Putra Mensos Risma, Fuad Bernardi Berharap Pemuda Ciptakan Lapangan Pekerjaan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Putra Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma), Fuad Bernardi berharap pemuda mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Hal ini pula yang melandasi Founder of Historisma Cafe tersebut, membangun bisnis.
Fuad menceritakan, dia terjun ke dunia bisnis, utamanya kuliner pada tahun 2012 silam. Saat itu dia mendirikan usaha kecil-kecilan, yaitu warung angkringan. Usaha yang dirintis bersama temannya ini berjalan lancar, dan bahkan berkembang.
Omset dari usahanya bersama teman tersebut, juga terus mengalami kenaikan. "Ini karena lokasi kami cukup dekat dengan Sutos (Surabaya Town Square), banyak pegawai yang makan di angkringan saya," ungkap Fuad saat talkshow Oligarki (Obrolan Idealis dan Gagasan Rasional Untuk Negeri) di Ambassador School yang digelar Pemuda Perindo Surabaya, Jumat (14/7/2023).
Namun, ketika sedang berkembang, warung angkringan ini menghadapi masalah. Dia dan temannya bisnisnya terjadi selisih paham. Sehingga, terjadi perpecahan yang berujung tutupnya warung angkringan tersebut.
Pada 2018 dia mendirikan Kafe Bober hasil kerjasama dengan teman. "Kafe Bober ini merupakan brand milik teman saya, dan dia sudah punya di Bandung. Kemudian pada tahun 2020 dia membuka kafe dengan brand sendiri, yakni Historisma," ujar Fuad.
Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) ini, mengaku senang berbisnis sejak kecil. Meski menjadi pemilik usaha, tak jarang dia terjun langsung dalam melayani pelanggan. Dirinya ingin merasakan langsung pengalaman dan mengenal usaha yang dia bangun sendiri. "Pandemi merupakan tantangan terberat. Dan saya tidak berhentikan, saya tidak tega," terangnya.
Selain berbisnis kuliner, Ketua Karang Taruna Kota Surabaya ini juga menggeluti bisnis lain, seperti kontraktor. Menurutnya, menjadi pebisnis harus menggeluti banyak bidang usaha. Sebab, dengan adanya banyak bidang usaha ini, diharapkan mampu menutupi ketika ada satu sektor usaha yang kinerjanya kurang bagus. "Saya harap anak muda di Surabaya bisa membuka lapangan usaha, dan ini yang saya lakukan," pungkas Fuad.
Fuad menceritakan, dia terjun ke dunia bisnis, utamanya kuliner pada tahun 2012 silam. Saat itu dia mendirikan usaha kecil-kecilan, yaitu warung angkringan. Usaha yang dirintis bersama temannya ini berjalan lancar, dan bahkan berkembang.
Omset dari usahanya bersama teman tersebut, juga terus mengalami kenaikan. "Ini karena lokasi kami cukup dekat dengan Sutos (Surabaya Town Square), banyak pegawai yang makan di angkringan saya," ungkap Fuad saat talkshow Oligarki (Obrolan Idealis dan Gagasan Rasional Untuk Negeri) di Ambassador School yang digelar Pemuda Perindo Surabaya, Jumat (14/7/2023).
Namun, ketika sedang berkembang, warung angkringan ini menghadapi masalah. Dia dan temannya bisnisnya terjadi selisih paham. Sehingga, terjadi perpecahan yang berujung tutupnya warung angkringan tersebut.
Pada 2018 dia mendirikan Kafe Bober hasil kerjasama dengan teman. "Kafe Bober ini merupakan brand milik teman saya, dan dia sudah punya di Bandung. Kemudian pada tahun 2020 dia membuka kafe dengan brand sendiri, yakni Historisma," ujar Fuad.
Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) ini, mengaku senang berbisnis sejak kecil. Meski menjadi pemilik usaha, tak jarang dia terjun langsung dalam melayani pelanggan. Dirinya ingin merasakan langsung pengalaman dan mengenal usaha yang dia bangun sendiri. "Pandemi merupakan tantangan terberat. Dan saya tidak berhentikan, saya tidak tega," terangnya.
Selain berbisnis kuliner, Ketua Karang Taruna Kota Surabaya ini juga menggeluti bisnis lain, seperti kontraktor. Menurutnya, menjadi pebisnis harus menggeluti banyak bidang usaha. Sebab, dengan adanya banyak bidang usaha ini, diharapkan mampu menutupi ketika ada satu sektor usaha yang kinerjanya kurang bagus. "Saya harap anak muda di Surabaya bisa membuka lapangan usaha, dan ini yang saya lakukan," pungkas Fuad.
(eyt)