Kota Malang Bangkit dari COVID-19, Tiga P Pulihkan Perekonomian
loading...
A
A
A
MALANG - Wali Kota Malang , Sutiaji memiliki cara jitu dalam menggerakkan roda perekonomian ”yang mogok” akibat COVID-19. Bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID), Sutiaji membuat program pendampingan, pembiayaan, dan membukakan pasar baru kepada usaha mikro, dan industri kecil menengah, yang terdampak pandemik COVID-19.
”Pembangunan ekonomi Kota Malang diarahkan untuk mendorong pembangunan yang lebih inklusif dalam mengangkat perekonomian lokal yang berbasis pasar rakyat dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Strateginya tiga P, yakni pendampingan, pembiayaan, dan pasar,” kata Staf Ahli Wali Kota Malang bidang ekonomi Dias Satria di Kota Malang, Jumat, 14 Agustus 2020.
Menurut Dias, pendampingan UMKM dilakukan pentha helix (pemerintah, akademisi, swasta dan filantropi, kelompok masyarakat, dan media) dengan melibatkan berbagai stakeholder. Sebagai contoh, pihaknya mengkolaborasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dalam pembuatan masker dan pengadaan sembilan bahan pokok (sembako) bagi masyarakat yang membutuhkan. Kolaborasi ini dilakukan di awal pandemik COVID-19 dengan melibatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia Malang.
”Nah dengan ada keterlibatan pentha helix ini diharapkan CSR yang ada itu tidak hanya langsung dirasakan kepada masyarakat tapi juga melibatkan UMKM lokal di Kota Malang,” jelas Dias.(Baca juga : Kedai Kopi Sepeda Viral di Malang, Harga Kaki Lima Rasa Bintang Lima )
Pemkot Malang juga berupaya memulihkan roda perekonomian di pasar rakyat. Ada berbagai macam strategi dan inovasi yang dilakukan dengan berlandaskan protokol kesehatan ketat. Yang pertama, strategi sekolah pasar pedagang cerdas (Sepasar Pedas) milik Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Pemkot Malang. Sepasar Pedas bertujuan mengedukasi para pedagang agar lebih berwawasan luas.
Dalam pertemuan Sepasar Pedas, Diskopindag selalu menghadirkan pemateri dari berbagai instansi, baik dari Dinas Kesehatan (Dinkes) ataupun dari Kejaksaan. Inovasi Sepasar Cerdas ini masuk ke dalam 45 inovasi pelayanan public 2020 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
”Kita juga membukakan pasar dengan mengembangkan pasar rakyat online. Saat ini kita coba kembangkan layanan antar. Layanan ini memiliki beberapa runners di beberapa Pasar Rakyat. Runners ini membantu masyarakat di sekitar Kota Malang melakukan pembelian kebutuhan bahan pokok secara online. Pembelian diarahkan ke beberapa pasar rakyat yang ada di Kota Malang,” imbuh Dias
Pasar rakyat online ini dipromosikan melalui media sosial seperti akun Instagram @pasarrakyatmalang. Akun IG @pasarrakyatmalang dikemas dengan menarik dan dipromosikan dengan menarik. Harapannya, akun IG ini mendorong awarness masyarakat untuk membeli secara online di pasar-pasar rakyat.
Seorang runner atau pengantar layanan online akun IG @pasarrakyatmalang usai mengantarkan pesanan belanja via Instagram. Foto: IST
”Oleh karena itu dengan semakin popularnya pasar rakyat, maka di era COVID ini, pasar rakyat pun juga semakin membaik kondisinya. Karena itu, pasar rakyat terus kita kembangkan dengan cara berkolaborasi dengan berbagai stakeholder seperti BRI yang juga mengembangkan Pasarrakyat online. Juga dengan bank Jatim, dan Link aja. Ini menjadi sangat menarik karena preferensi masyakarat itu sudah berubah secara signifikan karena mereka lebih prefer untuk menggunakan online daripada berbelanja offline,” kata dosen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang ini.
Pemulihan ekonomi juga menyentuh sektor restoran. Pemkot Malang menginisiasi Malang Halal untuk melayani konsumen mayoritas muslim. Sampai sekarang sudah ada 70 UMKM lokal yang sudah difasilitasi untuk mendapatkan sertifikat halal. Untuk hotel dan resto, Kota Malang menargetkan 26 pemilik usaha mendapat sertifikat halal pada 2020. Yang sudah terealisasi sebanyak 10 restoran/hotel. Untuk menunjang sertifkasi halal, Pemkot Malang berkolaborasi dengan Bank Indonesia untuk menjadi sponsor juru sembelih halal (juleha ).(Baca juga : Air Mata Wali Kota Malang Menitik Saat Bertemu Pasien COVID-19 )
”Pembangunan ekonomi Kota Malang diarahkan untuk mendorong pembangunan yang lebih inklusif dalam mengangkat perekonomian lokal yang berbasis pasar rakyat dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Strateginya tiga P, yakni pendampingan, pembiayaan, dan pasar,” kata Staf Ahli Wali Kota Malang bidang ekonomi Dias Satria di Kota Malang, Jumat, 14 Agustus 2020.
Menurut Dias, pendampingan UMKM dilakukan pentha helix (pemerintah, akademisi, swasta dan filantropi, kelompok masyarakat, dan media) dengan melibatkan berbagai stakeholder. Sebagai contoh, pihaknya mengkolaborasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dalam pembuatan masker dan pengadaan sembilan bahan pokok (sembako) bagi masyarakat yang membutuhkan. Kolaborasi ini dilakukan di awal pandemik COVID-19 dengan melibatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia Malang.
”Nah dengan ada keterlibatan pentha helix ini diharapkan CSR yang ada itu tidak hanya langsung dirasakan kepada masyarakat tapi juga melibatkan UMKM lokal di Kota Malang,” jelas Dias.(Baca juga : Kedai Kopi Sepeda Viral di Malang, Harga Kaki Lima Rasa Bintang Lima )
Pemkot Malang juga berupaya memulihkan roda perekonomian di pasar rakyat. Ada berbagai macam strategi dan inovasi yang dilakukan dengan berlandaskan protokol kesehatan ketat. Yang pertama, strategi sekolah pasar pedagang cerdas (Sepasar Pedas) milik Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Pemkot Malang. Sepasar Pedas bertujuan mengedukasi para pedagang agar lebih berwawasan luas.
Dalam pertemuan Sepasar Pedas, Diskopindag selalu menghadirkan pemateri dari berbagai instansi, baik dari Dinas Kesehatan (Dinkes) ataupun dari Kejaksaan. Inovasi Sepasar Cerdas ini masuk ke dalam 45 inovasi pelayanan public 2020 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
”Kita juga membukakan pasar dengan mengembangkan pasar rakyat online. Saat ini kita coba kembangkan layanan antar. Layanan ini memiliki beberapa runners di beberapa Pasar Rakyat. Runners ini membantu masyarakat di sekitar Kota Malang melakukan pembelian kebutuhan bahan pokok secara online. Pembelian diarahkan ke beberapa pasar rakyat yang ada di Kota Malang,” imbuh Dias
Pasar rakyat online ini dipromosikan melalui media sosial seperti akun Instagram @pasarrakyatmalang. Akun IG @pasarrakyatmalang dikemas dengan menarik dan dipromosikan dengan menarik. Harapannya, akun IG ini mendorong awarness masyarakat untuk membeli secara online di pasar-pasar rakyat.
Seorang runner atau pengantar layanan online akun IG @pasarrakyatmalang usai mengantarkan pesanan belanja via Instagram. Foto: IST
”Oleh karena itu dengan semakin popularnya pasar rakyat, maka di era COVID ini, pasar rakyat pun juga semakin membaik kondisinya. Karena itu, pasar rakyat terus kita kembangkan dengan cara berkolaborasi dengan berbagai stakeholder seperti BRI yang juga mengembangkan Pasarrakyat online. Juga dengan bank Jatim, dan Link aja. Ini menjadi sangat menarik karena preferensi masyakarat itu sudah berubah secara signifikan karena mereka lebih prefer untuk menggunakan online daripada berbelanja offline,” kata dosen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang ini.
Pemulihan ekonomi juga menyentuh sektor restoran. Pemkot Malang menginisiasi Malang Halal untuk melayani konsumen mayoritas muslim. Sampai sekarang sudah ada 70 UMKM lokal yang sudah difasilitasi untuk mendapatkan sertifikat halal. Untuk hotel dan resto, Kota Malang menargetkan 26 pemilik usaha mendapat sertifikat halal pada 2020. Yang sudah terealisasi sebanyak 10 restoran/hotel. Untuk menunjang sertifkasi halal, Pemkot Malang berkolaborasi dengan Bank Indonesia untuk menjadi sponsor juru sembelih halal (juleha ).(Baca juga : Air Mata Wali Kota Malang Menitik Saat Bertemu Pasien COVID-19 )