Perempuan Penghayat Aliran kepercayaan Didorong Miliki Kemandirian Ekonomi dan Literasi

Jum'at, 08 September 2023 - 10:47 WIB
loading...
Perempuan Penghayat...
Musyawarah Wilayah (Muswil) Puanhayati Provinsi Jateng pada Kamis (7/9/2023) di Kabupaten Semarang. Foto/MPI/Eka Setiawan
A A A
SEMARANG - Organisasi Perempuan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (Puanhayati) mendorong anggotanya untuk memiliki kemandirian ekonomi dan meningkatkan literasi. Kemandirian ekonomi dilakukan dengan mengembangkan ekonomi kreatif UMKM.

Hal itu dibahas saat Musyawarah Wilayah (Muswil) Puanhayati Provinsi Jateng pada Kamis (7/9/2023) di Kabupaten Semarang. Kegiatan itu juga dihadiri perwakilan dari pemerintahan, organisasi masyarakat, akademisi hingga mahasiswa Prodi Penghayat Aliran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang.



“Misal kain tenun kan banyak banget, ada dari Sumatra Utara, ada dari Bali dan macam-macam. Jadi kami dorong Puanhayati di kabupaten/kota ataupun provinsi untuk mengenali sumber daya lokal mereka masing-masing,” ungkap Ketua Puanhayati Pusat, Dian Jennie Tjahjawati.

Selama lima tahun berdirinya Puanhayati ini, pihaknya sudah mengkoneksikan pemberdayaan ekonomi anggotanya yang kini sudah ada di 10 provinsi dan 30 kabupaten/kota di Indonesia.

Rincian 10 provinsi yang sudah terbentuk Puanhayati itu ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Lampung, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat dan Bali.

“Sumber daya ini dikelola person to person Puanhayati sendiri, distribusi silang UMKM, jadi saling mempromosikan. Ini jadi bagian penting peningkatan ekonomi di basis masing-masing dengan bersinergi dengan lembaga-lembaga terkait,” lanjutnya.



Dia mencontohkan misalnya potensi sumber daya lokal di Sulawesi Utara yang kaya akan cengkeh dan pala. Perempuan penghayat di sana didorong untuk memberdayakannya untuk menjadi produk unggulan daerah.

“Pemikiran jangka panjangnya nanti secara nasional tiap daerah akan mempunyai outlet yang isinya adalah hasil dari tiap anggota untuk produk-produknya. Arahnya kemandirian ekonomi yang nantinya berdampak ke penguatan ekonomi keluarga, berdampak ke ekonomi organisasi,” jelas Dian.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1450 seconds (0.1#10.140)