7 Kota dengan Polusi Terburuk yang Ada di Indonesia, Wilayah Mana Saja?
loading...
A
A
A
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi polusi udara, seperti melakukan rekayasa cuaca, memasang water mist generator, menerapkan kebijakan work from home (WFH), dan melakukan razia uji emisi.
Kota Bogor saat ini memiliki indeks kualitas udara yang juga tergolong buruk, yakni 136 poin. Kualitas buruk udara kota ini disebabkan oleh beberapa hal seperti kepadatan penduduk dan kendaraan bermotor yang tinggi, terutama di pusat kota dan kurangnya ruang terbuka hijau dan penataan kota yang baik.
Berdasarkan data Iqair, kota Serang menempati posisi keenam dengan indek kualitas udara mencapai 109 poin. Kota ini masuk dalam kategori tidak sehat, yang berarti dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi penduduknya.
Surabaya menduduki posisi ketujuh sebagai kota terburuk di Indonesia. Indek kualitas udara kota ini mencapai 113 poin yang diukur berdasarkan perubahan terakhir pada Senin (16/10/2023).
Kualitas udara di Surabaya dapat berubah-ubah tergantung pada faktor-faktor seperti cuaca, lalu lintas, dan aktivitas industri. Kualitas udara di Surabaya mengalami peningkatan pencemaran sejak Juli 2023, tetapi masih masuk kategori layak hirup.
5. Bogor
Kota Bogor saat ini memiliki indeks kualitas udara yang juga tergolong buruk, yakni 136 poin. Kualitas buruk udara kota ini disebabkan oleh beberapa hal seperti kepadatan penduduk dan kendaraan bermotor yang tinggi, terutama di pusat kota dan kurangnya ruang terbuka hijau dan penataan kota yang baik.
6. Serang
Berdasarkan data Iqair, kota Serang menempati posisi keenam dengan indek kualitas udara mencapai 109 poin. Kota ini masuk dalam kategori tidak sehat, yang berarti dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi penduduknya.
7. Surabaya
Surabaya menduduki posisi ketujuh sebagai kota terburuk di Indonesia. Indek kualitas udara kota ini mencapai 113 poin yang diukur berdasarkan perubahan terakhir pada Senin (16/10/2023).
Kualitas udara di Surabaya dapat berubah-ubah tergantung pada faktor-faktor seperti cuaca, lalu lintas, dan aktivitas industri. Kualitas udara di Surabaya mengalami peningkatan pencemaran sejak Juli 2023, tetapi masih masuk kategori layak hirup.
(okt)