Abrasi Tenggelamkan Kampung Simonet Pekalongan, 96 Keluarga Direlokasi

Rabu, 05 Juli 2023 - 18:15 WIB
loading...
Abrasi Tenggelamkan Kampung Simonet Pekalongan, 96 Keluarga Direlokasi
Sebanyak 96 kepala keluarga di Kampung Simonet, bakal direlokasi ke Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, karena tenggelam akibat banjir rob dan abrasi. Foto/MPI/Suryono Sukarno
A A A
PEKALONGAN - Kampung Simonet, yang berada di pesisir utara Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mulai tenggelam akibat tergerus abrasi. Akibatnya, sebanyak 66 kepala keluarga yang tinggal di kampung tersebut, terus dilanda banjir rob.



Pemkab Pekalongan mengambil langkah relokasi terhadap 66 kepala keluarga di Kampung Simonet tersebut. Relokasi juga akan dilaksanakan untuk 30 kepala keluarga yang tinggal di bantaran Sungai Mrican, dan Sungai Bunga Pekuncen yang sering dilanda banjir rob.



Warga yang direlokasi, akan menempati lahan seluas satu hektare yang disediakan Pemkab Pekalongan di Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan. Setiap keluarga mendapatkan hunian baru seluas 64 meter persegi, dilengkapi fasilitas umum, dan Sertifikat Hak Milik (SHM).



Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar yang meninjau langsung kondisi Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, menyebutkan kawasan tersebut merupakan salah satu daerah terdampak bencana banjir rob terparah di Kabupaten Pekalongan.

"Ada 10 desa di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Wonokerto, Kecamatan Tirto, dan Kecamatan Siwalan, yang terdampak banjir rob di wilayah Kabupaten Pekalongan. Yang paling parah ada di Kecamatan Wonokerto," jelas Akbar.

Abrasi Tenggelamkan Kampung Simonet Pekalongan, 96 Keluarga Direlokasi


Ditambahkan Akbar, pada tahun 2019 telah dibangun tanggul untuk mencegah banjir rob, namun di tahun 2023 kembali terjadi limpas dan yang terdampak paling parah diantaranya Dukuh Simonet, serta warga di bantaran aliran Sungai Mrican, dan Sungai Buangan Pekuncen.

Lebih lanjut dia mengatakan, Pemkab Pekalongan menyadari banjir rob merupakan pekerjaan rumah besar yang harus dituntaskan. "Kami terus berikhtiar, salah satunya dengan merelokasi warga ke tempat yang lebih layak. Alhamdulillah tahun 2023 ikhtiar kami sudah menampakkan hasil, dengan merelokasi 96 kepala keluarga," ungkapnya.



Diakui Akbar, ada tahapan cukup panjang serta dinamika yang harus dilalui dalam proses relokasi, namun atas dukungan semua pihak akhirnya Pemkab Pekalongan mampu sampai pada tahapan pengundian tanah kavling yang telah dilaksanakan pada 24 Juni 2023, setelah sebelumnya dilakukan rapat bersama DPRD Kabupaten Pekalongan pada 22 Juni 2023 untuk meminta persetujuan hibah tanah.

Sedangkan untuk proses pembangunan hunian, kata Akbar direncanakan akan dimulai pada tahun 2024 mendatang. "Pemilihan tempat relokasi dari awal telah melibatkan warga, dan pemerintah tentunya tidak hanya memikirkan hal yang terkait fisik semata, namun kami juga mengupayakan konsep mata pencaharian berkelanjutan bagi warga yang direlokasi," tuturnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1389 seconds (0.1#10.140)