Mensesneg: Teknologi AR Dorong Kemudahan Analisis Manuskrip dan Naskah Kuno

Selasa, 08 Agustus 2023 - 20:15 WIB
loading...
A A A
Dekan FIB UGM Prof Setiadi mengatakan, bahwa pihaknya menjadi pusat pembelajaran dalam bidang humaniora dan kegiatan seperti ini perlu diadakan guna menempatkan isu-isu humaniora dalam proses pembelajaran, pengajaran, penelitian, serta pengabdian masyarakat.

"Hal ini kemudian kita sinergikan untuk menjawab kebutuhan hari ini dan hari depan. Kami menggunakan pendekatan budaya sebagai acuan dan memastikan diri terbuka terhadap pembaharuan dari masa ke masa. Perkembangan revolusi industri 4.0 dan teknologi digital yang dibawanya harus kita optimalkan dalam kajian-kaian ilmiah kita,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum MANASSA Munawar Holil menyampaikan bahwa simposium ini menjadi suatu ajang yang sangat baik untuk saling berbagi ilmu, berbagi pengetahuan, serta berbagi pengalaman di bidang kajian naskah kuno.

Ketua SIPN XIX 2023 yang juga merupakan Ketua Pusat Kajian Jawa (Pusaka Jawa) Arsanti Wulandari menyampaikan bahwa simposium ini membuka kesadaran para penggerak, akademisi, peneliti ilmu budaya, untuk melihat potensi kolaborasi multipihak guna mencapai kemajuan dalam kajian filologi di Indonesia.

“Melalui pendekatan yang inovatif dan relevan dengan perkembangan zaman, simposium ini diharapkan dapat mempertajam kajian manuskrip yang inklusif dan lintas budaya. Sejarah identitas di Nusantara adalah hasil integrasi antaretnis dan budaya, termasuk perkawinan, perdagangan, politik, dan migrasi,” kata Arsanti.

Sampai saat ini tercatat baru ada 11 naskah nusantara yang diakui sebagai Memory of the World oleh UNSECO, di antaranya ada I La Galigo, Babad Diponegoro, Negarakertagama, Hikayat Aceh dan lainnya. Harapannya naskah-naskah ini jangan hanya dikoleksi, namun dihidupi nilai-nilainya, dikembangkan, dan dimanfaatkan seoptimal mungkin.
(shf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3058 seconds (0.1#10.140)