Kunjungi Keraton Yogyakarta, Kaisar Jepang Tersanjung Disambut Keluarga Besar Sri Sultan HB X
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Berkunjung ke Keraton Yogyakarta, menghadirkan kesan tersendiri bagi Kaisar Jepang, Naruhito. Dia mengaku sangat terkesan dan tersanjung dengan sambutan dari keluarga besar Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Rabu (21/6/2023) malam.
Juru bicara Kaisar Jepang, Shiojiri Kojiro mengatakan, kaisar sangat kagum dan senang karena tidak hanya Sultan HB X yang menyambutnya, karena ada GKR Hemas termasuk juga lima puteri Sultan HB X, dan menantunya. "Kaisar bangga disambut keluarga besar Sultan HB X. Hal itu merupakan sambutan luar biasa," katanya.
Di Kraton Yogyakarta, lanjutnya, Sri Sultan HB X langsung mengajak kaisar untuk memperlihatkan dan menjelaskan pusaka di kraton. Setelah itu, langsung dilanjutkan dengan pertunjukkan tarian tradisional Jawa, dan kaisar sangat senang sekali menyaksikannya.
Kemudian mereka makan malam bersama dengan hidangan yang telah disiapkan oleh Sultan HB X, dan keluarga besar. Kaisar Jepang, dan semua delegasi makan bersama hidangan khas Jawa. Keduanya juga nampak akrab berbincang. "Makan malam dilaksanakan dalam suasana sangat ramah dan hangat," ujarnya.
Kaisar Jepang dan Sultan HB X membicarakan berbagai topik, diantaranya pertukaran kebudayaan, kerjasama Jepang dan Indonesia, pertukaran generasi muda dari kedua negara.
Sebelumnya, Kaisar Jepang menyempatkan diri mengunjungi Balai Tehnik Sabo, yang dibangun tahun 1960. Sabo adalah bantuan dari Jepang, kepada Indonesia dan yang menerima Kementrian PUPR.
Saat ini, Sabo tersebut beroperasi dengan baik. Karena di tempat tersebut ada laboratorium dikelilingi tenaga ahli Jepang. "Indonesia juga mengirim tenaganya untuk belajar Sabo di Jepang," terangnya.
Dia mengakui pengiriman tenaga ahli Jepang, sudah tidak ada lagi sejak 6-7 tahun lalu. Namun sekarang ada tenaga ahli Indonesia, sehingga sudah ada SDM yang baik dari Indonesia untuk mengembangkan teknologi terkait Sabo.
Pada saat kunjungan itu pula ada penjelasan yang menyebutkan jika hasil penelitian ternyata sangat bermanfaat. Hal tersebut terbukti ketika Gunung Merapi meletus tahun 2010 yang lalu, di mana Sabo mampu menahan sedimen dari atas dengan baik.
Tak hanya itu, teknologi Sabo tidak hanya dimanfaatkan oleh Indonesia, namun juga berbagai negara sahabat, seperti Filpina, Bangladesh, Pakistan, dan Papua Nugini. Sehingga Kaisar Jepang, senang dan bangga kerjasama Indonesia dan Jepang berkembang karena dimanfaatkan negara lain
Dan rencananya, pada Kamis (22/6/2023), Kaisar Jepang, akan mengunjungi Candi Borobudur. Selesai mengunjungo Candi Borobudur, Kaisar Jepang dijadwalkan kembali ke Jakarta, dan seluruh rangkaian kunjungan kerja ke Yogyakarta, dan Jawa Tengah berakhi
Juru bicara Kaisar Jepang, Shiojiri Kojiro mengatakan, kaisar sangat kagum dan senang karena tidak hanya Sultan HB X yang menyambutnya, karena ada GKR Hemas termasuk juga lima puteri Sultan HB X, dan menantunya. "Kaisar bangga disambut keluarga besar Sultan HB X. Hal itu merupakan sambutan luar biasa," katanya.
Di Kraton Yogyakarta, lanjutnya, Sri Sultan HB X langsung mengajak kaisar untuk memperlihatkan dan menjelaskan pusaka di kraton. Setelah itu, langsung dilanjutkan dengan pertunjukkan tarian tradisional Jawa, dan kaisar sangat senang sekali menyaksikannya.
Kemudian mereka makan malam bersama dengan hidangan yang telah disiapkan oleh Sultan HB X, dan keluarga besar. Kaisar Jepang, dan semua delegasi makan bersama hidangan khas Jawa. Keduanya juga nampak akrab berbincang. "Makan malam dilaksanakan dalam suasana sangat ramah dan hangat," ujarnya.
Kaisar Jepang dan Sultan HB X membicarakan berbagai topik, diantaranya pertukaran kebudayaan, kerjasama Jepang dan Indonesia, pertukaran generasi muda dari kedua negara.
Sebelumnya, Kaisar Jepang menyempatkan diri mengunjungi Balai Tehnik Sabo, yang dibangun tahun 1960. Sabo adalah bantuan dari Jepang, kepada Indonesia dan yang menerima Kementrian PUPR.
Saat ini, Sabo tersebut beroperasi dengan baik. Karena di tempat tersebut ada laboratorium dikelilingi tenaga ahli Jepang. "Indonesia juga mengirim tenaganya untuk belajar Sabo di Jepang," terangnya.
Dia mengakui pengiriman tenaga ahli Jepang, sudah tidak ada lagi sejak 6-7 tahun lalu. Namun sekarang ada tenaga ahli Indonesia, sehingga sudah ada SDM yang baik dari Indonesia untuk mengembangkan teknologi terkait Sabo.
Pada saat kunjungan itu pula ada penjelasan yang menyebutkan jika hasil penelitian ternyata sangat bermanfaat. Hal tersebut terbukti ketika Gunung Merapi meletus tahun 2010 yang lalu, di mana Sabo mampu menahan sedimen dari atas dengan baik.
Baca Juga
Tak hanya itu, teknologi Sabo tidak hanya dimanfaatkan oleh Indonesia, namun juga berbagai negara sahabat, seperti Filpina, Bangladesh, Pakistan, dan Papua Nugini. Sehingga Kaisar Jepang, senang dan bangga kerjasama Indonesia dan Jepang berkembang karena dimanfaatkan negara lain
Dan rencananya, pada Kamis (22/6/2023), Kaisar Jepang, akan mengunjungi Candi Borobudur. Selesai mengunjungo Candi Borobudur, Kaisar Jepang dijadwalkan kembali ke Jakarta, dan seluruh rangkaian kunjungan kerja ke Yogyakarta, dan Jawa Tengah berakhi
(eyt)