu perekonomian warga, seperti memanen sawit dan sayuran tidak bisa lagi,” imbuhnya.
Menurutnya, ketinggian air lebih dari 1 meter. Abdullah berharap pihak pemerintah daerah adanya perbaikan jalan dan tanggul sehingga tidak terjadi banjir setiap tahunnya.
(ams)