Waspada! Marak Modus Penipuan Catut Nama Pemkot Depok
loading...

Wali Kota Depok meminta warganya mewaspadai maraknya penipuan yang mencatut nama pejabat dan Pemkot Depok. Foto/Ilustrasi
A
A
A
DEPOK - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mewaspadai modus penipuan yang belakangan marak terjadi. Terutama modus penipuan yang mengatasnamakan Pemkot Depok maupun dirinya.
“Kalau ada yang mengatasnamakan Pemkot, Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekda atau siapa pun untuk meminta bantuan, maka jangan dipercaya, sebab kami tidak pernah minta seperti itu,” kata Idris dalam keterangannya dikutip, Minggu (9/4/2023).
Idris menambahkan sudah banyak terjadi kasus penipuan melalui telepon di Depok. Bahkan, dalam kasus tersebut korbannya merupakan orang yang terpelajar.
“Jadi yang terkena kasus penipuan ini mayoritas dari orang yang terpelajar. Ya alasan mereka karena sudah percaya dengan Pak Idris dan Pak Imam,” ucapnya.
Idris mencontohkan ketika ada sumbangan dan salah kirim ke yang menipu tersebut, maka yang bersangkutan minta untuk dikembalikan uangnya. Namun ternyata uangnya tidak dikembalikan, itu salah satu modus penipuan.
“Ya banyak lah modusnya, makanya jangan sampai dipercaya sama sekali hal seperti ini,” ujarnya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menekankan pada prinsipnya warga Kota Depok tidak boleh percaya langsung ketika ada orang yang meminta bantuan atas nama Pemkot Depok.
“Katanya ada yang pas telepon suaranya percis dengan Pak Idris, itu bisa direkayasa suara seperti ini, jadi jangan dipercaya, karena itu bohong,” tuturnya.
“Kalau ada yang mengatasnamakan Pemkot, Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekda atau siapa pun untuk meminta bantuan, maka jangan dipercaya, sebab kami tidak pernah minta seperti itu,” kata Idris dalam keterangannya dikutip, Minggu (9/4/2023).
Idris menambahkan sudah banyak terjadi kasus penipuan melalui telepon di Depok. Bahkan, dalam kasus tersebut korbannya merupakan orang yang terpelajar.
“Jadi yang terkena kasus penipuan ini mayoritas dari orang yang terpelajar. Ya alasan mereka karena sudah percaya dengan Pak Idris dan Pak Imam,” ucapnya.
Idris mencontohkan ketika ada sumbangan dan salah kirim ke yang menipu tersebut, maka yang bersangkutan minta untuk dikembalikan uangnya. Namun ternyata uangnya tidak dikembalikan, itu salah satu modus penipuan.
“Ya banyak lah modusnya, makanya jangan sampai dipercaya sama sekali hal seperti ini,” ujarnya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menekankan pada prinsipnya warga Kota Depok tidak boleh percaya langsung ketika ada orang yang meminta bantuan atas nama Pemkot Depok.
“Katanya ada yang pas telepon suaranya percis dengan Pak Idris, itu bisa direkayasa suara seperti ini, jadi jangan dipercaya, karena itu bohong,” tuturnya.
(ams)