Mensesneg: Teknologi AR Dorong Kemudahan Analisis Manuskrip dan Naskah Kuno

Selasa, 08 Agustus 2023 - 20:15 WIB
loading...
Mensesneg: Teknologi AR Dorong Kemudahan Analisis Manuskrip dan Naskah Kuno
Mensesneg sekaligus Ketua Majelis Wali Amanat UGM Prof Pratikno membuka Simposium Internasional ke-19 (SIPN XIX 2023) di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM Yogyakarta. Foto/Ist
A A A
YOGYAKARTA - Simposium Internasional ke-19 (SIPN XIX 2023) digelar di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk memperkuat identitas nasional dan meningkatkan literasi kebudayaan di Indonesia.

Event ini merupakan kolaborasi Masyarakat Pernaskahan Nusantara (MANASSA) bersama dengan FIB UGM dan Pusat Kajian Jawa (Pusaka Jawa). Mengusung tema “Penguatan Keindonesiaan Melalui Kajian Naskah Nusantara”, simposium ini berlangsung 7-9 Agustus 2023.



Simposium dibuka oleh Menteri Sekretariat Negara yang juga Ketua Majelis Wali Amanat UGM Prof Pratikno dengan keynote speech berjudul “Indonesia untuk Semua”.

Pada kesempatan ini, Pratikno menyampaikan bahwa wajah Indonesia sangat luas, berpulau-pulau, dengan etnis yang berbeda-beda, dan mewariskan pengetahuan dan budaya yang beragam melalui naskah, cerita rakyat atau folklor, serta tradisi masyarakat.

Pratikno menyoroti bagaimana kehadiran teknologi canggih dioptimalkan untuk keperluan kajian naskah kuno.

“Teknologi digital hari ini berkembang dengan begitu pesatnya. Jika sebelumnya, kita hanya terbatas pada mendigitalkan atau mengotomasi suatu dokumen, hari ini, teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), augmented reality (AR), dan sebagainya, dapat membantu pekerjaan analisis dan kreatif. Sebagai contoh, Augmented Reality (AR) memungkinkan manuskrip dan naskah-naskah kuno menjadi lebih mudah diakses dan dapat dipelajari dengan cara yang fun atau menyenangkan bagi siapa saja,” ungkapnya.



Dia menyebut, masyarakat Indonesia dengan masing-masing lokalitas memiliki tantangan yang berbeda. Tantangan-tantangan inilah yang melahirkan pengetahuan, kearifan, strategi, dan juga lompatan kemajuan.

"Atas nama pribadi dan pemerintah, saya mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan MANASSA bersama FIB UGM untuk upaya menyelamatkan naskah-naskah kuno dan melestarikan budaya kita yang begitu kaya, peninggalan nenek moyang kita,” ucap Pratikno yang menjabat sebagai Rektor UGM 2012-2017 ini.

Dekan FIB UGM Prof Setiadi mengatakan, bahwa pihaknya menjadi pusat pembelajaran dalam bidang humaniora dan kegiatan seperti ini perlu diadakan guna menempatkan isu-isu humaniora dalam proses pembelajaran, pengajaran, penelitian, serta pengabdian masyarakat.

"Hal ini kemudian kita sinergikan untuk menjawab kebutuhan hari ini dan hari depan. Kami menggunakan pendekatan budaya sebagai acuan dan memastikan diri terbuka terhadap pembaharuan dari masa ke masa. Perkembangan revolusi industri 4.0 dan teknologi digital yang dibawanya harus kita optimalkan dalam kajian-kaian ilmiah kita,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum MANASSA Munawar Holil menyampaikan bahwa simposium ini menjadi suatu ajang yang sangat baik untuk saling berbagi ilmu, berbagi pengetahuan, serta berbagi pengalaman di bidang kajian naskah kuno.

Ketua SIPN XIX 2023 yang juga merupakan Ketua Pusat Kajian Jawa (Pusaka Jawa) Arsanti Wulandari menyampaikan bahwa simposium ini membuka kesadaran para penggerak, akademisi, peneliti ilmu budaya, untuk melihat potensi kolaborasi multipihak guna mencapai kemajuan dalam kajian filologi di Indonesia.

“Melalui pendekatan yang inovatif dan relevan dengan perkembangan zaman, simposium ini diharapkan dapat mempertajam kajian manuskrip yang inklusif dan lintas budaya. Sejarah identitas di Nusantara adalah hasil integrasi antaretnis dan budaya, termasuk perkawinan, perdagangan, politik, dan migrasi,” kata Arsanti.

Sampai saat ini tercatat baru ada 11 naskah nusantara yang diakui sebagai Memory of the World oleh UNSECO, di antaranya ada I La Galigo, Babad Diponegoro, Negarakertagama, Hikayat Aceh dan lainnya. Harapannya naskah-naskah ini jangan hanya dikoleksi, namun dihidupi nilai-nilainya, dikembangkan, dan dimanfaatkan seoptimal mungkin.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2174 seconds (0.1#10.140)