1 Pelaku Penikaman Juru Parkir hingga Tewas di Lubuklinggau Dibekuk, 1 Buron

Jum'at, 22 Maret 2024 - 13:28 WIB
loading...
1 Pelaku Penikaman Juru Parkir hingga Tewas di Lubuklinggau Dibekuk, 1 Buron
Tim Macan Polres Lubuklinggau berhasil menangkap satu dari dua pelaku penikaman seorang juru parkir di Terminal Pasar Atas Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan. MPI/Era Neizma Wedya
A A A
LUBUKLINGGAU - Kurang dari 24 jam Tim Macan Polres Lubuklinggau berhasil menangkap satu dari dua pelaku penikaman seorang juru parkir di Terminal Pasar Atas Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan.

Penikaman brutal ini menyebabkan korban Karel (37) warga Jl Garuda hitam No 46 Rt 01 Kelurahan Pasar Pemiri Kecamatan Lubuklinggau Barat II, meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawat di Rumah Sakit Ar Bunda.



Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha di dampingin Kasat Reskrim AKP Hendrawan membenarkan bahwa 8 jam setelah kejadian, tim Macan Satreskrim Polres Lubuklinggau telah berhasil menangkap pelaku Harlin alias Lin (40). Sedangkan satu pelaku berinisal Lit masih dalam pengejaran pihaknya.

“Alhamdulillah, sekitar pukul 23.00 WIB, semalam tim Macan Satreskrim kita berhasil menangkap satu pelaku yang melakukan penikaman terhadap korban, dan mohon doanya agar satu pelaku lagi segera kita tangkap,” katanya.

Sedangkan untuk motif sendiri adalah perebutan lahan parkir, karena para pelaku merasa menguasai titik tertentu lahan parkir yang berada di terminal atas tersebut.

Sehingga menyebabkan perselisihan lama antara korban dan pelaku. Hingga akhirnya terjadilah peristiwa penusukan oleh pelaku Lit terhadap korban pada hari Kamis (21/3/2024) sekitar pukul 14.30 WIB, di depan loket Waspada.



Kronologis kejadian saat itu korban sedang berada di depan loket Waspada, didatangi dua pelaku Len dan Lit yang mengendarai sepeda motor.

Lalu secara tiba-tiba pelaku Lit turun dari motornya dan langsung melakukan penusukan terhadap korban di bagian dada sebelah kiri.

Setelah melakukan aksi penusukan kedua pelaku langsung melarikan diri dengan meninggalkan sepeda motor yang mereka gunakan. Sedangkan korban langsung dilarikan warga ke Rumah Sakit Ar Bunda guna mendapatkan perawatan.

“Kedua pelakunya ada dua orang, satu orang telah berhasil kita amankan, dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan secara intensif oleh pihak penyidik dan berdasarkan informasi keduanya merupakan kakak adik, dan,” jelas Kapolres.

Sedangkan berdasarkan informasi dihimpun dilapangan sebelum kejadian memang antara Karel dengan Len dan Lit sempat terjadi sempat terjadi cekcok mulut diduga masalah lahan parkir.

Beruntung cekcok mulut yang nyaris terjadi baku hantam itu dilerai oleh warga setempat, kemudian baik Karel, Len dan Lit pun pergi dari tempat kejadian itu.

Namun, nass pada Kamis (21/3/2024) kemarin sekira pukul 14.30 Wib di terminal atas saat korban bernama Karel sedang di depan loket Waspada didatangi pelaku Len dan Lit dengan berboncengan.

Saat itu motor dikendarai Len, secara tiba-tiba pelaku Lit turun dari motornya dan langsung menusuk korban di bagian dada sebelah kiri, setelah itu Let dan Lin langsung berlari kabur meninggalkan motor yang mereka kendarai.

Kemudian korban Karel oleh warga setempat langsung dibawa ke rumah sakit Ar Bunda untuk penanganan medis.

R warga setempat menuturkan pertengkaran terjadi tidak satu dua kali, namun sudah seringkali terjadi.

"Sehari sebelum kejadian akhirnya pecah baku hantam. Tapi warga berhasil melerai," ungkap R, Jumat (22/3/2024).

Kemudian puncaknya pasca baku hantam itu ketegangan memuncak hingga akhirnya terjadilah penusukan oleh Len dan Lit.

"Kemudian yang menjadi korban Kena adalah Karel yang kebetulan saat itu berada di lokasi kejadian," katanya.

Dia menambahkan diduga penyebab penganiayaan ini karena memang sebelumnya mereka ada selisih paham masalah parkir di Terminal Atas.

Lanjutnya, sepengetahuannya memang di terminal atas, ada dua kelompok juru parkir. Kelompok pertama, Lin dan Lit.

Kemudian kelompok kedua Mang Lun dan kawan-kawan mertua dari korban Karel.

"Namun SK yang keluar dari pemerintah untuk masing-masing kelompok ini sering tidak jelas. Mungkin dari situ munculnya gesekan selama ini," katanya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3966 seconds (0.1#10.140)