Kenapa Tidak Boleh Keluar saat Malam 1 Suro? Ini Alasannya
loading...
A
A
A
Tak hanya ritual, bulan Suro juga cukup identik dengan sejumlah pantangan atau larangan, khususnya pada malam 1 Suro.
Berdasarkan makna yang diyakini, sebagian masyarakat pada malam satu Suro dilarang melangsungkan pernikahan, berbicara sembarangan, boyongan (pindah rumah), hingga keluar rumah, terkecuali berdoa ataupun melakukan ibadah lain yang bermanfaat.
Terkait alasannya, masyarakat Jawa beranggapan bahwa bulan Suro adalah bulan yang baik, sekaligus bulan yang penuh bahaya. Kepercayaan inilah yang memunculkan sejumlah pantangan atau larangan bagi masyarakat di waktu tersebut.
Bahaya yang dimaksud adalah kepercayaan malam 1 Suro yang dianggap penuh dengan energi mistis dan kekuatan supranatural. Konon, pada malam tersebut banyak roh halus atau makhluk gaib berkeliaran dengan bebas.
Maka dari itu, untuk menghindarkan orang-orang agar tidak bertemu dengan makhluk gaib yang dapat membawa kesialan atau gangguan, munculah pantangan seperti dilarang keluar rumah hingga boyongan (pindahan).
Berdasarkan makna yang diyakini, sebagian masyarakat pada malam satu Suro dilarang melangsungkan pernikahan, berbicara sembarangan, boyongan (pindah rumah), hingga keluar rumah, terkecuali berdoa ataupun melakukan ibadah lain yang bermanfaat.
Terkait alasannya, masyarakat Jawa beranggapan bahwa bulan Suro adalah bulan yang baik, sekaligus bulan yang penuh bahaya. Kepercayaan inilah yang memunculkan sejumlah pantangan atau larangan bagi masyarakat di waktu tersebut.
Bahaya yang dimaksud adalah kepercayaan malam 1 Suro yang dianggap penuh dengan energi mistis dan kekuatan supranatural. Konon, pada malam tersebut banyak roh halus atau makhluk gaib berkeliaran dengan bebas.
Maka dari itu, untuk menghindarkan orang-orang agar tidak bertemu dengan makhluk gaib yang dapat membawa kesialan atau gangguan, munculah pantangan seperti dilarang keluar rumah hingga boyongan (pindahan).
(ams)