Kisah Gerakan Perlawanan Ratu Adil Inspirasi Pangeran Diponegoro Perangi Belanda
loading...
A
A
A
Gerakan Imam Mahdi mempunyai gemanya tersendiri yang menarik dengan perlawanan besar dari Pangeran Diponegoro, 1825-183098 Pertama, ada kesejajaran antara tradisi Jawa dan harapan mesianis akan datangnya Ratu Adil.
Jadi nama Umar Mahdi dan Umar Moyo diambil dari cerita epos Islam-Jawa yang terkenal, Menak Amir Hamza, yang mengkaitkan legenda - legenda tentang paman Nabi Muhammad, di mana para pengiring dekat sang pahlawan atau panakawan menyandang nama yang sama.
Rujukan pada Sultan Rum yang tiba di Tanah Jawa bersama para syekh dari Tanah Arab dapat dilacak kembali kepada tradisi kisah-kisah Aji Soko dan Ramalan Joyoboyo yang mengatakan bahwa Sultan Ottoman telah menata pemukiman penduduk dan membangun peradaban Jawa.
Penggunaan nama Sunan Bonang punya kaitan langsung pada seorang Wali Islam berdarah Tionghoa-Jawa atau Wali Demak periode akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16 yang menyebarkan Islam ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Apalagi, tradisi-tradisi yang berkaitan dengan para wali punya hubungan yang dekat dengan kisah Ratu Adil. Dalam salah satu versi Ramalan Joyoboyo, Sang Ratu Adil itu digambarkan sebagai seorang keturunan wali tampil sebagai imam-raja, dan dalam versi lain sebagai waliyullah.
Lihat Juga: Kisah Tumenggung Pati Pembisik Sultan Amangkurat I Meredam Konflik Kesultanan Mataram dengan Banten
Jadi nama Umar Mahdi dan Umar Moyo diambil dari cerita epos Islam-Jawa yang terkenal, Menak Amir Hamza, yang mengkaitkan legenda - legenda tentang paman Nabi Muhammad, di mana para pengiring dekat sang pahlawan atau panakawan menyandang nama yang sama.
Rujukan pada Sultan Rum yang tiba di Tanah Jawa bersama para syekh dari Tanah Arab dapat dilacak kembali kepada tradisi kisah-kisah Aji Soko dan Ramalan Joyoboyo yang mengatakan bahwa Sultan Ottoman telah menata pemukiman penduduk dan membangun peradaban Jawa.
Penggunaan nama Sunan Bonang punya kaitan langsung pada seorang Wali Islam berdarah Tionghoa-Jawa atau Wali Demak periode akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16 yang menyebarkan Islam ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Apalagi, tradisi-tradisi yang berkaitan dengan para wali punya hubungan yang dekat dengan kisah Ratu Adil. Dalam salah satu versi Ramalan Joyoboyo, Sang Ratu Adil itu digambarkan sebagai seorang keturunan wali tampil sebagai imam-raja, dan dalam versi lain sebagai waliyullah.
Lihat Juga: Kisah Tumenggung Pati Pembisik Sultan Amangkurat I Meredam Konflik Kesultanan Mataram dengan Banten
(ams)