Keraton Solo Gelar Kirab Malam 1 Suro, GKR Ayu Koes Indriyah: Perwujudan Jati Diri sebagai Bangsa Indonesia

Kamis, 20 Juli 2023 - 15:11 WIB
loading...
Keraton Solo Gelar Kirab Malam 1 Suro, GKR Ayu Koes Indriyah: Perwujudan Jati Diri sebagai Bangsa Indonesia
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Kebudayaan GKR Ayu Koes Indriyah menyatakan tradisi kirab pusaka pada malam 1 Suro di kota Solo harus dilaksanakan setiap tahun. Foto/R August
A A A
SOLO - Keraton Solo menggelar kirab pusaka malam 1 Suro pada Rabu (19/7/2023) malam. Ketua DPP Partai Perindo Bidang Kebudayaan GKR Ayu Koes Indriyah menyatakan tradisi tersebut harus dilaksanakan setiap tahun.

Tradisi kirab pusaka Keraton Solo ini telah ada sejak era Kerajaan Mataram Islam di bawah kekuasaan Sultan Agung. Total ada 5 ekor kebo bule dan 7 pusaka yang dikirab oleh Keraton Solo pada Rabu malam.



"Melaksanakan tradisi tersebut merupakan perwujudan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Jadi jangan sampai hilang," tegas GKR Ayu Koes Indriyah saat diwawancarai, Kamis (20/7/2023).

Kader Partai yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu menjelaskan, tradisi kirab adalah bentuk puji syukur terhadap Tuhan atas keselamatan yang diberikan selama satu tahun terakhir.

Indonesia kini dalam keadaan baik, tidak terlalu banyak bencana, bisa menyelenggarakan pemerintahan dengan baik, dan wabah penyakit pun telah bisa diatasi.

"Ini untuk memuja kepada pencipta kita mengucapkan terima kasih setelah diberikan pencipta kita selama satu tahun untuk mengucap syukur bahwa bangsa ini terlidungi selama ini," beber kader yang dipimpin oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan mendukung Bacapres Pemilu 2024 Ganjar Pranowo itu.



Kader dari partai yang dikenal sebagai partai modern yang peduli rakyat kecil, gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera itu menambahkan, keterlibatan Pemerintah dalam kegiatan tradisi-tradisi yang ada di Indonesia sangatlah penting.

"Penting sekali pemerintah itu mengelist menjadikan budaya yang berhubungan dengan alam semesta ini. Di samping kita menjual pariwisata kita juga harus mempertahankan seluruh upacara tradisi yang dilakukan di seluruh Indonesia, supaya kita mendapatkan keselamatan," pungkasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1734 seconds (0.1#10.140)