Dipaksa Lepas Jimat Kebal, Raja Majapahit Tewas Ketika Sakit Bisul
loading...
A
A
A
Sementara Gajah Mada yang memergoki peristiwa pembunuhan itu, langsung menusuk Ra Tanca hingga akhirnya tewas tersungkur. Namun, perbuatan Gajah Mada membunuh Tanca tanpa pengadilan menimbulkan kecurigaan. Bahkan, Gajah Mada dianggap dalang pembunuhan Jayanagara sesungguhnya, menurut sejarawan Slamet Muljana.
Namun, perbuatan Gajah Mada membunuh Tanca tanpa pengadilan menimbulkan kecurigaan. Bahkan, Gajah Mada dianggap dalang pembunuhan Jayanagara sesungguhnya, menurut sejarawan Slamet Muljana.
Saat itu, Gajah Mada sedang menjabat sebagai patih Daha dan dekat dengan Dyah Wiyat. Sehingga memunculkan kecurigaan Gajah Mada sengaja memancing amarah Tanca dengan pura-pura tidak peduli supaya Tanca sendiri yang mengambil tindakan.
Hingga kemudian Tanca membunuh raja. Lalu, oleh Gajah Mada, Tanca juga dibunuh untuk menghilangkan jejak. Gajah Mada pun berhasil menyelamatkan Dyah Wiyat dari nafsu buruk Jayanagara tanpa harus mengotori tangannya dengan darah raja tersebut.
Tafsir kedua dari Parakitri T. Simbolon ini, juga sejalan dengan tafsir Slamet Muljana, yang menyebut Gajah Mada sebenarnya tidak suka pada Jayanegara, sehingga memperalat Tanca membunuh raja. Lalu, Gajah Mada langsung membunuh Tanca untuk menghilangkan jejak.
Konspirasi pembunuhan Jayanegara tersebut, juga diungkap Muhammad Yamin dalam bukunya yang berjudul "Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara". Dalam bukunya, Muhammad Yamin menyebutkan, Tanca merasa tidak senang kepada raja karena membunuh Kuti.
Rasa tidak senang Tanca kepada Jayanegara yang telah membunuh Kuti, teman Tanca sesama Dharmaputera. Semakin membara, akibat kabar menggemparkan dari istri Tanca, yang menyebut telah diganggu Jayanegara. Kabar dari istri Tanca tersebut, membuat Gajah Mada memeriksa Tanca secara intensif.
Saat proses pemeriksaan berjalan, ternyata Jayanegara sakit bisul dan meminta Tanca membedahnya. Pada saat itulah Tanca melampiaskan dendamnya dengan membunuh raja menggunakan pisau.
Namun, perbuatan Gajah Mada membunuh Tanca tanpa pengadilan menimbulkan kecurigaan. Bahkan, Gajah Mada dianggap dalang pembunuhan Jayanagara sesungguhnya, menurut sejarawan Slamet Muljana.
Saat itu, Gajah Mada sedang menjabat sebagai patih Daha dan dekat dengan Dyah Wiyat. Sehingga memunculkan kecurigaan Gajah Mada sengaja memancing amarah Tanca dengan pura-pura tidak peduli supaya Tanca sendiri yang mengambil tindakan.
Hingga kemudian Tanca membunuh raja. Lalu, oleh Gajah Mada, Tanca juga dibunuh untuk menghilangkan jejak. Gajah Mada pun berhasil menyelamatkan Dyah Wiyat dari nafsu buruk Jayanagara tanpa harus mengotori tangannya dengan darah raja tersebut.
Tafsir kedua dari Parakitri T. Simbolon ini, juga sejalan dengan tafsir Slamet Muljana, yang menyebut Gajah Mada sebenarnya tidak suka pada Jayanegara, sehingga memperalat Tanca membunuh raja. Lalu, Gajah Mada langsung membunuh Tanca untuk menghilangkan jejak.
Konspirasi pembunuhan Jayanegara tersebut, juga diungkap Muhammad Yamin dalam bukunya yang berjudul "Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara". Dalam bukunya, Muhammad Yamin menyebutkan, Tanca merasa tidak senang kepada raja karena membunuh Kuti.
Rasa tidak senang Tanca kepada Jayanegara yang telah membunuh Kuti, teman Tanca sesama Dharmaputera. Semakin membara, akibat kabar menggemparkan dari istri Tanca, yang menyebut telah diganggu Jayanegara. Kabar dari istri Tanca tersebut, membuat Gajah Mada memeriksa Tanca secara intensif.
Baca Juga
Saat proses pemeriksaan berjalan, ternyata Jayanegara sakit bisul dan meminta Tanca membedahnya. Pada saat itulah Tanca melampiaskan dendamnya dengan membunuh raja menggunakan pisau.