Abrasi Tenggelamkan Kampung Simonet Pekalongan, 96 Keluarga Direlokasi
loading...
A
A
A
PEKALONGAN - Kampung Simonet, yang berada di pesisir utara Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mulai tenggelam akibat tergerus abrasi. Akibatnya, sebanyak 66 kepala keluarga yang tinggal di kampung tersebut, terus dilanda banjir rob.
Pemkab Pekalongan mengambil langkah relokasi terhadap 66 kepala keluarga di Kampung Simonet tersebut. Relokasi juga akan dilaksanakan untuk 30 kepala keluarga yang tinggal di bantaran Sungai Mrican, dan Sungai Bunga Pekuncen yang sering dilanda banjir rob.
Warga yang direlokasi, akan menempati lahan seluas satu hektare yang disediakan Pemkab Pekalongan di Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan. Setiap keluarga mendapatkan hunian baru seluas 64 meter persegi, dilengkapi fasilitas umum, dan Sertifikat Hak Milik (SHM).
Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar yang meninjau langsung kondisi Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, menyebutkan kawasan tersebut merupakan salah satu daerah terdampak bencana banjir rob terparah di Kabupaten Pekalongan.
"Ada 10 desa di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Wonokerto, Kecamatan Tirto, dan Kecamatan Siwalan, yang terdampak banjir rob di wilayah Kabupaten Pekalongan. Yang paling parah ada di Kecamatan Wonokerto," jelas Akbar.
Ditambahkan Akbar, pada tahun 2019 telah dibangun tanggul untuk mencegah banjir rob, namun di tahun 2023 kembali terjadi limpas dan yang terdampak paling parah diantaranya Dukuh Simonet, serta warga di bantaran aliran Sungai Mrican, dan Sungai Buangan Pekuncen.
Pemkab Pekalongan mengambil langkah relokasi terhadap 66 kepala keluarga di Kampung Simonet tersebut. Relokasi juga akan dilaksanakan untuk 30 kepala keluarga yang tinggal di bantaran Sungai Mrican, dan Sungai Bunga Pekuncen yang sering dilanda banjir rob.
Warga yang direlokasi, akan menempati lahan seluas satu hektare yang disediakan Pemkab Pekalongan di Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan. Setiap keluarga mendapatkan hunian baru seluas 64 meter persegi, dilengkapi fasilitas umum, dan Sertifikat Hak Milik (SHM).
Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar yang meninjau langsung kondisi Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, menyebutkan kawasan tersebut merupakan salah satu daerah terdampak bencana banjir rob terparah di Kabupaten Pekalongan.
"Ada 10 desa di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Wonokerto, Kecamatan Tirto, dan Kecamatan Siwalan, yang terdampak banjir rob di wilayah Kabupaten Pekalongan. Yang paling parah ada di Kecamatan Wonokerto," jelas Akbar.
Ditambahkan Akbar, pada tahun 2019 telah dibangun tanggul untuk mencegah banjir rob, namun di tahun 2023 kembali terjadi limpas dan yang terdampak paling parah diantaranya Dukuh Simonet, serta warga di bantaran aliran Sungai Mrican, dan Sungai Buangan Pekuncen.