Penjelasan Depo Pertamina Waingapu soal Sulitnya Premium di Sumba

Kamis, 30 Juli 2020 - 07:46 WIB
loading...
Penjelasan Depo Pertamina Waingapu soal Sulitnya Premium di Sumba
Antrean panjang yang acapkali terjadi pada sejumlah SPBU di Pulau Sumba, NTT, sebenarnya merupakan bentuk kepanikan warga, seiring pengendalian pasokan BBM jenis Premium ke SPBU. Foto iNews TV/Dion UAL
A A A
WAINGAPU - Antrean panjang yang acapkali terjadi pada sejumlah SPBU di Pulau Sumba, NTT, sebenarnya merupakan bentuk kepanikan warga, seiring pengendalian pasokan BBM jenis Premium ke SPBU. Pengendalian itu harus dilakukan karena penyaluran premium sepanjang tahun 2020 ini telah over kuota. Demikian dijelaskan Retail Sales Branch Manager MOR V Muhammad Angga Dexora, di Terminal BBM Pertamina Waingapu, Sumba Timur, Rabu (29/0/2020) .

“Jadi sejak Juni 2020 lalu unfuk kouta premium di seluruh Pulau Sumba sudah over. Karena itu kami mulai mengatur atau dalam rangka untuk penyesuaian penyaluran untuk konteks premium agar tidak over kouta diakhir tahun, ” jelas Angga.

“Kalau antrean panjang itu lebih karena masyarakat masih belum teredukasi maksimal terkait dengan bahan bakar khusus (BBK) pertalite,” tandas Angga menanggapi seputar antrean panjang kendaraan yang terjadi di seluruh SPBU yang ada di Pulau Sumba hampir sepekan terakhir. (Baca: Ngamar Bersama 4 PSK Pemuda Ini Diamankan Polisi)

Pertamina, demikian lanjut Angga menguraikan, telah menyiapkan BBM subtitusi atau pengganti yang juga tidak kalah kualitasnya dengan Premium.

“Tapi sebetulnya di kami melalui SPBU yang ada telah pula ada Pertalite untuk subtitusinya dan tidak kalah bahkan lebih bagus kualitasnya,” imbuh Angga sembari mengakui masih kurangnya sosialisasi kepada masyarakat seputar keberadaan dan keunggulan BBK atau Bahan Bakar Khusus seperti halnya Pertalite. (Baca juga: Duh, Sudah Sepekan Warga Sumba Sulit Peroleh BBM Premium)

Angga ditemui dan dikonfirmasi sehubungan dengan realita yang terjadi sepekan terakhir, dimana sejumlah SPBU lebih pada dari biasanya oleh antrian kendaraan bermotor milik warga punya jawaban tersendiri untuk kondisi itu. “Kalau antrean panajng itu lebih karena masyarakat masih belum teredukasi maksimal terkait dengan BBK,” ujarnya.

“Pembatasan atau pengendalian premium yang disalurkan ke SPBU ini bukan pula karena ada kendala kapal tanker yang lambat atau belum masuk karena cuaca. Tapi murni langkah untuk pengaturan pasokan agar bisa terus ada sepanjang tahun 2020 ini,” timpal Adi Sadewo Broto, selaku Fuel Terminal Manager pada Depo Pertamina Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.

Terpantau dalam beberapa hari terakhir, harga eceran BBM Premium di kios – kios pengecer milik warga juga naik lebih dari biasanya. Jika sebelumnya harga perbotol ukuran kurang lebih 1 liter seharga Rp10 ribu, sejak antrian panjang terjadi di SPBU harganya melonjak menjadi Rp15 ribu perbotolnya.
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1855 seconds (0.1#10.140)