Kota Malang Bangkit dari COVID-19, Tiga P Pulihkan Perekonomian

Selasa, 18 Agustus 2020 - 09:55 WIB
loading...
Kota Malang Bangkit...
Wali Kota Malang Drs Sutiaji saat membuka sekolah pasar pedagang cerdas (Sepasar Pedas). Program ini sebagai wahana agar pedagang memiliki wawasan luas. FOTO : IST
A A A
MALANG - Wali Kota Malang , Sutiaji memiliki cara jitu dalam menggerakkan roda perekonomian ”yang mogok” akibat COVID-19. Bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID), Sutiaji membuat program pendampingan, pembiayaan, dan membukakan pasar baru kepada usaha mikro, dan industri kecil menengah, yang terdampak pandemik COVID-19.

”Pembangunan ekonomi Kota Malang diarahkan untuk mendorong pembangunan yang lebih inklusif dalam mengangkat perekonomian lokal yang berbasis pasar rakyat dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Strateginya tiga P, yakni pendampingan, pembiayaan, dan pasar,” kata Staf Ahli Wali Kota Malang bidang ekonomi Dias Satria di Kota Malang, Jumat, 14 Agustus 2020.

Menurut Dias, pendampingan UMKM dilakukan pentha helix (pemerintah, akademisi, swasta dan filantropi, kelompok masyarakat, dan media) dengan melibatkan berbagai stakeholder. Sebagai contoh, pihaknya mengkolaborasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dalam pembuatan masker dan pengadaan sembilan bahan pokok (sembako) bagi masyarakat yang membutuhkan. Kolaborasi ini dilakukan di awal pandemik COVID-19 dengan melibatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia Malang.

”Nah dengan ada keterlibatan pentha helix ini diharapkan CSR yang ada itu tidak hanya langsung dirasakan kepada masyarakat tapi juga melibatkan UMKM lokal di Kota Malang,” jelas Dias.(Baca juga : Kedai Kopi Sepeda Viral di Malang, Harga Kaki Lima Rasa Bintang Lima )

Pemkot Malang juga berupaya memulihkan roda perekonomian di pasar rakyat. Ada berbagai macam strategi dan inovasi yang dilakukan dengan berlandaskan protokol kesehatan ketat. Yang pertama, strategi sekolah pasar pedagang cerdas (Sepasar Pedas) milik Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Pemkot Malang. Sepasar Pedas bertujuan mengedukasi para pedagang agar lebih berwawasan luas.

Dalam pertemuan Sepasar Pedas, Diskopindag selalu menghadirkan pemateri dari berbagai instansi, baik dari Dinas Kesehatan (Dinkes) ataupun dari Kejaksaan. Inovasi Sepasar Cerdas ini masuk ke dalam 45 inovasi pelayanan public 2020 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

”Kita juga membukakan pasar dengan mengembangkan pasar rakyat online. Saat ini kita coba kembangkan layanan antar. Layanan ini memiliki beberapa runners di beberapa Pasar Rakyat. Runners ini membantu masyarakat di sekitar Kota Malang melakukan pembelian kebutuhan bahan pokok secara online. Pembelian diarahkan ke beberapa pasar rakyat yang ada di Kota Malang,” imbuh Dias

Pasar rakyat online ini dipromosikan melalui media sosial seperti akun Instagram @pasarrakyatmalang. Akun IG @pasarrakyatmalang dikemas dengan menarik dan dipromosikan dengan menarik. Harapannya, akun IG ini mendorong awarness masyarakat untuk membeli secara online di pasar-pasar rakyat.
Kota Malang Bangkit dari COVID-19, Tiga P Pulihkan Perekonomian

Seorang runner atau pengantar layanan online akun IG @pasarrakyatmalang usai mengantarkan pesanan belanja via Instagram. Foto: IST

”Oleh karena itu dengan semakin popularnya pasar rakyat, maka di era COVID ini, pasar rakyat pun juga semakin membaik kondisinya. Karena itu, pasar rakyat terus kita kembangkan dengan cara berkolaborasi dengan berbagai stakeholder seperti BRI yang juga mengembangkan Pasarrakyat online. Juga dengan bank Jatim, dan Link aja. Ini menjadi sangat menarik karena preferensi masyakarat itu sudah berubah secara signifikan karena mereka lebih prefer untuk menggunakan online daripada berbelanja offline,” kata dosen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang ini.

Pemulihan ekonomi juga menyentuh sektor restoran. Pemkot Malang menginisiasi Malang Halal untuk melayani konsumen mayoritas muslim. Sampai sekarang sudah ada 70 UMKM lokal yang sudah difasilitasi untuk mendapatkan sertifikat halal. Untuk hotel dan resto, Kota Malang menargetkan 26 pemilik usaha mendapat sertifikat halal pada 2020. Yang sudah terealisasi sebanyak 10 restoran/hotel. Untuk menunjang sertifkasi halal, Pemkot Malang berkolaborasi dengan Bank Indonesia untuk menjadi sponsor juru sembelih halal (juleha ).(Baca juga : Air Mata Wali Kota Malang Menitik Saat Bertemu Pasien COVID-19 )

”Yang ditargetkan pelatihan halal 27 Juleha di RPH milik Pemkot. Dengan adanya Juleha maka diharapkan penyembelih halal semakin banyak karena kebutuhan daging di Kota Malang juga semakin banyak. Awarness masyarakat tentang kehalalan juga semakin tinggi. Dan ini yang terus didorong oleh Pemkot Malang bagaimana pembangunan itu inklusi yang base nya UMKM dan pasar dengan strategi tiga P, pembiayaan (OJK, BI), pendampingan melibatkan komunitas dan dinas-dinas terkait, dan juga pasar dalam konteks membuka pasar lebih luas dengan digitalisasi,” kata Dias.

Pendampingan UMKM, dan Layanan Antar Online
Program pendampingan dan pembukaan akses pasar yang tertutup akibat kebijakan jaga jarak, dilakukan secara simultan.

Diskopindag Kota Malang sejak COVID-19 melanda Indonesia pada Maret 2010 lalu, sudah melakukan pendampingan usaha mikro/industri kecil menengah, training pelaku usaha mikro seperti pembuatan alat pengaman diri (APD), dan menciptakan wirausaha baru dengan menggelar pelatihan satripreneur.

“Saat ini Diskopindag sedang bekerja menyalurkan bantuan sosial kerja untuk usaha mikro yang besarnya Rp2,4 juta/usaha,” imbuh Kabid Perindusrian, Dinkopindag Kota Malang, Fahmi Fauzan AZ.(Baca juga : Rindu Touring, Penggila Motor di Malang Ini Kembali Mengaspal )

Dinkopindag sejak COVID-19 melanda Maret 2020 lalu, sudah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti Kemenparekraf, Disperindag Provinsi Jatim, Bank Indonesia, dan Forum Komunikasi Jasa Keuangan. Kerja sama ini untuk menciptakan peluang pasar bagi usaha mikro, dan industri kecil menengah. Seperti kerja sama pengadaan masker dengan CSR Forum Komunikasi Jasa Keuangan. Dinkopindag melibatkan para penjahit di Kota Malang untuk memproduksi masker. Selanjutnya masker dibeli dengan menggunakan dana CSR.”Nah maskernya disalurkan oleh Pemkot Malang kepada masyarakat luas,” kata Fahmi.

Hal yang sama juga dilakukan dalam pengadaan bahan sembako untuk program bantuan sosial. Seperti pengadaan 600 paket sembako. Beras untuk sembako diambil dari kelompok tani, mie untuk sembako juga diambil dari pengusaha Kota Malang. ”Jadi dalam menjalankan program penanganan dampak COVID-19, kami selalu melibatkan pelaku usaha mikro, dan industri kecil menengah, Kota Malang,” kata alumni Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Kepala UPT Pasar Dinkopindag Kota Malang, Yusita Puspitarini menjelaskan, layanan antar online di pasar rakyat Kota Malang sudah dirintis sejak Februari 2020 lalu, atau sejak COVID-19 mulai melanda Indonesia. Berawal dari kegelisahan karena pasar sepi pembeli, maka dibuatkan layanan antar via WA di Pasar Sawojajar. ”Ternyata peminatnya luar biasa. Bahkan pada saat itu ada yang pesan atau beli sampai satu pikap,” kata Yusita.

Layanan antar ini menyediakan tiga runner di enam pasar rakyat, yakni Pasar Sawojajar, Gadang Lama, Oro-oroDowo, Bareng, Mergan, dan Tawangmangu. Seiring waktu, TPID Kota Malang mengkolaborasikan layanan antar via whatsapp ini dengan Bank Indonesia dan layanan cashless, link aja. Berkat bantuan Bank Indonesia layanan antar ini punya akun IG @pasarrakyatmalang. Pengelolaan desain dan promosi akun IG dikelola oleh pihak ketiga. Konsep promo IG dan desain lebih eye catching. ”Untuk pembayaran cashless, kami digandeng oleh Link Aja,” tuturnya.

Menurut Yusita, TPID akan mendorong layanan antar @pasarrakyatmalang akan ditata lagi ke arah lebih besar yakni digitalisasi. Layanan antar dalam bentuk web ini bisa mewadahi beberapa kluster seperti kuliner, UMKM , dan industri kecil menengah. “Kami berharap layanan antar ini bisa mendorong pemulihan ekonomi,” kata Yusita.
(nun)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1926 seconds (0.1#10.140)