Kota Malang Bangkit dari COVID-19, Tiga P Pulihkan Perekonomian

Selasa, 18 Agustus 2020 - 09:55 WIB
loading...
A A A
”Yang ditargetkan pelatihan halal 27 Juleha di RPH milik Pemkot. Dengan adanya Juleha maka diharapkan penyembelih halal semakin banyak karena kebutuhan daging di Kota Malang juga semakin banyak. Awarness masyarakat tentang kehalalan juga semakin tinggi. Dan ini yang terus didorong oleh Pemkot Malang bagaimana pembangunan itu inklusi yang base nya UMKM dan pasar dengan strategi tiga P, pembiayaan (OJK, BI), pendampingan melibatkan komunitas dan dinas-dinas terkait, dan juga pasar dalam konteks membuka pasar lebih luas dengan digitalisasi,” kata Dias.

Pendampingan UMKM, dan Layanan Antar Online
Program pendampingan dan pembukaan akses pasar yang tertutup akibat kebijakan jaga jarak, dilakukan secara simultan.

Diskopindag Kota Malang sejak COVID-19 melanda Indonesia pada Maret 2010 lalu, sudah melakukan pendampingan usaha mikro/industri kecil menengah, training pelaku usaha mikro seperti pembuatan alat pengaman diri (APD), dan menciptakan wirausaha baru dengan menggelar pelatihan satripreneur.

“Saat ini Diskopindag sedang bekerja menyalurkan bantuan sosial kerja untuk usaha mikro yang besarnya Rp2,4 juta/usaha,” imbuh Kabid Perindusrian, Dinkopindag Kota Malang, Fahmi Fauzan AZ.(Baca juga : Rindu Touring, Penggila Motor di Malang Ini Kembali Mengaspal )

Dinkopindag sejak COVID-19 melanda Maret 2020 lalu, sudah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti Kemenparekraf, Disperindag Provinsi Jatim, Bank Indonesia, dan Forum Komunikasi Jasa Keuangan. Kerja sama ini untuk menciptakan peluang pasar bagi usaha mikro, dan industri kecil menengah. Seperti kerja sama pengadaan masker dengan CSR Forum Komunikasi Jasa Keuangan. Dinkopindag melibatkan para penjahit di Kota Malang untuk memproduksi masker. Selanjutnya masker dibeli dengan menggunakan dana CSR.”Nah maskernya disalurkan oleh Pemkot Malang kepada masyarakat luas,” kata Fahmi.

Hal yang sama juga dilakukan dalam pengadaan bahan sembako untuk program bantuan sosial. Seperti pengadaan 600 paket sembako. Beras untuk sembako diambil dari kelompok tani, mie untuk sembako juga diambil dari pengusaha Kota Malang. ”Jadi dalam menjalankan program penanganan dampak COVID-19, kami selalu melibatkan pelaku usaha mikro, dan industri kecil menengah, Kota Malang,” kata alumni Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Kepala UPT Pasar Dinkopindag Kota Malang, Yusita Puspitarini menjelaskan, layanan antar online di pasar rakyat Kota Malang sudah dirintis sejak Februari 2020 lalu, atau sejak COVID-19 mulai melanda Indonesia. Berawal dari kegelisahan karena pasar sepi pembeli, maka dibuatkan layanan antar via WA di Pasar Sawojajar. ”Ternyata peminatnya luar biasa. Bahkan pada saat itu ada yang pesan atau beli sampai satu pikap,” kata Yusita.

Layanan antar ini menyediakan tiga runner di enam pasar rakyat, yakni Pasar Sawojajar, Gadang Lama, Oro-oroDowo, Bareng, Mergan, dan Tawangmangu. Seiring waktu, TPID Kota Malang mengkolaborasikan layanan antar via whatsapp ini dengan Bank Indonesia dan layanan cashless, link aja. Berkat bantuan Bank Indonesia layanan antar ini punya akun IG @pasarrakyatmalang. Pengelolaan desain dan promosi akun IG dikelola oleh pihak ketiga. Konsep promo IG dan desain lebih eye catching. ”Untuk pembayaran cashless, kami digandeng oleh Link Aja,” tuturnya.

Menurut Yusita, TPID akan mendorong layanan antar @pasarrakyatmalang akan ditata lagi ke arah lebih besar yakni digitalisasi. Layanan antar dalam bentuk web ini bisa mewadahi beberapa kluster seperti kuliner, UMKM , dan industri kecil menengah. “Kami berharap layanan antar ini bisa mendorong pemulihan ekonomi,” kata Yusita.
(nun)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1282 seconds (0.1#10.140)