5 Mitos Malam 1 Suro Bernuansa Mistis, Larangan Menikah hingga Pindah Rumah
loading...
A
A
A
MALAM 1 Suro dalam tradisi masyarakat Jawa selalu identik dengan hal-hal keramat dan mistis. Terdapat banyak aturan yang tidak boleh dilanggar karena dipercaya akan membawa malapetaka.
Hingga saat ini banyak orang yang percaya jika 1 Suro menjadi momentum makhluk-makhluk gaib berkeliaran. Namun ada pula mitos mistis lainnya yang berkaitan dengan fenomena 1 Suro.
Berikut lima mitos bernuansa mistis dari 1 Suro yang masih dipercaya sebagian orang hingga saat ini, antara lain:
Mitos mistis pertama, yaitu tentang larangan menikah di malam 1 Suro. Larangan yang satu ini sudah dipercaya oleh masyarakat kejawen lantaran bakal menimbulkan bahaya bagi kedua mempelai.
Pernikahan yang dilakukan pada malam 1 Suro konon katanya bisa berhubungan dengan energi negatif. Sehingga banyak masyarakat yang berusaha menghindari hari dan tanggal yang bertepatan dengan 1 Muharram ini.
Larangan menggelar hajatan juga menjadi pantangan yang harus dihindari pada 1 Suro, seperti khitanan dan sejenisnya. Jika masih melanggar, tuan rumah atau orang lain yang terlibat bakal mendapat kesialan.
Selanjutnya ada mitos larangan mengucapkan kata-kata kasar. Larangan yang satu ini juga dikaitkan dengan hal-hal gaib atau mistis.
Berkata kasar dipercaya bisa menebarkan energi negatif. Masyarakat kejawen meyakini bahwa perilaku berucap kasar bisa berdampak buruk kepada orang lain, terutama bagi diri sendiri.
Sama halnya dengan malam 1 Suro, keluar rumah pun menjadi hal yang dilarang. Mitosnya, keluar rumah pada 1 Suro dipercaya akan ada makhluk gaib yang konon katanya diizinkan untuk mencari tumbal.
Mitos yang satu ini juga dipercaya oleh masyarakat Jawa hingga sekarang. Oleh karenanya, banyak masyarakat yang menaati dan memutuskan untuk tidak keluar rumah.
Tidak hanya pindah rumah, mulai membangun rumah pada bulan Suro juga menjadi hal yang dilarang. Jika dilanggar, akan ada hal gaib yang bisa mengganggu siapa saja yang melakukannya.
Hingga saat ini banyak orang yang percaya jika 1 Suro menjadi momentum makhluk-makhluk gaib berkeliaran. Namun ada pula mitos mistis lainnya yang berkaitan dengan fenomena 1 Suro.
5 Mitos 1 Suro yang Dipercaya Masyarakat dan Bernuansa Mistis
Berikut lima mitos bernuansa mistis dari 1 Suro yang masih dipercaya sebagian orang hingga saat ini, antara lain:
1. Tidak Boleh Menikah Pada Malam Satu Suro
Mitos mistis pertama, yaitu tentang larangan menikah di malam 1 Suro. Larangan yang satu ini sudah dipercaya oleh masyarakat kejawen lantaran bakal menimbulkan bahaya bagi kedua mempelai.
Pernikahan yang dilakukan pada malam 1 Suro konon katanya bisa berhubungan dengan energi negatif. Sehingga banyak masyarakat yang berusaha menghindari hari dan tanggal yang bertepatan dengan 1 Muharram ini.
2. Larangan Menggelar Hajatan
Larangan menggelar hajatan juga menjadi pantangan yang harus dihindari pada 1 Suro, seperti khitanan dan sejenisnya. Jika masih melanggar, tuan rumah atau orang lain yang terlibat bakal mendapat kesialan.
3. Dilarang Berkata Kasar
Selanjutnya ada mitos larangan mengucapkan kata-kata kasar. Larangan yang satu ini juga dikaitkan dengan hal-hal gaib atau mistis.
Berkata kasar dipercaya bisa menebarkan energi negatif. Masyarakat kejawen meyakini bahwa perilaku berucap kasar bisa berdampak buruk kepada orang lain, terutama bagi diri sendiri.
4. Dilarang Keluar Rumah
Sama halnya dengan malam 1 Suro, keluar rumah pun menjadi hal yang dilarang. Mitosnya, keluar rumah pada 1 Suro dipercaya akan ada makhluk gaib yang konon katanya diizinkan untuk mencari tumbal.
Mitos yang satu ini juga dipercaya oleh masyarakat Jawa hingga sekarang. Oleh karenanya, banyak masyarakat yang menaati dan memutuskan untuk tidak keluar rumah.
5. Pindah Rumah
Selain keluar rumah, pindah rumah juga dilarang apabila dilakukan pada 1 Suro. Masyarakat Jawa percaya jika pindah rumah pada bulan Suro bisa mendatangkan bahaya dan malapetaka.Tidak hanya pindah rumah, mulai membangun rumah pada bulan Suro juga menjadi hal yang dilarang. Jika dilanggar, akan ada hal gaib yang bisa mengganggu siapa saja yang melakukannya.
(shf)