7 Kota dengan Polusi Terburuk yang Ada di Indonesia, Wilayah Mana Saja?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat sejumlah kota dengan polusi terburuk di Indonesia. Hal ini berdasarkan pemantauan Indeks Kualitas Udara (AQI) pada Senin (16/10/2023).
Kota yang masuk dalam kategori kota dengan polusi terburuk memiliki perhitungan indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) tinggi. Lalu, di kota mana saja yang kualitas udaranya buruk?
Palembang, Sumatera Selatan saat ini menjadi kota dengan polusi terburuk di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Berdasarkan data dari situs Iqair.com, indeks kualitas udara (AQI) di kota Palembang pada Senin (16/10/2023) pukul 13.00 WIB mencapai 164. Sehingga kota ini berada di level merah atau tidak sehat.
Setelah Palembang, kota dengan polusi terburuk selanjutnya adalah Jambi. Saat ini Jambi memiliki indeks kualitas udara mencapai 161 atau selisih tiga poin dengan Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Salah satu penyebab dari Jambi memiliki polusi udara yang buruk adalah terdampak dari kebakaran Karhutla. Asap kebakaran ini juga mengandung partikel halus (PM2.5) yang dapat merusak kesehatan pernapasan dan mata.
Kota Tangerang Selatan memiliki tingkat polusi udara yang melebihi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan dan kesejahteraan warga. Indek kualitas udara kota ini mencapai 158 poin.
Salah satu penyebab utama polusi udara di Tangerang Selatan adalah kepadatan lalu lintas yang tinggi. Kota ini merupakan salah satu kota penyangga Jakarta, yang menjadi tujuan banyak pendatang dan pekerja.
Ibu kota Jakarta menempati urutan keempat dengan indeks kualitas udara mencapai 157. Polusi udara di Jakarta disebabkan oleh berbagai faktor, seperti emisi kendaraan bermotor, pembakaran sampah, dan aktivitas industri.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi polusi udara, seperti melakukan rekayasa cuaca, memasang water mist generator, menerapkan kebijakan work from home (WFH), dan melakukan razia uji emisi.
Kota Bogor saat ini memiliki indeks kualitas udara yang juga tergolong buruk, yakni 136 poin. Kualitas buruk udara kota ini disebabkan oleh beberapa hal seperti kepadatan penduduk dan kendaraan bermotor yang tinggi, terutama di pusat kota dan kurangnya ruang terbuka hijau dan penataan kota yang baik.
Berdasarkan data Iqair, kota Serang menempati posisi keenam dengan indek kualitas udara mencapai 109 poin. Kota ini masuk dalam kategori tidak sehat, yang berarti dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi penduduknya.
Surabaya menduduki posisi ketujuh sebagai kota terburuk di Indonesia. Indek kualitas udara kota ini mencapai 113 poin yang diukur berdasarkan perubahan terakhir pada Senin (16/10/2023).
Kualitas udara di Surabaya dapat berubah-ubah tergantung pada faktor-faktor seperti cuaca, lalu lintas, dan aktivitas industri. Kualitas udara di Surabaya mengalami peningkatan pencemaran sejak Juli 2023, tetapi masih masuk kategori layak hirup.
Kota yang masuk dalam kategori kota dengan polusi terburuk memiliki perhitungan indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) tinggi. Lalu, di kota mana saja yang kualitas udaranya buruk?
Kota dengan Polusi Terburuk di Indonesia
1. Palembang
Palembang, Sumatera Selatan saat ini menjadi kota dengan polusi terburuk di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Berdasarkan data dari situs Iqair.com, indeks kualitas udara (AQI) di kota Palembang pada Senin (16/10/2023) pukul 13.00 WIB mencapai 164. Sehingga kota ini berada di level merah atau tidak sehat.
2. Jambi
Setelah Palembang, kota dengan polusi terburuk selanjutnya adalah Jambi. Saat ini Jambi memiliki indeks kualitas udara mencapai 161 atau selisih tiga poin dengan Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Salah satu penyebab dari Jambi memiliki polusi udara yang buruk adalah terdampak dari kebakaran Karhutla. Asap kebakaran ini juga mengandung partikel halus (PM2.5) yang dapat merusak kesehatan pernapasan dan mata.
3. Tangerang Selatan
Kota Tangerang Selatan memiliki tingkat polusi udara yang melebihi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan dan kesejahteraan warga. Indek kualitas udara kota ini mencapai 158 poin.
Salah satu penyebab utama polusi udara di Tangerang Selatan adalah kepadatan lalu lintas yang tinggi. Kota ini merupakan salah satu kota penyangga Jakarta, yang menjadi tujuan banyak pendatang dan pekerja.
4. Jakarta
Ibu kota Jakarta menempati urutan keempat dengan indeks kualitas udara mencapai 157. Polusi udara di Jakarta disebabkan oleh berbagai faktor, seperti emisi kendaraan bermotor, pembakaran sampah, dan aktivitas industri.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi polusi udara, seperti melakukan rekayasa cuaca, memasang water mist generator, menerapkan kebijakan work from home (WFH), dan melakukan razia uji emisi.
5. Bogor
Kota Bogor saat ini memiliki indeks kualitas udara yang juga tergolong buruk, yakni 136 poin. Kualitas buruk udara kota ini disebabkan oleh beberapa hal seperti kepadatan penduduk dan kendaraan bermotor yang tinggi, terutama di pusat kota dan kurangnya ruang terbuka hijau dan penataan kota yang baik.
6. Serang
Berdasarkan data Iqair, kota Serang menempati posisi keenam dengan indek kualitas udara mencapai 109 poin. Kota ini masuk dalam kategori tidak sehat, yang berarti dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi penduduknya.
7. Surabaya
Surabaya menduduki posisi ketujuh sebagai kota terburuk di Indonesia. Indek kualitas udara kota ini mencapai 113 poin yang diukur berdasarkan perubahan terakhir pada Senin (16/10/2023).
Kualitas udara di Surabaya dapat berubah-ubah tergantung pada faktor-faktor seperti cuaca, lalu lintas, dan aktivitas industri. Kualitas udara di Surabaya mengalami peningkatan pencemaran sejak Juli 2023, tetapi masih masuk kategori layak hirup.
(okt)