Kisah Raden Wijaya Naik Tahta Majapahit Ditandai dengan Ritual Duduk Batu Putih

Kamis, 23 November 2023 - 06:06 WIB
loading...
A A A
Panji Wijayakrama memberikan uraian yang sangat jelas tentang keadaan dan letaknya Majapahit. Kota yang dibangun itu menghadap ke sungai besar yang mengalir dari sebelah selatan. Sudah pasti sungai yang dimaksudkan adalah Sungai Brantas, yang mengalir dari Kediri menuju pantai laut.

Sungai kecil yang mengalir dari selatan ialah Kali Mas, yang pada zaman itu disebut kali Kancana. Konon saat itu hilir mudik perahu dagang mudik, datang pergi dikemudikan oleh orang Madura. Orang-orang Madura mengalir tak putus-putusnya ke Majapahit.

Mereka kemudian menetap di bagian kota sebelah utara, bernama Wirasabha. Di sebelah tenggara kota adalah jembatan, daerah yang sudah dibuka sebagian berupa sawah yang telah ditanami. Tanamannya telah agak tinggi, daunnya malah muda. Kebun-kebun ditanami segala macam bunga, pucang, pinang, kelapa, dan pisang.

Di lokasi tersebut telah tersedia tahta Raden Wijaya semasa menjadi raja pertama di Kerajaan Majapahit. Tempat tahta itu konon terbuat dari batu putih yang disebut wijil pindo, pintu kedua.

Setelah sampai di Majapahit, Raden Wijaya mengutus Kapuk dan Mahisa Pawagal ke Madura untuk memberi tahu Bupati Arya Wiraraja bahwa dia serta pengikutnya telah sampai di Majapahit.

Sosok Raden Wijaya yang pandai mengambil hati rakyat Majapahit yang baru menetap, membuat banyak orang-orang berdatangan dari Daha dan Tumapel untuk menetap di Majapahit.

Di kesempatan itu pula pertama kali Raden Wijaya duduk di tahta batu putih, menghadap ke para pengikutnya.

Raden Wijaya memanggil para penghuni baru yang datang dari berbagai tempat. Ia memilih di antara mereka untuk dinaikkan pangkatnya dan dianugerahi nama baru sesuai dengan watak dan rupa mereka.
(shf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2493 seconds (0.1#10.140)