Gara-gara Tato, Sesama Anak Punk di Lubuklinggau Ribut Satu Luka
loading...
A
A
A
Atas kejadian itu, usai berobat dan membuat visum korban melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Lubuklinggau untuk ditindaklanjuti.
Kemudian, Tim Macan menganalisa hasil penyelidikan. Dan berdasarkan keterangan saksi-saksi serta bukti permulaan yang cukup, petugas langsung mencari keberadaan pelaku.
Dan didapat Informasi bahwa pelaku sedang berada tidak jauh dari TKP. Lalu petugas menyebar dan melakukan pencarian. Tersangka MA ditangkap dan diamankan tanpa perlawanan. "Tersangka MA mengakui telah melakukan penganiayaan terhadap korban," ungkapnya.
Barang bukti yang diamankan 1 helai baju korban dan satu helai baju pelaku.
Hasil interograsi, tersangka mengakui saat melakukan penganiayaan dalam kondisi mabuk minuman keras. Dan penyebab keributan karena korban Soleh diminta pelaku Marvin untuk membuat tato seorang perempuan yaitu Okta.
"Namun istri dari korban Soleh yang bernama Putri melarang untuk membuat tato di badan Okta," terangnya.
Sehingga hal itu sambungnya membuat pelaku MA marah-marah. Sebab melihat korban Soleh dan Putri ribut-ribut. Hingga akhirnya terjadi pemukulan oleh MA dengan tangan kanan ke arah kepala bagian kiri korban Soleh.
"Keributan antara pengamen atau anak-anak punk di Kota Lubuklinggau sudah sering terjadi dan meresahkan masyarakat," bebernya.
Sehingga kata Kasat Reskrim, perlu dilakukan tindakan hukum yang kongkrit guna memberikan efek jera bagi pelaku.
Kemudian, Tim Macan menganalisa hasil penyelidikan. Dan berdasarkan keterangan saksi-saksi serta bukti permulaan yang cukup, petugas langsung mencari keberadaan pelaku.
Dan didapat Informasi bahwa pelaku sedang berada tidak jauh dari TKP. Lalu petugas menyebar dan melakukan pencarian. Tersangka MA ditangkap dan diamankan tanpa perlawanan. "Tersangka MA mengakui telah melakukan penganiayaan terhadap korban," ungkapnya.
Barang bukti yang diamankan 1 helai baju korban dan satu helai baju pelaku.
Hasil interograsi, tersangka mengakui saat melakukan penganiayaan dalam kondisi mabuk minuman keras. Dan penyebab keributan karena korban Soleh diminta pelaku Marvin untuk membuat tato seorang perempuan yaitu Okta.
"Namun istri dari korban Soleh yang bernama Putri melarang untuk membuat tato di badan Okta," terangnya.
Sehingga hal itu sambungnya membuat pelaku MA marah-marah. Sebab melihat korban Soleh dan Putri ribut-ribut. Hingga akhirnya terjadi pemukulan oleh MA dengan tangan kanan ke arah kepala bagian kiri korban Soleh.
"Keributan antara pengamen atau anak-anak punk di Kota Lubuklinggau sudah sering terjadi dan meresahkan masyarakat," bebernya.
Sehingga kata Kasat Reskrim, perlu dilakukan tindakan hukum yang kongkrit guna memberikan efek jera bagi pelaku.