Surat DN Aidit ke Bung Karno Laporkan Kegagalan Gerakan 30 September 1965

Sabtu, 30 September 2023 - 05:49 WIB
loading...
A A A
Selama berada di Yogyakarta, Aidit menaruh harapan besar Presiden Soekarno bisa memulihkan situasi. Ia menulis selembar surat yang kemudian dikirimkan kepada Bung Karno.

“Mengusulkan kepada Presiden untuk menyamakan Gerakan 30 September itu dengan Dewan Jenderal. Mempercayakan pemulihan keamanan kepada Front Nasional yang dikuasai oleh mereka yang pro Soekarno dan PKI

Dan mengizinkan organisasi politik, organisasi massa, pers dan radio melanjutkan operasinya seperti pada waktu sebelum terjadinya Gerakan 30 September,”demikian dikutip dari buku The Communist Collapse in Indonesia (1969).



Surat DN Aidit kepada Soekarno itu ditemukan mahasiswa saat menggeledah markas besar PKI. Kelak surat itu muncul dalam persidangan bekas Waperdam dan sekaligus Kepala Badan Pusat Intelijen (BPI) Dr Soebandrio.

Surat yang menjadi upaya terakhir DN Aidit itu, terbukti sia-sia. Penemuan jenazah perwira tinggi AD di Sumur Lubang Buaya pada 3 Oktober 1965 telah membuat posisi PKI semakin terpojok.

Menyusul ditemukannya jenazah Pahlawan Revolusi, kerusuhan akibat kemarahan rakyat terhadap PKI meletus di Jakarta. Kedutaan besar China, markas besar PKI dan tempat tinggal DN Aidit, diserbu massa.

Tidak hanya merusak barang-barang. Massa yang marah juga melakukan aksi pembakaran. Pada 9 Oktober 1965, dua batalyon RPKAD dikirim untuk mengambil alih Yogyakarta.

Pada malam 21 November 1965, Aidit yang terus berusaha melarikan diri berhasil ditangkap di Solo. Pimpinan tertinggi PKI itu dieksekusi di wilayah Boyolali Jawa Tengah. Pada 12 Maret 1966, PKI resmi dibubarkan dan dinyatakan sebagai partai politik terlarang.
(ams)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2033 seconds (0.1#10.140)