6 Fakta Amangkurat II, Berjuluk Sunan Amral yang Memiliki Banyak Istri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Amangkurat II merupakan salah satu pemimpin dari kesultanan Mataram Islam . Dia menjadi Sultan ke-5 setelah Raden Mas Sayidin dan masih keturunan dari Sultan Agung.
Saat menjadi pemimpin Mataram Islam, pangeran yang dijuluki Adipati Anom ini menjabat selama 26 tahun. Selama kepemimpinannya, ia sangat tunduk terhadap pihak kolonial hingga akhirnya tewas oleh VOC.
Julukan tersebut diberikan karena dirinya kerap memakan pakaian dan berdandan ala-ala Eropa. Kerja sama Amangkurat II dengan VOC ditandai dengan persekutuan keduanya untuk membunuh Trunajaya.
Pangeran Singasari Adalah salah satu Adipati Anom yang dimiliki Amangkurat I. Namun pada tahun 1661, Raden Mas Rahmat pun melakukan pemberontakan dan berhasil ditumpas oleh sang ayah.
Amangkurat I pun murka dan membunuh Pangeran Pekik beserta keluarga dan para pengikutnya. Raden Mas Rahmat sendiri diampuni dan dipaksa membunuh Rara Oyi dengan tangannya sendiri.
Namun dalam perpindahan keraton itu harus ada pertumpahan darah antara Pangeran Puger dengan Amangkurat II. Hal itu terjadi lantaran Pangeran Puger tidak lagi mau bergabung dengan Mataram Islam.
Saat menjadi pemimpin Mataram Islam, pangeran yang dijuluki Adipati Anom ini menjabat selama 26 tahun. Selama kepemimpinannya, ia sangat tunduk terhadap pihak kolonial hingga akhirnya tewas oleh VOC.
Berikut enam fakta dari Pangeran Adipati Anom atau Amangkurat II:
1. Mendapat Julukan Sunan Amral
Amangkurat II merupakan pemimpin Mataram Islam yang memiliki kedekatan khusus dengan VOC, bahkan pernah disebut sebagai anak emas dari Cornelis Speelman hingga ia diberi julukan Sunan Amral atau admiral.Julukan tersebut diberikan karena dirinya kerap memakan pakaian dan berdandan ala-ala Eropa. Kerja sama Amangkurat II dengan VOC ditandai dengan persekutuan keduanya untuk membunuh Trunajaya.
2. Pernah Menjadi Pemberontak
Semasa menjadi putra mahkota, Amangkurat II atau yang memiliki nama asli Raden Mas Rahmat ini pernah berselisih dengan sang ayah hingga melakukan pemberontakan. Kala itu dirinya mendengar kabar bahwa Amangkurat I akan digantikan oleh Adipati Anom lain.Pangeran Singasari Adalah salah satu Adipati Anom yang dimiliki Amangkurat I. Namun pada tahun 1661, Raden Mas Rahmat pun melakukan pemberontakan dan berhasil ditumpas oleh sang ayah.
Baca Juga
3. Berebut Wanita dengan sang Ayah
Raden Mas Rahmat juga dikisahkan pernah berselisih dengan sang ayah lantaran berebut seorang gadis yang berasal dari Surabaya bernama Rara Oyi. Gadis tersebut akan dijadikan selir sang ayah namun berhasil diculiknya atas bantuan dari Pangeran Pekik.Amangkurat I pun murka dan membunuh Pangeran Pekik beserta keluarga dan para pengikutnya. Raden Mas Rahmat sendiri diampuni dan dipaksa membunuh Rara Oyi dengan tangannya sendiri.
4. Memindahkan Keraton Ke Kartasura
Pada tahun 1680, Amangkurat II memerintahkan pembersihan di daerah Wanakarta untuk dibangun keraton baru yang akan diberi nama Keraton Kartasura. Keraton baru tersebut kemudian dibuat sebagai pusat pemerintahan Mataram Islam.Namun dalam perpindahan keraton itu harus ada pertumpahan darah antara Pangeran Puger dengan Amangkurat II. Hal itu terjadi lantaran Pangeran Puger tidak lagi mau bergabung dengan Mataram Islam.
5. Naik Takhta dengan Bantuan VOC
Amangkurat II digambarkan sebagai pemimpin Mataram Islam yang mudah diperdaya oleh VOC. Hal tersebut bisa terjadi lantaran dirinya naik tahta menjadi seorang sunan lantaran mendapat bantuan dari pihak kolonial.6. Memiliki Banyak Istri
Amangkurat II dikabarkan memiliki banyak istri, namun dirinya hanya mempunyai seorang putra yang diberi nama Raden Mas Sutikna. Menurut Babad Tanah Jawi, ibunya mengguna-guna semua istrinya yang lain sehingga mandul.(bim)