Marbot Masjid di Sukabumi Berhenti Mengajar Ngaji Akibat Katarak, Berharap Kembali Bekerja Setelah Dioperasi
loading...
A
A
A
SUKABUMI - Seorang marbot masjid, Nandang Samsudin (66) terpaksa harus berhenti menjadi guru mengaji karena tidak bisa membaca Alquran terkendala pandangan akibat mengalami katarak. Ia berharap setelah dilakukan operasi dapat kembali mengajar baca tulis Alquran.
Nandang yang merupakan warga Jalan Arif Rahman Hakim, Gang Haji Sidik, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, terlihat ceria setelah menjalani operasi katarak gratis yang dilaksanakan oleh MNC Peduli dan RS Islam (RSI) Assyifa. Ia mengaku pandangannya lebih jelas setelah dioperasi.
"Pertama katarak penglihatan saya buram seperti ada asap, penglihatan tidak jelas, dan dua-duanya lagi (matanya) yang kena, tapi bagian yang kiri yang parah. Ini sudah seperti tidak bisa melihat. Kemudian saya mendengar ada operasi gratis yang diadakan RSI Assyifa yang bekerja sama dengan MNC Peduli," ujar Nandang kepada MNC Portal Indonesia.
Karena merasa orang tidak punya dan hidup sendiri, lanjut Nandang, lalu ia coba mendaftar agar katarak dalam matanya bisa diobati tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.
Nandang mulai melengkapi persyaratan yang diminta, hingga akhirnya dapat panggilan untuk melakukan screening dan mendapatkan jadwal operasi katarak yang diimpikannya.
"Pada hari Kamis saya dioperasi dan tadi coba-coba dibuka perban, koq pandangan saya sekarang lebih jernih, bahkan lebih bagus dari mata yang normal. Sampai cahaya itu terang, kalo dalam bahasa Sunda itu 'serab' sampai huruf yang kecil aja keliatan," ujar Nandang.
Sebelumnya Nandang juga mencoba untuk berobat dengan cara herbal, namun kataraknya tidak kunjung sembuh. Bahkan dirinya merasa bahwa katarak tidak bisa disembuhkan kecuali dengan dilakukan operasi, meskipun dirinya sudah mengkonsumsi wortel dan obat tradisional lainnya.
"Saya alami katarak sudah 3,5 tahun hingga harus berhenti mengaji. Habis mau mengaji bagaimana, orang tidak terlihat. Dulu saya mengajar ngaji, sekarang tidak bekerja karena tidak bisa melihat. Mudah-mudahan setelah operasi ini, pandangan saya kembali normal dan saya bisa kembali bekerja," ujar Nandang.
Nandang yang merupakan warga Jalan Arif Rahman Hakim, Gang Haji Sidik, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, terlihat ceria setelah menjalani operasi katarak gratis yang dilaksanakan oleh MNC Peduli dan RS Islam (RSI) Assyifa. Ia mengaku pandangannya lebih jelas setelah dioperasi.
"Pertama katarak penglihatan saya buram seperti ada asap, penglihatan tidak jelas, dan dua-duanya lagi (matanya) yang kena, tapi bagian yang kiri yang parah. Ini sudah seperti tidak bisa melihat. Kemudian saya mendengar ada operasi gratis yang diadakan RSI Assyifa yang bekerja sama dengan MNC Peduli," ujar Nandang kepada MNC Portal Indonesia.
Karena merasa orang tidak punya dan hidup sendiri, lanjut Nandang, lalu ia coba mendaftar agar katarak dalam matanya bisa diobati tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.
Nandang mulai melengkapi persyaratan yang diminta, hingga akhirnya dapat panggilan untuk melakukan screening dan mendapatkan jadwal operasi katarak yang diimpikannya.
"Pada hari Kamis saya dioperasi dan tadi coba-coba dibuka perban, koq pandangan saya sekarang lebih jernih, bahkan lebih bagus dari mata yang normal. Sampai cahaya itu terang, kalo dalam bahasa Sunda itu 'serab' sampai huruf yang kecil aja keliatan," ujar Nandang.
Sebelumnya Nandang juga mencoba untuk berobat dengan cara herbal, namun kataraknya tidak kunjung sembuh. Bahkan dirinya merasa bahwa katarak tidak bisa disembuhkan kecuali dengan dilakukan operasi, meskipun dirinya sudah mengkonsumsi wortel dan obat tradisional lainnya.
"Saya alami katarak sudah 3,5 tahun hingga harus berhenti mengaji. Habis mau mengaji bagaimana, orang tidak terlihat. Dulu saya mengajar ngaji, sekarang tidak bekerja karena tidak bisa melihat. Mudah-mudahan setelah operasi ini, pandangan saya kembali normal dan saya bisa kembali bekerja," ujar Nandang.