Gubernur Dalami Kemampuan Calon Pejabatnya: Panggil Satu-satu dan Diskusi

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 09:00 WIB
loading...
Gubernur Dalami Kemampuan...
Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah melakukan wawancara dengan awak media sebelum pandemi COVID-19 melanda Sulsel. Foto : SINDOnews/Syachrul Arsyad
A A A
MAKASSAR - Sebanyak enam jabatan pimpinan tinggi pratama atau eselon II Pemprov Sulsel diketahui masih lowong, belum ada pejabat definitif. Statusnya masih diisi oleh kepala dinas berstatus pelaksana tugas (Plt). Baca : Kepala BKAD Sulsel Dilantik Duluan, 6 Pimpinan Tinggi Pratama Lain Menyusul

Dari enam jabatan itu, ada empat diantaranya yang sudah melalui tahapan seleksi dan terpilih tiga nama ranking terbesar. Diantaranya, posisi kepala dinas pendidikan (disdik), dinas perdagangan (disdag), dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk, dan keluarga berencana, serta dinas perhubungan (dishub).

Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah mengaku, penetapan pejabat definitif pada posisi tersebut tengah dievaluasi. Dikatakan, kemampuan para calon pejabat, harus dia dalami sendiri lebih dulu. Makaitu, dia tak ingin terburu-buru melantik pejabat definitif.

Pada posisi calon kepala Disdik Sulsel, misalnya. Salah satu peraih nilai tertinggi yang ikut lelang jabatan ini, yakni Prof Jufri (Dekan UNM), pun sempat diminta menghadap ke Gubernur Sulsel untuk keperluan tersebut, belum lama ini.

"Saya begitu. Saya panggil satu-satu, kita ajak diskusi, kita gali (kompetensinya). Saya kan nggak ikut dalam tim seleksi. Tapi kan saya harus tahu bagaimana kapasitasnya," ujar Nurdin yang ditemui di rumah jabatan Gubernur Sulsel. Baca Juga : 8 Pejabat Sementara akan Pimpin 8 Kabupaten/Kota Ini

Skenario ini dikatakan sudah dijalankan sejak dulu. Nurdin tak ingin salah memilih pejabat yang bakal mengisi posisi strategis. Jenjang karir para calon pejabat harus dipertimbangkan, termasuk integritasnya. "Kita harus berlaku adil, orang yang punya kapabilitas, intergitas yang terjaga dengan baik, orang-orang ini dikasi kesempatan," tambah dia.

Menurut Nurdin, birokrasi harus dijalankan orang-orang berkompeten sesuai bidangnya. Bukan ditempatkan atau dipindahkan ke posisi jabatan lain karena atas dasar suka atau tidak pada pribadi tiap orang.

"Kita harus betul-betul memiliki data base yang kuat. Bukan persoalan like and dislike. Karena yang kita butuh bagaimana kita kerja secara simultan, bersinergi, berkolaborasi untuk menghadirkan sebuah produk yang dirasakan maayarakat," pungkasnya.

Selain empat jabatan lowong yang sudah melalui lelang tersebut, ada dua posisi kosong lain yang masih diisi pejabat berstatus Plt. Jabatan itupun masih disiapkan rencana pengisian pejabat definitifnya, yakni posisi kepala Bappelitbangda dan Inspektorat Sulsel.

Sementara Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel, Imran Jauzi mengaku, belum bisa memastikan jadwal pelantikan pejabat hasil lelang tersisa. Menurutnya, hal ini tergantung dari petunjuk dan kebijakan Gubernur Sulsel.

"Pelantikan ini disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk selebihnya, menunggu petunjuk pimpinan," beber Imran. Itupun, lanjut dia, bisa dilantik sekaligus yang tersisa, atau kembali dilakukan bertahap. Baca Lagi : Sinyal dari Gubernur : Akademisi UNM Jabat Kadisdik Sulsel
(sri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2069 seconds (0.1#10.140)