Kisah Runtuhnya Kerajaan Majapahit Diawali Perselisihan Kubu Barat dan Timur saat Perang Paregreg
loading...
A
A
A
Sementara, Pranoedjoe Poespaningrat dalam buku Kisah Para Leluhur dan yang Diluhurkan: Dari Mataram Kuno sampai Mataram Baru (2008) menyebutkan bahwa Perang Paregreg satu di antara faktor penyebab kemunduran Majapahit.
Perang Paregreg merupakan peperangan yang terjadi antara keraton barat Majapahit yang dipimpin Wikramawardhana, melawan keraton timur yang dipimpin Bhre Wirabhumi. Perang ini terjadi pada 1404-1406 dan menjadi penyebab utama kemunduran Majapahit.
Perang Paregreg diawali dengan pemberontakan Bhre Wirabumi atau Urubisma, Adipati Blambangan yang merupakan putra Hayam Wuruk dari selir.
Pemberontakan Bhre Wirabumi ini melahirkan legenda Damarwulan yang sangat terkenal sebagai salah satu lakon kethoprak. Bhre Wirabumi tidak berhasil menegakkan panji kerajaan di kadipatennya, namun setelah itu meletuslah pemberontakan oleh adipati yang lain.
Awalnya perang saudara itu dimenangkan oleh Bhre Wirabhumi. Namun, setelah Wikramawarddhana mendapat bantuan dari Bhre Tumapel, Kedaton Wetan pun dikalahkan.
Bhre Wirabhumi melarikan diri dan dikejar Raden Gajah (Bhra Narapati) hingga akhirnya tertangkap. Bhre Wirabhumi kemudian dihabisi dengan cara dipenggal kepalanya pada 1406.
Perang saudara itu muncul pula dalam catatan Tionghoa dari masa Dinasti Ming. Lewat Ming Shih yang diterjemahkan WP Groeneveldt dalam Nusantara dalam Catatan Tionghoa.
Dituliskan setelah Kaisar Ch’eng-tsu bertakhta pada 1403, Ming Shih mengadakan hubungan diplomatik dengan Jawa. Dia mengirim utusan kepada raja “bagian barat”, Tu-ma-pan dan kepada raja “bagian timur”, Put-ling-ta-hah atau P’i-ling-da-ha.
Nama asli Bhre Wirabhumi tidak diketahui. Menurut Pararaton, ia adalah putra Hayam Wuruk dari selir, dan menjadi anak angkat Bhre Daha istri Wijayarajasa, yaitu Rajadewi.
Bhre Wirabhumi kemudian menikah dengan Bhre Lasem sang Alemu, putri Bhre Pajang (adik Hayam Wuruk).
Perang Paregreg merupakan peperangan yang terjadi antara keraton barat Majapahit yang dipimpin Wikramawardhana, melawan keraton timur yang dipimpin Bhre Wirabhumi. Perang ini terjadi pada 1404-1406 dan menjadi penyebab utama kemunduran Majapahit.
Perang Paregreg diawali dengan pemberontakan Bhre Wirabumi atau Urubisma, Adipati Blambangan yang merupakan putra Hayam Wuruk dari selir.
Pemberontakan Bhre Wirabumi ini melahirkan legenda Damarwulan yang sangat terkenal sebagai salah satu lakon kethoprak. Bhre Wirabumi tidak berhasil menegakkan panji kerajaan di kadipatennya, namun setelah itu meletuslah pemberontakan oleh adipati yang lain.
Awalnya perang saudara itu dimenangkan oleh Bhre Wirabhumi. Namun, setelah Wikramawarddhana mendapat bantuan dari Bhre Tumapel, Kedaton Wetan pun dikalahkan.
Bhre Wirabhumi melarikan diri dan dikejar Raden Gajah (Bhra Narapati) hingga akhirnya tertangkap. Bhre Wirabhumi kemudian dihabisi dengan cara dipenggal kepalanya pada 1406.
Perang saudara itu muncul pula dalam catatan Tionghoa dari masa Dinasti Ming. Lewat Ming Shih yang diterjemahkan WP Groeneveldt dalam Nusantara dalam Catatan Tionghoa.
Dituliskan setelah Kaisar Ch’eng-tsu bertakhta pada 1403, Ming Shih mengadakan hubungan diplomatik dengan Jawa. Dia mengirim utusan kepada raja “bagian barat”, Tu-ma-pan dan kepada raja “bagian timur”, Put-ling-ta-hah atau P’i-ling-da-ha.
Nama asli Bhre Wirabhumi tidak diketahui. Menurut Pararaton, ia adalah putra Hayam Wuruk dari selir, dan menjadi anak angkat Bhre Daha istri Wijayarajasa, yaitu Rajadewi.
Bhre Wirabhumi kemudian menikah dengan Bhre Lasem sang Alemu, putri Bhre Pajang (adik Hayam Wuruk).