Salat Idul Adha di Pekalongan Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

Jum'at, 31 Juli 2020 - 10:39 WIB
loading...
Salat Idul Adha di Pekalongan Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan
Salat Idul Adha di Pekalongan Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan. Foto/SINDOnews/Suryono Suk
A A A
PEKALONGAN - Sebelum memasuki Masjid Al-Ikhlas Kawasan Jetayu Kota Pekalongan untuk melaksanakan salat Idul Adha 1441 H, Jumat (31/7/2020), para jamaah wajib menerapkan protokol kesehatan.

Seperti halnya yang telah diterapkan Wali Kota Pekalongan HM Saelany Machfudz SE, sejak dari rumah ia kenakan masker, sampai di Masjid Al-Ikhlas cuci tangannya dengan air mengalir dan sabun, serta diperiksa suhunya dengan thermo gun.

Saelany bersyukur dapat bersama warga melaksanakan salat Idul Adha sekaligus ingin melihat penerapan protokol kesehatan di lokasi salat Idul Adha.

"Alhamdulillah saya melihat protokol kesehatan betul-betul diterapkan di sini. Saya masuk ke sini juga harus cuci tangan dan dicek suhunya. Masjid Al-Ikhlas ini bisa jadi contoh di Kota Pekalongan," tuturnya.

Saelany menyampaikan, pada salat Idul Adha ini disebutkan peristiwa besar yakni haji dan kurban. Haji yang memang terpaksa tak dilaksanakan oleh orang Indonesia bahkan banyak negara di dunia ini hikmahnya perlu diambil.

"Bagaimana kesabaran kita dengan haji yang tertunda. Begitu pula tentang kurban pada masa pandemi ini, bagaimana bentuk kepedulian sosial kita untuk berbagi," terangnya.

Selanjutnya Ketua Pelaksana Harian Pengurus Masjid Al-Ikhlas, KH Abul Mafachir menjelaskan perbedaan salat Idul Adha tahun ini dengan tahun lalu adalah dengan penerapan protokol kesehatan.

"Sejak adaptasi kebiasaan baru kami terapkan protokol kesehatan sejak empat Jumat ini. Alhamdulillah tidak ada yang suhunya tinggi dan jamaah dalam kondisi sehat," ungkap Mafachir.

Terkait dengan kurban, Mafachir jelaskan bahwa kurban tahun ini jumlahnya lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. (Baca juga: Salat Idul Adha di 3 Masjid Besar Semarang, Begini Suasananya)

Kali ini yang sudah tercatat ada 6 ekor sapi dan 7 ekor kambing sedangkan tahun lalu 12 ekor sapi dan 12 ekor kambing. (Baca juga: Dekat Rumah, Ganjar Pilih Salat Idul Adha di Masjid Kemenag Jateng)

"Mungkin jumlah ini masih akan ada penambahan. Tak adanya ibadah haji ternyata tidak membuat jumlah kurban semakin banyak, mungkin ini karena pandemi telah menyebabkan kendala usaha ekonomi masyarakat," papar Mafachir.

Dia menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan 1.600 kupon untuk pembagian daging kurban Sabtu (1/8/2020). Pada pelaksanaan pembagian daging kurban akan tetap diterapkan protokol kesehatan seperti masuk ke area masjid wajib mengenakan masker, jaga jarak antrean, dan tidak berkerumun.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2845 seconds (0.1#10.140)