Sidak Pasar Wosi Manokwari, Wamentan Minta Disparitas Harga Pangan Dijaga
loading...
A
A
A
MANOKWARI - Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi melakukan sidak di Pasar Wosi Kabupaten Manokwari, Papua Barat . Sidak di Pasar Wosi itu dilakukan untuk memantau ketersediaan dan stabilitas harga sejumlah komoditas pangan menjelang Nataru.
Wamentan Harvick meminta pemerintah daerah Kabupaten Manokwari untuk meminimalisasi disparitas harga pangan, terutama jelang hari-hari besar. ”(Disparitas harga) itu perlu dijaga masyarakat sendiri dan pemerintah daerah,” kata Harvick, Senin (4/12/2023).
Menurut dia, pemerintah tidak bisa mencegah laju kenaikan harga bahan pangan menjelang hari-hari besar seperti Natal atau tahun baru ini. ”Ini penting dijaga agar inflasi di daerah itu terkendali dan masyarakat tetap mampu membeli bahan pangan,” ujarnya.
Stok sejumlah bahan pokok di pasaran seperti cabai, beras, tomat, sayuran, dan lainnya masih mampu mengimbangi permintaan konsumen. Namun, rantai distribusi perlu diperhatikan agar tidak mengalami kekurangan terutama bahan pokok yang dikirim dari luar Papua Barat.
”Misalnya cabai lokal Manokwari itu bagus, harga eceran juga relatif stabil. Kalau belum swasembada, jangan kirim ke luar dulu,” ungkapnya.
Harvick meminta pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten lebih berfokus pada masalah kesejahteraan, daya tahan pangan, dan daya beli masyarakat. ”Kami lihat Manokwari bersemangat sekali. Ini menunjukkan intensitas kegiatan-kegiatan berjalan,” ucapnya.
Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere menyatakan, pemerintah perlu membuat kebijakan untuk merubah kebiasaan konsumsi pangan masyarakat. Sehingga pola konsumsi makanan pokok yang tidak terfokus pada satu jenis komoditas pangan seperti beras.
Menurut dia, gerakan pembudidayaan dan pemanfaatan komoditas pangan lokal menjadi solusi efektif mewujudkan ketahanan pangan serta menjaga kestabilan inflasi pangan. “Tentunya kebijakan ini bisa menjaga stabilitas pangan di Papua,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, peningkatan konsumsi pangan lokal juga memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat terutama balita yang mengalami masalah gagal tumbuh akibat kurang gizi atau stunting.
Lihat Juga: Hermus Indou-Mugiyono Didukung Mayoritas Parpol, Wujud Soliditas dan Komitmen Partai Bangun Manokwari
Wamentan Harvick meminta pemerintah daerah Kabupaten Manokwari untuk meminimalisasi disparitas harga pangan, terutama jelang hari-hari besar. ”(Disparitas harga) itu perlu dijaga masyarakat sendiri dan pemerintah daerah,” kata Harvick, Senin (4/12/2023).
Menurut dia, pemerintah tidak bisa mencegah laju kenaikan harga bahan pangan menjelang hari-hari besar seperti Natal atau tahun baru ini. ”Ini penting dijaga agar inflasi di daerah itu terkendali dan masyarakat tetap mampu membeli bahan pangan,” ujarnya.
Stok sejumlah bahan pokok di pasaran seperti cabai, beras, tomat, sayuran, dan lainnya masih mampu mengimbangi permintaan konsumen. Namun, rantai distribusi perlu diperhatikan agar tidak mengalami kekurangan terutama bahan pokok yang dikirim dari luar Papua Barat.
”Misalnya cabai lokal Manokwari itu bagus, harga eceran juga relatif stabil. Kalau belum swasembada, jangan kirim ke luar dulu,” ungkapnya.
Harvick meminta pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten lebih berfokus pada masalah kesejahteraan, daya tahan pangan, dan daya beli masyarakat. ”Kami lihat Manokwari bersemangat sekali. Ini menunjukkan intensitas kegiatan-kegiatan berjalan,” ucapnya.
Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere menyatakan, pemerintah perlu membuat kebijakan untuk merubah kebiasaan konsumsi pangan masyarakat. Sehingga pola konsumsi makanan pokok yang tidak terfokus pada satu jenis komoditas pangan seperti beras.
Menurut dia, gerakan pembudidayaan dan pemanfaatan komoditas pangan lokal menjadi solusi efektif mewujudkan ketahanan pangan serta menjaga kestabilan inflasi pangan. “Tentunya kebijakan ini bisa menjaga stabilitas pangan di Papua,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, peningkatan konsumsi pangan lokal juga memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat terutama balita yang mengalami masalah gagal tumbuh akibat kurang gizi atau stunting.
Lihat Juga: Hermus Indou-Mugiyono Didukung Mayoritas Parpol, Wujud Soliditas dan Komitmen Partai Bangun Manokwari
(ams)